1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ekspor senjata atom Eropa ke Cina

3 Desember 2003
Kunjungan Kanselir Jerman Gerhard Schröder ke Cina merupakan tema sorotan Sari Pers DW . Dalam rangka kunjungannya ke Cina , Gerhard Schröder mengusulkan pencabutan embargo senjata Eropa terhadap Cina. Selain itu Schröder hendak mempelajari niat Cina , untuk membeli instalasi plutonium di kota Hanau, Jerman, sebelum instalasi tsb ditutup. Memang Cina sejak lama merupakan negara nuklir, namun apakah negara itu kini juga harus disuplai dengan senjata dari Eropa? Berikut komentar harian-harian Jerman. Harian Kieler Nachrichten menulis...

Justru pemerintahan Jerman yang sekarang ini , yang ingin menghapuskan energi nuklir, kalau bisa secepat mungkin, hendak menjual pabrik plutonium yang tua di Hanau kepada Cina. Justru Cina, negara ambisius di sebuah kawasan yang dari segi geo-strategis sangat labil, akan membeli instalasi tsb, yang bahan bakunya bisa digunakan uintuik pembuatan bom atom. Kalau itu kebijakan baru politik luar negeri Jerman , maka itu sangat menakutkan.

Juga harian Frankfurter Rundschau sangat kritis dalam komentarnya ....

Dengan teknologi dari Hanau , Cina akan mampu memproduksi plutonium dalam jumlah yang besar , yang juga dapat digunakan untuk membuat senjata atom. Seperti di negara atom besar lainnya, di Cina juga tidak terdapat garis pemisahan yang jelas antara sektor nuklir untuk tujuan sipil, dan sektor nuklir untuk tujuan militer. Mengharapkan, dapat mengekspor juga syarat-syarat bagi penggunaan fabrik atom tsb ke Beijing, adalah pemikiran yang naif sekali.

Harian ekonomi Handelsblatt di Düsseldorf juga sangat kritis terhadap usulan kanselir Gerhard Schröder, untuk mencabut embargo senjata UE terhadap Cina: Harian ini berkomentar...

Barang siapa hendak menunggangi macan, sebelumnya harus memikirkan tempatnya untuk turun, demikian bunyi pepatah tua Cina. Namun , rupanya kanselir Jerman yang katanya suka bepergian ke Cina, tidak mengenal kata-kata bijak dari Asia. Sebab bila ia mengenal pepatah itu, ia tidak akan mengusulkan ekspor senjata Eropa ke Cina, tanpa berpikir panjang.

Dan akhirnya komentar Osnabrücker Zeitung mengenai rencana penjualan pabrik atom Nukem di Hanau kepada Cina...

Usul kanselir Jerman Gerhard Schröder untuk menjual pabrik elemen atom ke Cina , bukan izin ekspor. Paling tidak Partai Hijau sebagai mitra-koalisi juga harus menyetujuinya. Sulit dibayangkan, Partai Hijau akan menyetujui ekspor pabrik plutonium , yang di masa silam di Jerman sendiri selalu ditentangnya dengan gigih. Kekhawatiran Partai Hijau tidak akan berkurang, malah makin besar, mengingat politik Cina , yang lebih mengutamakan pertumbuhan ekonomi ketimbang masalah hak asasi manusia dan lingkungan. Tindakan selanjutnya akan sangat menarik. Sebab akan terbukti apakah politik anti atom Jerman memang berdasarkan prinsip ataukah paling tidak sebagian berdasarkan pandangan ideologis-populistis.