Para periset Eropa lakukan eksperimen untuk melihat reaksi bangunan tua pada getaran seismik. Pasalnya banyak bangunan dari dekade lalu, tidak dikonstruki untuk menghadapi gempa bumi.
Iklan
Menguji Ketahanan Bangunan Tua Pada Guncangan Gempa
02:44
Gempa bumi tidak bisa diramal atau dicegah. Tapi dengan teknologi baru, banyak yang bisa dilakukan untuk meyakinkan bahwa infrastruktur urban siap jika bencana melanda. Tujuannya, mencegah Runtuhnya Jembatan , bangunan atau infrastruktur lain yang jadi penyebab utama jatuhnya korban jiwa.
Laboratorium pusat riset bersama Komisi Eropa membuat sebuah simulasi gempa bumi . Terutama diuji kekuatan dua tiang penyangga bangunan jembatan tua. Ini desain tipikal yang digunakan dalam membangun jembatan 50 tahun lalu. Saat itu perlindungan getaran Seismik Gempa yang memadai, belum jadi tuntutan konstruksi.
Martin Poljanšek, peneliti teknik sipil yang melakukan eksperimennya menjelaskan: "Dua aktuator ini akan membuat simulasi, apa yang terjadi pada puncak tiang pancang saat gerakan gempa bumi di tanah. Alat akan menggerakan tiang ke dua arah, ke depan dan ke belakang."
Ketika Bumi Meluapkan Amarahnya
Setiap tahun sekitar 10.000 orang meninggal akibat gempa bumi di seluruh penjuru dunia. Getarannya kadang memancing tsunami atau kerusakan alam lainnya. DW menelisik berbagai bencana terdasyat selama seabad terakhir.
Foto: Getty Images/AFP/J. Barret
Terdahsyat Dalam Catatan Sejarah
Gempa bumi terhebat dalam sejarah terjadi di Chili tahun 1960. Gempa berkekuatan 9.5 Skala Richter tersebut mengguncang Chili selama 10 menit dan menyebabkan 5.700 orang tewas dan kerusakan infrastruktur yang masif. Gempa juga memicu tsunami di tempat lain. Akibatnya 130 orang tewas di Jepang dan 61 orang di Hawaii. Gambar memperlihatkan reruntuhan Pelabuhan Corral di provinsi Valdivia, Chili.
Foto: Getty Images/AFP
Bencana Atom Jepang
Anjing Penyelamat dikerahkan untuk mencari korban di balik reruntuhan. 21.000 tewas dan lebih 4.000 dinyatakan hilang, akibat tsunami yang melanda Fukushima 11 Maret 2011 yang dipicu gempa berkekuatan 9.1 Skala Richter. Bencana ini turut menggoncang dan membocorkan pembangkit listrik tenaga nuklir Daiichi dan tercatat sebagai bencana atom terburuk di dunia selama 25 tahun terakhir.
Foto: Getty Images/AFP/Y. Chiba
Tsunami Aceh
Gempa bumi tektonik berkekuatan hampir 9.1 Skala Richter memicu gelombang tinggi yang menyapu pesisir di sepanjang pantai Samudra Hindia. Tsunami setinggi 30 meter tersebut mengakibatkan sekitar 280.000 orang tewas di 14 negara yang berbeda. Bencana tsunami ini tercatat sebagai salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah.
Foto: Getty Images/P.M. Bonafede/U.S. Navy
Gempa di kaki Himalaya
Dikhawatirkan hingga 10.000 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7.9 Skala Richter dengan episentrum 80 km di barat ibu kota Kathmandu, yang mengguncang Nepal 25 April 2015. Gempa juga memicu longsor salju (avalanche) yang menewaskan 250 warga dan puluhan pendaki gunung di Himalaya. Sejauh ini dikonfirmasi lebih 7.300 tewas, namun banyak warga yang masih dinyatakan hilang..
Foto: Reuters/N. Chitrakar
Gempa Mematikan di Tiongkok
Foto kereta api yang terlantar ini adalah suasana di Tangshan, Tiongkok pasca gempa bumi yang menghancurkan kota industri tersebut pada 28 Juli 1976. Gempa berkekuatan 7.4 SR yang mengguncang kawasan industri di provinsi Hebei itu dan menewaskan sedikitnya 242.000 orang. Namun dipercaya jumlah sebenarnya lebih tinggi lagi. Perkiraan korban tewas mencapai sekitar 500.000 orang.
Foto: Getty Images/Keystone/Hulton Archive
Gempa Haiyuan yang Menggigil
Gempa berkekuatan 8.3 SR meluluhlantakkan wilayah Haiyuan, provinsi Ningxia pada musim dingin tahun 1920. Gempa susulan terus terasa hingga hampir tiga tahun setelahnya. Jumlah korban yang tewas akibat gempa diperkirakan sekitar 235.000 orang. Namun korban tewas di tenda-tenda darurat terus bertambah akibat kedinginan .
Foto: Getty Images/AFP
Gempa Haiti
Seorang pria berjalan di antara reruntuhan di Port-au-Prince pasca gempa yang mengguncang Haiti 12 Januari 2010. Gempa berkekuatan 7.0 SR tersebut menewaskan sekitar 200.000 orang dan mengakibatkan ribuan gedung rata dengan tanah.
Foto: Getty Images/AFP/J. Barret
7 foto1 | 7
Jaringan sensor dan kamera stereo resolusi tinggi merekam deformasi pada tiang saat ujicoba. Data tersebut akan menunjang metode baru dan peralatan untuk evaluasi bahaya seismik untuk jembatan seluruh Eropa.
Jadi referensi untuk Eropa
"Projek ini jadi referensi dan contoh bagi aksi di seluruh Eropa, untuk memperkokoh struktur jembatan dan viaduk dengan tujuan meningkatkan ketahanan gempa bumi", papar Artur Pinto Vieira, kepala unit asessmen struktural di Laboratorium Eropa-JRC. Untuk tujuan itu dilakukan rangkaian simulasi gempa bumi yang dimonitor peralatan paling modern.
Pakar tekniks sipil Martin Poljanšek menjelaskan lebih jauh: "Gempa Bumi biasanya berlangsung 15 sampai 20 detik. Di laboratorium, kami mengetes tiga sampai lima jam. Tapi dengan begitu kami memiliki kemungkinan untuk mnegikuti secara riil, bagaimana perkembangan kerusakan dalam siklus keseluruhan gempa bumi."
Dengan jelas terlihat, satu tiang yang diisolasi dari tanah menggunakan bantalan kelereng baja mengalami kerusakan lebih ringan. Apa yang terjadi pada jembatan, dibuat model digitalnya yang diberi nama simulasi siber fisika.
Pimpinan eksperimen Pierre Pegon merinci detil ujicoba:"Kami membuat model komputer jembatan termasuk semua tiang penyangga, serta dua tiang yang kami ujicoba. Data yang kami peroleh, dari ujicoba bisa kami gunakan mengkalibrasi model untuk seluruh tiang jembatan."
Apakah itu akan digunakan sebagai alasan untuk melangkapi jembatan tua dengan isolasi seismik? Atau mereparasi kerusakan akibat gempa bumi ongkosnya lebih murah? Model Virtual itu akan membantu membuat solusi terbaik dalam masing-masing kasus individual.
(DW Inovator)
Gempa Paling Mematikan di Abad-21
Gempa berkekuatan 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah dan menewaskan lebih dari 15.000 jiwa adalah salah satu dari gempa paling mematikan. Inilah daftar gempa paling mematikan di abad-21 versi USGS.
Foto: AP
Turki dan Suriah
Lebih dari 50.000 orang tewas dan ratusan gedung roboh akibat gempa bumi yang mengguncang Turki dan Suriah pada hari Senin, 6 Februari 2023. Layanan Geologi Amerika Serikat mengatakan, gempa berkekuatan 7,8 SR ini berpusat di utara kota Gaziantep, pusat industri utama di dekat perbatasan dengan Suriah. Gempa dilaporkan terasa hingga ke Kairo, Mesir.
Foto: DHA/AFP
Port au Prince, Haiti
Sedikitnya 320.000 tewas, 300.000 lainya cedera akibat gempa berkekuatan 7,3 pada skala Richter yang mengguncang Haiti 12 Januari 2010, dengan episentrum sekitar 25 km di barat ibu kota Port au Prince. Bencana kemanusiaan di Haiti berlarut akibat sangat buruknya manajemen krisis dari pemerintah serta penjarahan brutal oleh warga yang selamat dan kelaparan.
Foto: AP
Aceh, Indonesia
Sekitar 230.000 orang di 14 negara tewas akibat tsunami dahsyat yang melanda Samudra Hindia, 26 Desember 2004. Tsunami dipicu gempa berkekuatan 9,1 pada skala Richter, yang episentrumnya berada Samudra Hindia, sekitar 85 km di barat laut Banda Aceh. Jakarta mengklaim, korban terbanyak sekitar 165.000 orang berasal dari Indonesia mayoritasnya dari Banda Aceh.
Foto: AFP/Getty Images/Choo Youn Kong
Sichuan, Cina
Hampir 90.000 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,9 pada skala Richter yang mengguncang Sichuan di Cina, pada 12 Mei 2008. Lebih dari lima juta bangunan runtuh. Korban kebanyakan tewas tertimpa bangunan yang runtuh, karena pembangunannya tidak mematuhi standar keamanan. Lebih dari lima juta warga Sichuan jadi tunawisma karena rumahnya hancur.
Foto: AFP/Getty Images
Kashmir, Pakistan
Lebih 84.000 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,6 pada skala Richter yang melanda kawasan Kashmir Pakistan di pegunungan Himalaya, 8 Oktober 2005. Episentrum gempa terletak di sekitar kota Muzaffarabad. Juga dilaporkan 1.300 korban tewas di kawasan Kashmir India, dan puluhan tewas di Afganistan.
Foto: AFP/Getty Images/E. Feferberg
Bam, Iran
Lebih 40.000 orang tewas dan 30.000 cedera akibat gempa berkekuatan 6,6 pada skala Richter yang melanda Provinsi Bam di Iran, pada 26 Desember 2003. Sekitar 70 persen kawasan kota termasuk bangunan bersejarah terbuat dari lempung juga hancur total. Kebanyakan korban tewas akibat tertimbun bangunan yang runtuh.
Foto: AP
Fukushima, Jepang
21.000 tewas dan lebih 4.000 dinyatakan hilang, akibat tsunami yang melanda Fukushima 11 Maret 2011. Pemicunya adalah gempa dahsyat berkekuatan 9.0 pada skala Richter dengan episentrum di kawasan laut di timur Kepulauan Honshu. Bencana gempa dan tsunami juga diikuti bencana atom, akibat meledaknya pembangkit listrik tenaga nuklir Daiichi di Fukushima.
Foto: picture alliance/dpa
Gujarat, India
Lebih dari 20.000 tewas akibat gempa berkekuatan 7,9 pada skala Richter, yang mengguncang negara bagian Gujarat di India, 26 Januari 2001, bertepatan dengan peringatan Republic Day ke-52. Ini gempa dahsyat pertama di abad ke-21 dengan korban tewas cukup banyak.
Foto: SEBASTIAN D'SOUZA/AFP/Getty Images
Kathmandu, Nepal
Dikhawatirkan hingga 10.000 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7.9 pada skala Richter dengan episentrum 80 km di barat ibu kota Kathmandu, yang mengguncang Nepal 25 April 2015. Gempa juga memicu longsor salju (avalanche) yang menewaskan 250 warga dan puluhan pendaki gunung di Himalaya. Sejauh ini dikonfirmasi lebih 7.300 tewas, namun banyak warga yang masih dinyatakan hilang.
Foto: Reuters/N. Chitrakar
Yogyakarta, Indonesia
Sekitar 5.800 tewas dan 36.000 cedera akibat gempa berkekuatan 6,3 pada skala Richter yang melanda Yogyakarta, 26 Mei 2006. Episentrum gempa dangkal ini berada di Samudra Hindia, sekitar 22 kilometer di tenggara Yogyakarta. Lebih 1.350 ribu bangunan hancur dan 1,5 juta orang jadi tunawisma.