1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialCina

Cina Batasi Durasi Anak Pakai Ponsel Hanya Dua Jam per Hari

3 Agustus 2023

Pemerintah Cina bakal membatasi penggunaan ponsel terhadap para remaja. Mereka meminta perusahaan ponsel menghadirkan fitur program anak bagi pengguna di bawah 18 tahun.

Remaja Cina menggunakan ponsel
Foto dua orang anak di Cina tengah menunduk ke arah ponselnya saat jam makan malam di sebuah kafe di Shanghai, CinaFoto: ALY SONG/REUTERS

Badan regulasi siber Cina mengumumkan anak di bawah 18 tahun harus dibatasi penggunaan ponselnya paling lama dua jam per hari. Hal ini membuat saham perusahaan teknologi anjlok.

Cyberspace Administration of China (CAC) atau Badan Administrasi Siber Cina mengatakan pihaknya bakal meminta perusahaan ponsel pintar untuk menghadirkan fitur yang disebut program anak. Nantinya fitur itu bakal membatasi pengguna di bawah 18 tahun untuk mengakses internet di ponselnya sejak pukul 10 malam hingga 6 pagi.

Para perusahaan juga dapat mengatur batasan waktu dari usulan yang diajukan, kata CAC.

Pengguna dengan usia 16 hingga 18 tahun bakal diperbolehkan menggunakan ponsel dua jam per hari. Sementara, pengguna berusia delapan hingga 16 tahun bakal mendapat jatah satu jam dalam sehari dan anak di bawah delapan tahun hanya diizinkan delapan menit.

Namun, CAC menyebut perusahaan penyedia juga harus memperbolehkan pihak orang tua memutuskan waktu batasan untuk anaknya sendiri.

Para investor tidak terkesan

Nilai saham sejumlah perusahaan teknologi di Cina sebagian besar anjlok pada perdagangan sore di Hong Kong usai CAC mengeluarkan rancangan pedoman aturan ini. Nantinya, publik punya kesempatan hingga 2 September mendatang untuk mengomentari.

Sham Bilibili (9626.HK) dan Kuaishou (1024.HK) masing-masing menurun sebesar 6.98% dan 3.53%. Sementara pihak operasional aplikasi WeChat, Tencent Holdings (0700.HK), ditutup 2.99% lebih rendah.

Seorang pengacara di firma hukum Shanghai Shenlun, Xia Hailong, menyebut aturan ini bakal membuat pusing pihak penyedia layanan internet.

"Banyak upaya dan biaya tambahan untuk menjalankan persyaratan aturan baru ini dengan baik," kata Xia Hailong.

"Dan risiko ketidakpatuhan juga terbilang bakal tinggi. Jadi saya percaya banyak perusahaan penyedia internet bakal mempertimbangkan aturan yang secara langsung melarang anak untuk mengakses layanan mereka."

Otoritas Cina beberapa tahun belakangan telah meningkatkan kekhawatirannya terhadap penyakit miopia atau rabun jauh dan kecanduan internet di kalangan anak muda.

Pada tahun 2021, pemerintah menerapkan jam malam bagi para pemain video game yang berusia di bawah 18 tahun. Hal ini jadi pukulan besar bagi perusahaan game besar seperti Tencent.

Platform berbagai video seperti Bilibili, Kuaishou, dan ByteDance sejak tahun 2019 telah menawarkan "mode remaja" yang membatasi akses pengguna terhadap konten dan durasi penggunaan.

Aplikasi menyerupai TikTok milik ByteDance, yakni Douyin, telah melarang remaja berselancar lebih dari 40 menit.

Rancangan aturan ini muncul setelah adanya tanda-tanda dari Beijing mengenai tindakan keras pada industri teknologinya yang selama ini berlangsung selama bertahun-tahun telah berakhir. Otoritas Cina juga mengatakan bahwa mereka akan mendukung perkembangan raksasa teknologi.

mh/ha (Reuters)