1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Otomotif dan MobilitasJerman

Ekonomi Lesu, VW Berencana Tutup 3 Pabrik di Jerman

29 Oktober 2024

Langkah penutupan tersebut diambil seiring lesunya ekonomi Jerman dan tingginya biaya produksi yang harus ditanggung produsen.

Pabrik VW di Wolfsburg, Jerman
Pabrik VW di Wolfsburg, JermanFoto: Nadine Mena Michollek/DW

Produsen otomotif Jerman Volkswagen (VW) berencana menutup sedikitnya tiga pabrik di Jerman, kata dewan pekerja perusahaan tersebut pada hari Senin (28/10).

Rencana penutupan pabrik tersebut merupakan tindakan yang menurut VW tidak dapat dihindari di tengah penjualan yang menurun.

"Manajemen benar-benar serius tentang semua ini. Ini bukan gertakan dalam putaran perundingan kolektif," kantor berita Reuters mengutip Daniela Cavallo, kepala dewan pekerja Volkswagen, yang mengatakan kepada beberapa ratus karyawan di Wolfsburg.

Cavallo tidak menyebutkan pabrik VW mana yang akan terpengaruh atau berapa banyak dari hampir 300.000 staf perusahaan di Jerman yang akan diberhentikan.

"Semua pabrik VW Jerman terpengaruh oleh rencana ini. Tidak ada yang aman," kata Cavallo saat berbicara kepada para pekerja VW di kantor pusat perusahaan di Wolfsburg. 

Kepala dewan pekerja Volkswagen, Daniela Cavallo, mengatakan bahwa semua pabrik VW di Jerman akan terkena dampak, tidak ada yang aman.Foto: Julian Stratenschulte/dpa/picture alliance

Cavallo mengatakan bahwa VW juga menuntut pemotongan gaji sebesar 10% dan tidak ada kenaikan gaji selama dua tahun ke depan. Cavallo dan para pemimpin serikat buruh lainnya di VW bertekad untuk melakukan menentang keras rencana pemotongan tersebut.

Serikat pekerja VW sangat kecewa

Serikat pekerja IG Metall, yang mewakili sebagian besar tenaga kerja perusahaan itu, telah menyatakan ketidakpuasannya dengan berita tersebut.

"Ini adalah tikaman mendalam ke jantung para pekerja VW yang telah bekerja keras," kantor berita Jerman DPA mengutip pernyataan Manajer Distrik IG Metall Thorsten Gröger.

Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

"Kami berharap Volkswagen dan jajaran manajemennya menguraikan konsep-konsep yang layak untuk masa depan di meja perundingan, alih-alih berkhayal tentang pemangkasan, yang sejauh ini pihak pengusaha hanya melontarkan omongan kosong."

CEO VW Thomas Schäfer mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa biaya operasional di pabrik-pabrik di Jerman telah menjadi sangat tinggi. "Kami tidak dapat melanjutkan seperti sebelumnya," kata Schäfer.

"Kami tidak cukup produktif di lokasi-lokasi di Jerman dan biaya pabrik saat ini 25% hingga 50% lebih tinggi dari yang kami prediksi. Ini berarti ongkos operasi pabrik-pabrik Jerman masing-masing dua kali lebih mahal daripada pesaingnya."

Produsen mobil Eropa menghadapi persaingan yang semakin ketat dari mobil-mobil listrik Cina yang lebih murah.

VW melaporkan penurunan laba bersih sebesar 14% pada paruh pertama tahun ini dan terpaksa mengakhiri perjanjian keamanan kerja yang telah berlangsung puluhan tahun dengan serikat pekerja di Jerman. 

Bagaimana reaksi pemerintah Jerman?

Juru bicara pemerintah Jerman Wolfgang Büchner mengatakan bahwa Berlin menyadari tantangan VW dan telah berkomunikasi erat dengan perusahaan dan perwakilan pekerja.

"Posisi kanselir mengenai hal ini jelas, yaitu bahwa kemungkinan keputusan manajemen yang salah dari masa lalu tidak boleh merugikan karyawan. Tujuannya sekarang adalah untuk mempertahankan dan mengamankan pekerjaan," kata juru bicara tersebut dalam sebuah pengarahan rutin.

Secara total, VW mengoperasikan 10 pabrik di Jerman, dengan enam terletak di Niedersachsen, tiga di negara bagian Sachsen di timur, dan satu di Hessen di barat.

Sebelumnya, Volkswagen belum pernah menutup pabrik di Jerman, dan tidak pernah menutup pabrik di mana pun di dunia selama lebih dari tiga dekade.

ae/yf (Reuters, dpa AFP)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait