Dalam pengusutan kelompok neo-Nazi NSU sejak 2011, polisi Jerman mengamankan "daftar musuh" yang memuat sekitar 25 ribu nama, lengkap dengan alamat dan nomor telepon.
Iklan
Data-data "daftar musuh" ekstrem kanan itu dikumpulkan polisi dalam berbagai aksi penggeledahan yang dilakukan ketika mengusut kasus sel teror ekstrem kanan NSU, yang sudah membunuh 11 orang tersebut, secara kebetulan terungkap.
Pemerintah Jerman membenarkan adanya "daftar musuh" yang disusun kelompok ekstrem kanan, ketika menjawab pertanyaan dari fraksi Partai Kiri 'Die Linke' dalam kerangka hak atas informasi.
Selain dalam kasus pengusutan NSU, polisi juga mendapatkan data-data ekstrem kanan ketika mengusut kasus serdadu Jerman Franco A, yang menyamar sebagai pengungsi asal Suriah dan mendaftarkan diri ke dinas pengungsi. Dia kemudian diakui sebagai pengungsi dan ditempatkan di Bayern, sekalipun sama sekali tidak bisa berbahasa Arab dan masih bekerja penuh waktu sebagai serdadu.
Franco A akhirnya ditangkap polisi di bandara Wina, Austria, ketika dia bermaksud mengambil sebuah senjata yang disembunyikannya di sebuah WC bandara.
Polisi juga menemukan "daftar musuh" ekstrem kanan dalam pengusutan kelompok "Nordkreuz", yang menimbun makanan, peralatan komunikasi dan senjata untuk "mempersiapkan diri" menghadapi bencana atau situasi krisis.
Politisi Partai Kiri, Martina Renner menuduh pemerintah Jerman terlalu melalaikan ancaman dari ekstrem kanan. Tidak ada koordinasi antara polisi daerah dan polisi federal untuk melindungi nama-nama yang ada dalam daftar musuh ekstrem kanan, kata Renner.
"Sulit diterangkan, bagaimana aparat keamanan hanya diam dan tidak memperingatkan beberapa orang saja, dari ribuan nama dalam daftar musuh," katanya kepada biro jurnalis Redaktionsnetzwerk, yang pertama kali menerbitkan berita tentang daftar musuh ekstrem kanan.
Menentang Kejahatan Nazi
Kejahatan Nazi dan Hitler di Jerman pasti dikecam. Penggunaan simbol Nazi juga dilarang. Ini tampak pada warga Köln yang protes rasisme dan kejahatan neo Nazi yang menyerang warga keturunan asing dan sebabkan 22 cedera.
Foto: picture-alliance/dpa
Menentang Neonazi, Rasisme dan Diskriminasi
Sepuluh tahun lalu, tanggal 9 Juni, di jalan ini, Keupstraße di kota Köln terjadi serangan bom yang jelas bermotif rasisme. Pelakunya, gerakan neonazi bawah tanah NSU sedang disidang. Tahun ini di Keupstraße diadakan pesta kebudayaan besar-besaran selama tiga hari, untuk menunjukkan sikap menentang rasisme. Presiden Jerman Joachim Gauck juga hadir.
Foto: picture-alliance/dpa
Birlikte - Zusammenstehen
Di bawah moto "Birlikte - Zusammenstehen" (Birllikte-berdiri bersama) ikatan bernama sama yang terdiri dari sejumlah organisasi di Köln dan pemerintah kota mengadakan pesta kebudayaan. Acaranya antara lain konser musik, drama, tarian, film, kesusastraan dan diskusi antara selebriti dan rakyat biasa. Temanya: menentang rasisme dan ide-ide ekstrem kanan.
Foto: DWAndrea Grunau
22 Cedera
Tanggal 9 Juni 2004, menjelang pukul 4 sore, ledakan keras menggunjang Keupstraße di Köln. Paku yang ditempatkan dalam bom beterbangan dan melukai 22 orang, sebagian cedera parah. Polisi tidak menilai serangan itu berlatar belakang ekstrem kanan. Baru akhir 2011 jelas, bahwa organisasi teror "Nationalsozialistischer Untergrund" (NSU) bertanggungjawab atas serangan.
Foto: picture-alliance/dpa
Kejahatan NAZI dan Hitler
Nazi dan pemimpinnya Hitler menjunjung tinggi paham rasisme. Bagi mereka ras Aria adalah yang terbaik. Konsekuensinya, bagi mereka ras lain dianggap rendah. Secara sistematis Nazi mencari, menyiksa dan membunuh warga Yahudi di Eropa. Mereka diangkut dalam jumlah besar dalam kereta sempit (foto) ke kamp konsentrasi. Selain itu Nazi juga mendiskriminasi semua orang yang tidak berpandangan sama.
Foto: picture alliance / AP Photo
Pembebasan Kamp Konsentrasi
Ketika Jerman yang dikuasasi Nazi kalah Perang Dunia II, semua tahanan di kamp konsentrasi dibebaskan. Misalnya kamp konsentrasi Bergen-Belsen yang dibebaskan tentara Inggris (foto). Terdapat 1.000 kamp konsentrasi dan tujuh kamp pembantaian. Itu menjadi tempat pembunuhan jutaan orang, oposisi politik, juga tempat kerja paksa, percobaan medis pada manusia dan untuk menahan tawanan perang.
Foto: picture alliance/dpa
Presiden Jerman pada Peringatan di Köln
Tahun ini, di depan puluhan ribu warga di Keupstraße, Presiden Joachim Gauck hadir dalam peringatan puncak anti rasisme. Ia juga menyatakan penyesalan, bahwa keluarga korban sepuluh tahun lalu tidak mendapat dukungan sewajarnya, sebaliknya bahkan diduga terlibat kriminalitas yang menyebabkan serangan.
Foto: picture-alliance/dpa
Warga Penting Köln Ikut Serta
Warga Köln juga bisa melihat 'pahlawan lokal' kota mereka, yang menunjukkan sikap anti rasisme. Di samping kelompok musik terkenal seperti Höhner dan Bap, juga tampil beberapa pelawak.
Foto: picture-alliance/dpa
Pemusik dengan Pesan Jelas
Bastian Campmann dari band Kasalla yang menggunakan dialek Kölsch dalam lagu-lagunya menyatakan semua warga Köln sama, baik Jerman maupun Turki. Band dari daerah lain juga ikut serta, misalnya Die Fantastischen Vier dari Stuttgart. "Kita harus sering bangkit dan mengambil tindakan terhadap kekuatan ekstrem kanan", kata Smudo.