#DWNesia
ap/vlz4 Juli 2016
Salam #DWNesia
Berlebaran di Kota Bonn
Hari Raya Idul Fitri: satu kesempatan untuk bertemu dengan Muslin Indonesia yang menetap di negara bagian Nordrhein-Westfalen serta berkesempatan mencicipi masakan tanah air.
Idul Fitri 2014
Tahun ini, warga Muslim di Jerman merayakan hari kemenangan setelah berpuasa sebulan penuh pada tanggal 28 Juli 2014. Warga Muslim Indonesia di NRW merayakan hari bahagia ini di Bad Godesberg, Bonn.
Pesan Idul Fitri
Seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan Idul Fitri di Bonn disertai juga dengan sholat Ied bersama dan dilanjutkan dengan khotbah, yang kali ini disampaikan oleh Saiful Akmal dari kota Frankfurt.
'Pemandangan Ganjil'
Bukan hal yang biasa bagi warga Jerman, melihat begitu banyaknya sepatu berjejer di depan pintu. Satu tradisi dari kampung halaman yang di bawa ke perantauan.
Mungkin Setahun Sekali
Hari Raya Idul Fitri bagi warga asing, juga bagi warga Indonesia, juga dimanfaatkan untuk tampil sebagai 'orang biasa': mengenakan kemeja batik dan berkopiah.
Teratur Rapih
Menunggu berakhirnya khotbah, para ibu dari kelompok pengajian di Bonn, yang menyediakan jamuan, memeriksa apakah semuanya telah siap terhidang.
Untuk Semuanya
Nicht Scharf - tidak pedas. Masakan seperti gule, rendang atau masakan lainnya yang biasanya pedas, diracik sesuai dengan lidah di sini, agar tamu warga Jerman dan anak-anak juga bisa menikmatinya.
Berekenalan dan Saling Memaafkan
Bukan wajah lama saja yang hadir, juga wajah-wajah baru, mereka yang baru bermukim di Jerman. Idul Fitri di perantauan, acara silaturahmi dan untuk berkenalan dengan saudara setanah air.
Rasa Indonesia
Banyak warga Indonesia yang tinggal di Jerman kerap memasak masakan Indonesia di rumah mereka. Namun, jika makan bersama, terutama pada hari Idul Fitri, rasanya berbeda: sedikit mengobati rasa rindu kampung halaman dan berlebaran bersama keluarga.
Makan Bersama
Duduk berkumpul di atas tikar, karpet, bangku atau juga di ubin tanpa pengalas, menyantap masakan yang dirindukan, serasa makan di negeri sendiri.
Penutup
Beragam penganan penutup juga disediakan - cemilan yang bagi sebagian warga Indonesia hanya dinikmati setahun sekali.
Semua Jadi Satu
Lontong dan nasi, rendang, opor, semur daging, gulai, ayam balado, kentang goreng ati... walaupun dicampur dalam satu piring, tidak mengurangi 'keindonesian' masakan yang disantap. Dan walau jauh dari kampung halaman, keceriaan Idul Fitri tetap terpancar.