1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikAustralia

Ekonomi Menjadi Fokus dalam Pemilu Australia

20 Mei 2022

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengunjungi sejumlah daerah di hari terakhir kampanye dan berharap bisa memenangkan pemilihan pada Sabtu (21/05), meskipun jajak pendapat menunjukkan hal lain.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison (kanan) dan pemimpin oposisi Anthony Albanese
Perdana Menteri Australia Scott Morrison (kanan) akan menghadapi pemilihan bersaing dengan pemimpin oposisi Anthony AlbaneseFoto: Mick Tsikas/AP Photo/picture alliance

Perdana Menteri Australia Scott Morrison dan pemimpin oposisi Anthony Albanese menargetkan kursi marginal di empat negara bagian dalam 48 jam terakhir dari masa kampanye selama enam minggu.

Jajak pendapat Ipsos yang diterbitkan oleh Australian Financial Review menunjukkan Partai Buruh mendapat dukungan 53 persen suara melampaui koalisi Liberal-Nasional pimpinan Morrison dengan 47 persen.

Morrison, dalam wawancara singkat dengan media pada Jumat (20/05)  pagi, mengatakan dia optimis masih bisa menang.

"Apa yang telah saya lakukan selama tiga tahun terakhir, tidak semua orang setuju dengan saya, dan tidak semua orang menyukai saya, tapi bukan itu intinya. Intinya adalah siapa yang dapat mengelola keuangan negara untuk menjaga tekanan pada kenaikan suku bunga, tekanan biaya hidup?" katanya dalam acara ABC News Breakfast, sebelum berkampanye di Australia Barat.

Sementara itu, Albanese berkampanye dengan mantan Perdana Menteri Julia Gillard di ibu kota Australia Selatan, Adelaide, pada Jumat (20/05) pagi, memperluas jangkauannya dengan mengusung isu kesetaraan gender dan perubahan iklim.

Gillard, perdana menteri wanita pertama Australia, mendesak kaum perempuan untuk memilih Partai Buruh. "Saya sangat yakin ini akan menjadi pemerintahan untuk perempuan," katanya.

Perdebatan mengenai upah pekerja

Pemerintah telah meningkatkan kepercayaannya dalam mendukung ekonomi melalui pandemi COVID-19, merujuk pada data hari Kamis (19/05), yang menunjukkan tingkat pengangguran Australia turun menjadi 3,9% pada April, terendah dalam 48 tahun.

Sementara Partai Buruh mengatakan sektor bisnis telah berjuang keras setelah perbatasan Australia ditutup dan menyoroti data lain yang menunjukkan upah pekerja hanya tumbuh 2,4%, terendah sejak 1998. Albanese ingin meningkatkan upah minimum untuk mengimbangi inflasi 5,1%.

"Tiga tahun lagi dengan pemerintahan yang sama atau ada saya yang ingin menyatukan negara, yang ingin inklusif, ingin mengakhiri perpecahan, ingin mengakhiri perang iklim," kata Albanese.

bh/ha (Reuters)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait