Dubes AS di Berlin Diangkat Jadi Kepala Intelijen Nasional
20 Februari 2020
Presiden Donald Trump mengangkat dubes AS di Jerman yang kontroversial, Richard Grenell, menjadi Kepala Intelijen Nasional.
Iklan
Duta Besar AS di Jerman Richard Grenell diangkat menjadi Kepala Intelijen Nasional, menggantikan Joseph Maguire, yang menjadi pelaksana jabatan Kepala Intelijen sejak Agustus 2019.
Presiden AS Donald Trump di Twitter menerangkan keputusannya dan menulis: "Rick telah merepresentasikan negara dengan sangat baik dan saya ingin segera bekerja dengan dia”.
Richard Grenell yang dikenal sebagai pendukung setia Donald Trump menjabat sebagai Duta Besar AS di Berlin selama dua tahun belakangan yang langsung menuai kontroversi. Dia sering mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang dianggap tidak lumrah di dunia diplomasi internasional.
Dia sering mengeritik pemerintah Jerman yang menurutnya kurang mendukung kebijakan Presiden Doland Trump.
Richard Grenell antara lain menuduh Jerman bersikap "munafik" dalam upaya mereformasi NATO, karena anggaran militernya tidak mencapai 2% dari PDB sebagaimana ditargetkan NATO dan dituntut oleh AS. Dia juga mengecam Kanselir Jerman Angela Merkel karena kebijakan pengungsi yang terlalu lunak. Selain itu Grenell mengeritik Jerman yang tidak memboikot raksasa telekomunikasi China Huawei untuk membangun jaringan 5G-nya, seperti yang dilakukan oleh AS.
Orang-Orang Jerman Yang Berpengaruh di Amerika Serikat
Dari Levi Strauss, Hannah Arendt, Henry Kissinger sampai Donald Trump: Sejak dulu migran Jerman dan keturunannya berpengaruh pada perkembangan budaya dan politik AS. Tapi tidak banyak orang tahu akar Jerman mereka.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Charisius
Penggagas Celana Kerja Yang Mendunia: Levi Strauss
Loeb Strauss, seorang Yahudi dari Buttenheim dekat Bamberg, beremigrasi ke Amerika Serikat tahun 1847 pada usia 18 tahun dengan ibu dan saudara perempuannya. Sebenarnya dia ingin menjual terpal tenda kepada para pencari emas - dan melihat bahwa mereka perlu celana kerja yang kuat. Lahirlah celana "Jeans" - dan membuat Levi Strauss, begitu ia dipanggil, dan rekan bisnisnya, Jacob Davis, kaya raya.
Foto: picture-alliance/akg-images
Pionir di Hollywood dan Pendiri Universal Sutidos: Carl Laemmle
Lahir tahun 1867 sebagai putra seorang pedagang sapi Yahudi di Laupheim, Jerman, Karl Laemmle beremigrasi ke AS pada usia 17 tahun. Selama 20 tahun ia kerja serabutan. Tahun 1906 ia mengunjungi bioskop kecil - dan mendapat ide. Dia membuka bioskopnya sendiri, lalu memulai perusahaan distribusi film dan mendirikan Universal Studios pada tahun 1915 - salah satu nama besar di Hollywood.
Foto: picture-alliance/Imagno
Melawan NAZI dengan lagu dan film: Marlene Dietrich
Filmnya "The Blue Angel" dari tahun 1930 menjadikan Marlene Dietrich bintang dunia. Ketika Nazi merebut kekuasaan di Jerman tahun 1933, ia mendukung orang-orang Yahudi yang melarikan diri dan orang-orang Jerman buangan lainnya. Dia juga menyanyikan lagu "Lili Marleen" untuk menghibur pasukan AS - mungkin inilah lagu paling terkenal pada Perang Dunia Kedua.
Foto: Imago/Hollywood Photo Archive/C. Slater
Diusir oleh Nazi: Filsuf Hannah Arendt
Pernah ditangkap dan diasingkan Nazi, Hannah Arendt pergi ke New York tahun 1941. Pada usia 35 tahun itu dia dengan cepat belajar bahasa Inggris dan menjadi warga negara Amerika tahun 1951. Sebagai seorang penulis jurnalis dan filsuf, dia melaporkan persidangan gembong Nazi Eichmann dan membahas berbagai hal. Salah satu tujuannya adalah untuk menjelaskan bagaimana Holocaust bisa terjadi.
Foto: Leo Baeck Institute
Insinyur utama Nazi yang jadi pionir di AS: Wernher von Braun
Insinyur Wernher von Braun merancang roket V-2, yang dibangun pekerja paksa untuk Nazi. Setelah Perang Dunia II, militer Amerika membawanya ke AS. Dia termasuk di antara 1.000 ilmuwan Jerman yang tidak pernah dimintai pertanggungjawaban atas kegiatannya untuk rezim Nazi. Sebagai perancang roket, Wernher von Braun menjadi idola program ruang angkasa NASA.
Foto: picture-alliance/akg-images
Lari ke AS dan berkarir jadi diplomat internasional: Henry Kissinger
Dilahirkan di Fürth tahun 1923 sebagai Heinz Alfred Kissinger, ia beremigrasi ke New York tahun 1938. Selama PD II ia kembali ke Jerman sebagai seorang prajurit AS. Setelah belajar dan mengajar di Harvard, ia menjadi penasehat politik. Puncak kariernya: Menjadi Menteri Luar Negeri AS dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian. (hp/vlz)
Foto: picture-alliance/dpa/C. Charisius
6 foto1 | 6
Hanya berstatus "direktur pelaksana"
Richard Grenell cukup lama aktif dalam bidang kebijakan luar negeri AS. Sebelumnya dia menjadi penasehat bagi beberapa tokoh Partai Republik. Dia kemudian menjadi juru bicara mantan duta besar AS untuk PBB John Bolton di bawah pemerintahan George W. Bush.
Grenell akan menjabat dengann status sebagai direktur pelaksana lembaga intelijen dan karena itu tidak perlu mendapat pengesahan dari Senat AS.
Senator dari Partai Demokrat Mark Warner mengatakan, langkah Trump untuk menjadikan Grenell berstatus sebagai direktur pelaksana, dan bukan direktur permanen, adalah "upaya menghindari otoritas konstitusional Senat untuk memberi saran dan menyetujui posisi-posisi keamanan nasional yang kritis."
Jabatan Direktur Intelijen Nasional dibentuk setelah serangan teror 11 September 2001 di AS untuk mengawasi dan mengkoordinasi 17 badan intelijen sipil dan militer, termasuk dinas rahasia CIA. hp/yp (rtr, ap)