Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengunjungi sejumlah daerah di hari terakhir kampanye dan berharap bisa memenangkan pemilihan pada Sabtu (21/05), meskipun jajak pendapat menunjukkan hal lain.
Jajak pendapat Ipsos yang diterbitkan oleh Australian Financial Review menunjukkan Partai Buruh mendapat dukungan 53 persen suara melampaui koalisi Liberal-Nasional pimpinan Morrison dengan 47 persen.
Morrison, dalam wawancara singkat dengan media pada Jumat (20/05) pagi, mengatakan dia optimis masih bisa menang.
"Apa yang telah saya lakukan selama tiga tahun terakhir, tidak semua orang setuju dengan saya, dan tidak semua orang menyukai saya, tapi bukan itu intinya. Intinya adalah siapa yang dapat mengelola keuangan negara untuk menjaga tekanan pada kenaikan suku bunga, tekanan biaya hidup?" katanya dalam acara ABC News Breakfast, sebelum berkampanye di Australia Barat.
Sementara itu, Albanese berkampanye dengan mantan Perdana Menteri Julia Gillard di ibu kota Australia Selatan, Adelaide, pada Jumat (20/05) pagi, memperluas jangkauannya dengan mengusung isu kesetaraan gender dan perubahan iklim.
Gillard, perdana menteri wanita pertama Australia, mendesak kaum perempuan untuk memilih Partai Buruh. "Saya sangat yakin ini akan menjadi pemerintahan untuk perempuan," katanya.
Potret Banjir Parah di Australia
Banjir merendam sejumlah kawasan di Australia imbas cuaca ekstrem yang melanda negara itu. Hujan deras yang terus turun semakin memperburuk situasi. Ratusan ribu orang diimbau untuk mengungsi.
Jalan-jalan di Lismore di negara bagian New South Wales terendam banjir pada awal pekan. Ahli meteorologi telah memperingatkan banjir bandang dan hembusan angin kencang hingga kecepatan 90 kilometer per jam. Meski air perlahan-lahan surut, puluhan wilayah tetap siaga tinggi.
Foto: REUTERS
Terparah sepanjang sejarah
Lismore jadi kota yang paling parah terendam banjir. Ini jadi banjir paling parah sepanjang sejarah kota yang terletak di timur Australia ini. Banyak bangunan, toko, dan jalan rusak. Rumah dan toko milik wali kota Steve Krieg juga tak luput dari terjangan banjir. "Ada hati yang hancur di mana-mana di kota ini, sama seperti saya," katanya.
Foto: REUTERS
Pembersihan yang sulit
Sarah Fish bekerja di salah satu toko yang hancur di Lismore. Fish saat ini membantu upaya pembersihan di kawasan pusat bisnis kota Lismore. Pemerintah New South Wales mengumumkan akan mengirim 400 petugas tambahan ke wilayah tersebut untuk membantu orang-orang dalam upaya pembersihan yang "sangat, sangat panjang".
Foto: Jason O’brien/dpa/AAP/picture alliance
Rekor ketinggian banjir
Jalan Ballina di Lismore juga terendam banjir. Tampak pada gambar, sebuah tanda menunjukkan ketinggian permukaan air selama rekor banjir terakhir pada tahun 1974. Sementara itu di ibu kota negara bagian NSW, Sydney, warga bersiap menghadapi hujan deras berikutnya.
Foto: Jason O’brien/dpa/AAP/picture alliance
Jalan-jalan terblokir
Di Cabarita, yang juga berada di negara bagian New South Wales, banjir merendam dan menutup akses jalan. Namun kini, hujan dilaporkan sudah berhenti. Banjir datang dengan kekuatan mematikan, sejauh ini sedikitnya 13 orang dilaporkan tewas akibat banjir.
Foto: REUTERS
Australia hadapi ancaman cuaca ekstrem
Di Chinderah, banyak orang dievakuasi ke tempat yang aman dengan menggunakan perahu. Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim akan menyebabkan lebih banyak banjir, kebakaran hutan, angin topan, dan kekeringan di benua itu. "Australia berada di garis depan dalam perubahan iklim yang parah," kata Hilary Bambrick dari Universitas Teknologi Queensland kepada kantor berita AFP. (Ed: rap/as)
Foto: REUTERS
6 foto1 | 6
Perdebatan mengenai upah pekerja
Pemerintah telah meningkatkan kepercayaannya dalam mendukung ekonomi melalui pandemi COVID-19, merujuk pada data hari Kamis (19/05), yang menunjukkan tingkat pengangguran Australia turun menjadi 3,9% pada April, terendah dalam 48 tahun.
Sementara Partai Buruh mengatakan sektor bisnis telah berjuang keras setelah perbatasan Australia ditutup dan menyoroti data lain yang menunjukkan upah pekerja hanya tumbuh 2,4%, terendah sejak 1998. Albanese ingin meningkatkan upah minimum untuk mengimbangi inflasi 5,1%.
"Tiga tahun lagi dengan pemerintahan yang sama atau ada saya yang ingin menyatukan negara, yang ingin inklusif, ingin mengakhiri perpecahan, ingin mengakhiri perang iklim," kata Albanese.