Ekstremis Penyerang Timbuktu Disidang di Mahkamah Den Haag
14 Juli 2020
Seorang pembantai dan perusak warisan budaya di Timbuktu mulai diadili di Mahkamah Internasional Den Haag, Selasa (14/7). Dia antara lain didakwa melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Iklan
Al Hassan Ag Abdoul Aziz Ag Mohamed Ag Mahmoud, 42 tahun, mulai diadili di Mahkamah Pidana Internasional Den Haag hari Selasa (14/7) dengan dakwaan melakukan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, pemerkosaan dan perbudakan seksual.
Tuduhan itu mencakup periode ketika kelompok ekstremis Islam memanfaatkan pemberontakan etnis Tuareg pada 2012 untuk mengambil alih kota-kota di utara Mali yang bergejolak.
Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan perintah penahanan terhadap Al Hassan pada 27 Maret 2018. Beberapa hari kemudian, otoritas Mali menyerahkannya kepada Mahkamah dan dia dibawa ke Belanda 31 Maret 2018.
Masih belum jelas, apakah Al Hassan akan hadir secara pribadi di persidangan di Den Haag.
Penyiksaan dan penganiayaan perempuan
Al Hassan adalah anggota milisi Ansar Dine (Pembela Iman), sebuah kelompok militan yang menguasai Mali utara antara April 2012 sampai Januari 2013. Dia secara de facto adalah kepala polisi agama dan karena itu bertanggung jawab atas penyiksaan dan penganiayaan orang, terutama perempuan, kata jaksa penuntut.
Kelompok Ansar Dine ketika itu juga menghancurkan kuil dan barang-barang warisan budaya dunia di Timbuktu, karena menganggap bangunan dan barang-barang itu sebagai sarana penyembahan berhala. Mereka menghancurkan bangunan dan barang-barang dengan buldoser dan kapak.
Timbuktu terletak di utara Mali dan dijuluki sebagai "Mutiara Gurun". UNESCO mengklasifikasikannya sebagai Situs Warisan Dunia pada 1988. Peninggalan budaya di Timbuktu dibangun antara abad ke 5 dan 12 oleh suku Tuareg. Timbuktu juga dijuluki "Kota 333 Orang Suci" yang dimakamkan di sana selama masa keemasan Islam.
Terdakwa kedua dalam kasus Timbuktu
"Al Hassan memainkan peran penting dan tidak dapat disangkal berada dalam sistem penganiayaan yang dibentuk oleh kelompok-kelompok bersenjata ... di Timbuktu," kata jaksa penuntut Fatou Bensouda. Polisi agama Ansar Dine telah meneror penduduk kota yang hidup dalam ketakutan. Tim jaksa penuntut antara lain mengutip sebuah contoh kasus di mana seorang pria diamputasi tangannya setelah dia dituduh melakukan pencurian.
Al Hassan adalah ekstremis Islam kedua yang menghadapi persidangan di Den Haag atas serangan dan penghancuran di Timbuktu. Dalam kasus pertama yang berfokus pada perusakan warisan budaya, pimpinan Ansar Dine, Ahmad al-Faqi al-Mahdi, dinyatakan bersalah karena mengarahkan serangan ke situs Warisan Dunia UNESCO. Pada September 2016, ia dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara.
Dihancurkan Teroris: Warisan Budaya UNESCO
Untuk pertama kalinya Mahkamah Pidana Internasional memproses penghancuran warisan budaya UNESCO. Terutama bangunan bersejarah di Timbuktu, Mali. Tapi di seluruh dunia, bukan itu saja yang dihancurkan teroris.
Foto: Getty Images/AFP/J. Eid
Dianggap Pemujaan Berhala (Timbuktu, Mali)
Di kota oasis di Mali utara, 2012 pemberontak Islam Ansar Dine menghancurkan beberapa mausoleum Muslim yang umurnya ratusan tahun. Alasan penghancuran: makam sejumlah ulama Islam tersebut jadi tempat pemujaan berhala. Minaret yang terbuat dari tanah liat (foto) juga dihancurkan.
Foto: picture-alliance/dpa/E.Schneider
Pembangunan Kembali Disokong PBB (Timbuktu, Mali)
Mohamed Maouloud Ould Mohamed (foto) memelihara makam di dalam mausoleum di Timbuktu. Pada foto dari tahun 2014 tampak ia bersembayang di pinggir salah satu makam yang dihancurkan. Tapi di lokasi itu kini sudah ada perubahan positif, berkat sokongan PBB.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Ahmed
Mausoleum Dirawat Keluarga (Timbuktu, Mali)
Banyak mausoleum bisa didirikan kembali dengan bantuan dari PBB. Sane Chirfi (foto) dan keluarganya memelihara mausoleum Alpha Moya.
Foto: Getty Images/AFP/S. Rieussec
"Gerbang Kemenangan" (Palmyra, Suriah)
Organisasi teror yang menyebut diri "Islamic State" (ISIS) hancurkan Palmyra 2015. Antara lain kuil Baal yang berusia 2.000 tahun, beberapa menara makam serta Gerbang Kemenangan. Seorang fotografer memegang foto kuil Baal yang dibuatnya tahun 2014 di depan sisa kuil. Setelah ISIS berhasil ditendang dari Palmyra, arkeolog lega, karena kehancuran tidak separah perkiraan.
Foto: Getty Images/AFP/J. Eid
Tempat Berziarah (Mar Elian, Suriah)
Biara Mar Elian adalah salah satu tempat berziarah bagi warga Kristen Suriah. Biara ini berdiri di bagian tengah Suriah dekat kota Karjatain, dan berasal dari abad ke-5.
Foto: UNESCO
Akan Dibangun Kembali (Mar Elian, Suriah)
2015 ISIS hancurkan biara. Di internet mereka menunjukkan bagaimana mereka menghancurkan temboknya. Sekarang ISIS hengkang dari kota itu. Bagian dalam biara terbakar, biara ini juga akan dibangun kembali.
Foto: picture-alliance/AP Photo/N. Sancha
Ibukota Kerajaan (Al-Hadra di Irak)
Al-Hadra adalah ibukota kerajaan Arab pertama. Karena temboknya yang tinggi, tebal serta diperkuat dengan sejumlah menara, Al Hadra bisa menahan infasi di tahun 116 dan 198 setelah masehi.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Antonio Castaneda
Dihancurkan ISIS (Al-Hadra di Irak)
Awal 2015, ISIS hancurkan sebagian Al Hadra. Foto ini disebar ISIS. Keasliannya diuji kantor berita AP. ISIS juga hancurkan patung berusia ribuan tahun dari masa Asiria di museum kota Mossul dan Ninive. Kota bersejarah Nimrud kabarnya dihancurkan ISIS dengan bulldozer.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Militant video
Patung Buddha Raksasa (Lembah Bamian, Afghanistan)
Di provinsi Bamian dulu berdiri dua patung Buddha raksasa. Para biksu Buddha mengukirnya pada batu cadas 1.500 tahun lalu. Sehingga jadi saksi sejarah masa lalu Afghanistan sejak masa sebelum Islam masuk. Dalam foto dari tahun 1973, tampak patung yang tingginya 53 meter, dan ketika itu masih jadi patung tertinggi di dunia.
Foto: ddp
Dihancurkan Taliban (Lembah Bamian, Afghanistan)
Kelompok radikal Islam Taliban menghancurkan kedua patung tahun 2001. Dengan panser, roket dan dinamit, mereka perlu waktu beberapa pekan sampai patung hancur. Sejak 2003, Lembah Bamian termasuk warisan budaya UNESCO. Penulis: Uta Steinwehr (ml/ap)
Foto: AP
10 foto1 | 10
Pada 2012, milisi Ansar Dine dan kelompok Al-Qaeda Maghreb Islam (AQMI) menduduki sebagian besar Mali utara, termasuk Timbuktu, dan mulai menghancurkan warisan budaya di kota itu. Pasukan Mali dan Prancis membebaskan kota itu pada Januari 2013.