Dengan nilai merek sebesar 48,942 miliar Dollar AS, perusahan perangkat lunak SAP menduduki posisi paling atas sebagai mereka Jerman paling berharga.

Perusahaan telekomunikasi Jerman Deutsche Telekom, yang kini telah diambil alih swasta, menduduki posisi ke-dua. Nilai merek perusahaan ini sebesar 39,215 Dollar AS.

Dikenal sebagai "negara mobil", tidak heran jika tiga produsen mobil berada di 10 besar dalam daftar ini. BMW, yang menempati posisi ke-3 menjadi yang paling berharga, dengan nilai 23,587 miliar Dollar AS. Mercedes Benz berada di posisi 4 dan Audi 10. Sementara Porsche dan Volkswagen hanya menempati posisi ke 15 dan 17.

Selain Telekom, satu perusahaan lain yang kini diambilalih oleh swasta berada di posisi 10 besar. Bernilai 18,644 miliar Dollar AS, layanan paket dan pos Deutsche Post yang kini ditangani oleh perusahaan logistik DHL menempati posisi ke-5.

Nilai dari 50 perusahaan yang paling berharga mencapai 305,7 miliar Dollar AS. Andil terbesar diberikan produsen mobil yaitu sebesar 66,6 miliar Dollar AS, diikuti oleh perusahaan teknologi, yang menyumbang 48,9 miliar Dollar AS Di antaranya adalah Siemens, yang nilainya sebesar 15.224 miliar Dollar AS. Perusahaan ini menduduki posisi ke-6.

Nilai total "Top 50" yang lebih dari 300 miliar Dollar AS jauh di atas merek asal Inggris dan Perancis. Studi ini menyimpulkan bahwa Jerman adalah "mesin ekonomi di jantung ekonomi Eropa". Di posisi ke-7 dengan nilai 12.893 miliar Dollar AS, jaringan supermarket murah Aldi turut beradil atas pencapaian Jerman ini.

Selain dikenal karena keandalannya, produk Jerman juga dianggap "terbelakang" dalam hal inovasi. Namun anggapan ini tidak berlaku bagi produsen perlengkapan olahraga Adidas. Merek ini dinilai sebagai yang paling inovatif. Dan dengan nilai 11,820 miliar Dollar AS, Adidas berada di tempat ke-8.

Tanggal 22 Desember 1917, sebuah komisi standardisasi industri di Jerman dibentuk dengan nama Normenausschuss der deutschen Industrie (NADI). Namanya belakangan berganti menjadi Deutsches Institut für Normung (DIN).

DIN adalah sebuah asosiasi, di mana wakil-wakil industri dari berbagai bidang mencapai kesepakatan untuk menetapkan ukuran-ukuran standar. Tahun 1922 mulai diterapkan standardisasi ukuran standar kertas.

Dalam waktu tidak terlalu lama, standar ukuran yang diterapkan di Jerman juga mulai diterapkan di negara-negara Eropa lain, dan akhirnya juga diberbagai negara di luar Eropa. Salah satu ukuran yang paling terkenal adalah ukuran kertas A4.

Juga untuk sleeping bag yang dijual di Eropa ada standar DIN. Bahan yang digunakan harus stabil tahan 20.000 kali gerakan ke luar dan masuk tenda oleh pengguna tanpa sobek. Hingga kini, DIN sudah menetapkan puluhan ribu standar.

Yang ditetapkan bukan hanya ukurannya saja, melainkan kualitas dan ketahanan barang. sikat gigi di jerman musalnya harus mampu menahan tekanan sedikitnya 15 Newton, sehingga sikat gigi itu dapat digunakan dengan baik untuk membersihkan gigi dan rahang.

Bersama-sama dengan orgnaisasi standardisi Eropa CEN belakangan dikembangkan standar ukuran penggunaan energi pada alat-alat elekronik dan rumah tangga. Tujuannya agar pembeli lebih mudah membandingkan alat yang ingin dibeli berdasarkan kriteria hemat energi.

Semua keputusan diambil berdasarkan konsensus. Prosedur ini sudah berlaku sejak pembentukan Komisi Standardisasi tahun 1917 di Berlin.

Standar-standar yang ditetapkan oleh DIN bukan standar wajib. Kecuali memang ada undang-undang khusus yang ditetapkan pemerintah untuk standar tertentu. Standar DIN adalah acuan yang boleh diikuti, boleh juga tidak. Tapi biasanya, industri mengikuti standardisasi demi efisiensi.