Ekonomi dan Bisnis Jadi Agenda Utama Jokowi di Jerman
Agus Setiawan12 April 2016
Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Jerman, 17 dan 18 April, terutama hendak mendorong kerjasama ekonomi, bisnis dan investasi. Selain itu pendidikan dan memerangi terorisme jadi bahasan utama lainnya.
Iklan
Indonesia hendak memanfaatkan momentum kondusifnya iklim investasi Jerman di Indonesia. Setelah mengalami penurunan investasi beberapa tahun terakhir, tahun 2015 kembali terlihat peningkatan penanaman modal Jerman di Indonesia. Demikian Duta Besar RI untuk Jerman Fauzi Bowo dalam konferensi pers di Berlin Selasa (12/04/16). Fauzi Bowo tidak merinci angkanya, hanya menyebutkan ada peningkatan 14 persen dibanding 2014.
Ekonomi dan Bisnis Jadi Agenda Utama Jokowi di Jerman
00:45
Selama kunjungan dua harinya, Jokowi akan melakukan berbagai pertemuan bisnis dan rencana penandatanganan kerjasama ekonomi. Dubes Fauzi Bowo mengungkapkan, kerjasama bisnis dengan perusahaan Jerman, Siemens akan jadi topik penting. Indonesia menyatakan tertarik dengan teknologi pembangkitan energi milik perusahaan Jerman itu.
Kerjasama juga akan dijalin di sektor kelautan dan perikanan. Indonesia menilai, Jerman punya pengalaman dan teknologi di bidang logistik kelautan.
Selain bertemu Merkel, Jokowi sebelumnya diterima oleh Presiden Joachim Gauck di Istana Bellevue, Berlin.
Jerman Melirik Asia
Sejumlah negara di kawasan Asia Pasifik menjalin hubungan ekonomi yang erat dengan Jerman. Negara mana saja? Simak selengkapnya lewat galeri gambar berikut
Foto: picture-alliance/dpa
Bertemu di Ho Chi Minh City
Pusat pertumbuhan ekonomi kini bergeser ke Asia. Lebih dari separuh populasi dunia hidup di kawasan Asia Pasifik. Dan buat perusahaan Jerman yang berorientasi ekspor, kawasan dinamis ini adalah pasar yang menjanjikan. Dalam Konferensi Ekonomi Jerman Asia Pasifik, politisi dan pengusaha bertemu di Ho Chi Minh City, Vietnam buat menjalin hubungan dagang yang lebih erat.
Foto: Imago
Tahapan Pertumbuhan
Vietnam, disamping Indonesia, adalah salah satu negeri berpenghasilan paling rendah di Asia Pasifik. Sementara Malaysia, Thailand dan Vietnam dibaptis sebagai macan ekonomi. Adapun Jepang, Korsel, Singapura dan Hongkong mendapat predikat sebagai negara berteknologi tinggi berkat know how dan infrastruktur yang mumpuni. Sementara Cina menggabungkan ketiganya dalam perekomiannya yang dinamis.
Ekspor Jerman ke Asia
Sejak tahun 2000, ekspor Jerman ke Asia berlipatganda dibandingkan neraca ekspor keseluruhan. Cina kembali menjadi pasar terbesar dengan jumlah eskpor yang meningkat empat kali lipat. Sementara penjualan produk Jerman di negara-negara miskin juga tumbuh pesat berkat pertumbuhan ekonomi.
Dari Cina untuk Cina
Produsen otomotif dan peralatan teknik termasuk perusahaan yang mencatat penjualan paling tinggi di Asia. Tidak heran jika banyak produk buatan Asia dibuat dengan peralatan Jerman. Selain itu produsen otomotif asal jantung Eropa ini mulai memproduksi kendaraan di Asia. Volkswagen misalnya sudah memiliki pabrik di Foshan, Cina.
Foto: picture-alliance/dpa
Impor Asia
Negara-negara Asia Pasifik berhasil menggandakan volume impornya sejak 1990. Perusahaan Jerman juga banyak berkecimpung, kendati masih tertinggal dibandingkan negara lain. Korea Selatan misalnya mengekspor ke Cina dua kali lipat lebih banyak ketimbang Jerman.
Ekspor Jerman Melemah
Di Jepang, Korea Selatan dan India, neraca ekspor Jerman banyak melemah. Sebaliknya Cina sukses menjelma menjadi penyedia barang dan jasa nomor wahid di kawasan. Faktor lain yang mempersulit posisi Jerman, dari semua negara di Asia Pasifik, cuma Korea Selatan dan Singapura saja yang bersedia menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa.
Investasi Asia di Jerman
Belakangan semakin banyak perusahaan Asia yang berinvestasi langsung di Jerman. Dilihat dari volumenya, Jepang adalah investor terbesar. Adapun Cina menyusul dengan pertumbuhan pesat sejak beberapa tahun terakhir. Saat ini ada lebih banyak perusahaan Cina di Jerman ketimbang Jepang. Secara keseluruhan, investasi negara Asia Pasifik telah membantu menciptakan 180.000 lapangan kerja di Jerman
Nafsu Belanja Cina
Beberapa perusahaan Asia bahkan melahap pesaingnya dari Jerman. Sany, produsen peralatan konstruksi Cina, mengucurkan dana setengah miliar Euro 2012 silam buat membeli Putzmeister, perusahaan pompa beton nomor satu di dunia. Di tahun yang sama, Weichai Power, produsen mesin milik pemerintah Cina membeli Kion Group asal Wiesbaden yang memproduksi truk forklift seharga 700 juta Euro
Foto: picture-alliance/dpa
8 foto1 | 8
Duales System
Tema pendidikan, khususnya “duales system” yang diterapkan di Jerman, merupakan salah satu fokus utama lainnya. Jokowi dijadwalkan akan meninjau pusat pendidikan ketrampilan di Siemenstadt, untuk dijadikan acuan bagi Indonesia. Dubes Fauzi menjelaskan, menghadapi Asean Economic Community, Indonesia merasa kekurangan tenaga terampil.
Ke depan, pendidikan generasi muda akan lebih banyak diarahkan ke pencetakan tenaga termpil, ketimbang sarjana yang disebut Dubes Fauzi lebih banyak yang akhirnya menganggur daripada bekerja profesional. Untuk itu perlu perubahan pola pikir dari seluruh masyarakat.
Walau tidak akan mencontek sistem Jerman 100 persen, namun Indonesia bisa banyak menarik pelajaran.
Kerjasama perangi terorisme
Selain fokus ekonomi, dalam pertemuan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, Jokowi akan membahas kerjasama dalam memerangi terorisme, ekstrimisme dan radikalisme. Indonesia diharap berperan lebih besar dalam menjaga perdamaian kawasan. Jerman menyatakan berkepentingan agar kawasan Asia aman. Ini menimbang makin panasnya konflik di sekitar laut Cina Selatan.
Ranking Negara Idaman Investor
Sepuluh negara didaulat sebagai tujuan investasi terbaik sejagad oleh konsultan internasional, A.T. Kearney dan lembaga PBB, UNCTAD. Cina masih berada di urutan teratas, sementara prospek Indonesia melemah.
Foto: PHILIPPE LOPEZ/AFP/Getty Images
10. Jepang
Tidak sedikit perusahaan-perusahaan multinasional yang menggantungkan program riset dan pengembangannya pada Jepang. Selain itu negeri sakura juga dinilai prospektif sebagai pusat logistik regional. Secara umum, posisi Jepang masih kokoh karena geliat pasar di dalam negeri yang dinamis, buruh yang terdidik dan konsumen yang berpikiran maju.
Foto: Fotolia/lassedesignen
9. Inggris
Investor dari zona Euro aktif merambah sektor keuangan yang menjadi tulang punggung perekonomian Inggris. Kendati rencana referendum soal keanggotaan Inggris di Uni Eropa 2017 mendatang, London masih dianggap sebagai pusat keuangan dan pertukaran modal paling menjanjikan di dunia.
Foto: picture-alliance/dpa
8. Thailand
Thailand sejak lama menikmati kepercayaan tinggi di kalangan investor. Negeri gajah putih itu misalnya beberapa tahun lalu menggeser Cina sebagai negara produksi Toyota terbesar ketiga di dunia. Serupa dengan Malaysia, Thailand mengandalkan sektor otomotif dan elektronik untuk mendulang dana investasi asing.
Foto: imago/McPhoto
7. Mexiko
Murahnya upah buruh dan biaya transportasi, serta afiliasi yang kuat perekonomian Mexiko dengan negeri jiran, AS, membuat investor membanjiri negara di jantung Karibik itu. Kepercayaan terhadap perekonomian Mexiko terutama menguat setelah pemerintah membuka keran bagi investasi asing dalam program privatisasi perusahaan energi pelat merah.
Foto: picture alliance/Arco Images GmbH
6. Jerman
Jerman didaulat sebagai negara dengan sektor manufaktur paling canggih di dunia. Negeri di jantung Eropa ini berhasil menarik investor yang mencari iklim bisnis yang aman, berjangka panjang dan berkelanjutan. Ketika perekonomian lain di Eropa menyusut, Jerman justru tengah menikmati angka pertumbuhan yang signifikan.
Foto: Reuters
5. Brasil
Negeri samba ini bisa membanggakan diri sebagai negara tujuan investasi terbesar untuk pemodal dari negara-negara berkembang dan ambang industri. Ketika arus keluar investasi portfolio menderas, Brasil justru menikmati jenis investasi jangka panjang. Energi dan pertambangan adalah dua sektor yang paling menjanjikan buat investor.
Foto: Fotolia/marchello74
4. Indonesia
Sejatinya investor asing masih menaruh harapan tinggi pada perekonomian Indonesia yang digerakkan oleh konsumsi dan eksplorasi sumber daya alam. Namun kepercayaan anjlok setelah pemerintah menelurkan regulasi yang melarang ekspor mineral mentah. Kebijakan tersebut dikhawatirkan bakal mengotori iklim investasi di tanah air.
Foto: picture-alliance/dpa
3. India
India menyedot 25,5 miliar US Dollar dalam bentuk Investasi Asing Langsung (FDI). Namun kendati masih dipercaya sebagai negara idaman buat perusahaan multinasional, arus modal yang masuk berkurang sebanyak enam miliar US Dollar dibandingkan tahun 2012. Salah satu alasan terbesar adalah langkah pemerintah memperketat regulasi penanaman modal.
Foto: Getty Images
2. Amerika Serikat
Meski memuncaki indeks kepercayaan investasi asing langsung (FDI), posisi Amerika Serikat dalam daftar negara idaman tujuan investasi melorot tipis dibandingkan Cina. Sektor keuangan dan elektronik/komputer adalah alasan terbesar perusahaan asing ramai-ramai berinvestasi di negeri paman sam.
Foto: Reuters
1. Cina
Negeri tirai bambu sejauh ini memuncaki daftar popularitas negara tujuan investasi di dunia. Sebanyak 45 persen dari 150 perusahaan multinasional yang dilibatkan dalam jajak pendapat menyebut Cina sebagai negara idaman. Beberapa sektor yang menjadi primadona adalah telekomunikasi, otomotif dan konstruksi.