1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialSpanyol

El Hierro: Pulau Spanyol yang Membuka Diri untuk Pengungsi

4 September 2024

Sejak 2023, ribuan migran Afrika telah tiba di pulau kecil El Hierro di lepas pantai Afrika. Meski kekurangan sumber daya untuk menampung para pendatang baru, penduduk menunjukkan solidaritas tinggi.

Para pengungsi tiba dengan perahu di pelabuhan Pulau El Hierro, Spanyol
Para pengungsi tiba di pelabuhan Pulau El Hierro, SpanyolFoto: Europa Press/ABACA/picture alliance

Di bar-bar di kota La Frontera, kota terbesar kedua di pulau El Hierro, kalimat "Que lleguen bien,” yang berarti "semoga mereka tiba dengan selamat,” selalu terdengar. Terletak di ujung barat daya kepulauan Canary, yaitu tujuh pulau milik Spanyol, El Hierro telah menjadi pilihan utama para pengungsi Afrika.

Francis Mendoza, koordinator asosiasi relawan Perlindungan Sipil, sedang menikmati bir di bar Winnit, di Jalan Tigaday yang terkenal. Dia didampingi Omar, pemuda asal Gambia, dan Aliu, asal Senegal. Mereka memantau dengan cermat kedatangan cayuco, perahu yang membawa para migran.

Data Kementerian Dalam Negeri Spanyol menunjukkan bahwa pada 2023, dengan 154 perahu setidaknya 14.535 orang tiba di El Hierro, pulau seluas 278 kilometer persegi yang berpenduduk sekitar 12.000 jiwa.

Pada tahun 2024, kedatanganperahu pengungsi terus meningkat. Rata-rata tiba 45 orang setiap hari. Penduduk pulau El Hieero, yang dikenal dengan sebutan 'herrenos', mengatakan kepada DW bahwa mereka memperkirakan akan ada peningkatan jumlah orang yang datang pada bulan September. Hanya dalam sepuluh hari di bulan Agustus, 1.007 orang tiba. Parta pengungsi datang dari Senegal, Mauritania, Gambia, Mali, Guinea, juga dari Pakistan dan Bangladesh.

Di El Hierro, kebanyakan orang menyambut para pengungsi, beberapa bahkan menawarkan ruang di rumah mereka untuk ditinggali. Para pengungsi umumnya menghabiskan sekitar lima hari di El Hierro sebelum mereka dipindahkan ke Pulau Tenerife.

Africans flee to Spain's Canary Islands in record numbers

05:31

This browser does not support the video element.

Kehidupan baru di pulau Spanyol

"Di sini kami baik-baik saja dan kami merasa bahagia. Kami ingin tetap berada di pulau ini,” kata Abdu kepada DW. Dia tiba dari Senegal 11 bulan lalu dan sekarang menjadi anggota komunitas.

Teseida, ibu dari dua anak lelaki, dan suaminya, juga tiba 11 bulan lalu dari Senegal bersama anggota keluarga lainnya. Di Senegal mereka telah mengumpulkan cukup uang untuk membeli perahu dan berlayar menuju lautan yang penuh ketidakpastian.

Saat turun dari perahu, polisi Spanyol justru menuduh ayah dari anak di bawah umur itu sebagai "bos" perahu tersebut, yang membuatnya bertanggung jawab atas "kejahatan perdagangan manusia".

Setiap kali kapal pengungsi tiba, pihak berwenang akan mencari orang yang bertanggung jawab, meskipun dalam kasus ini, dia bukan penyelundup manusia. Tapi kini dia ditahan di penjara Tenerife dan menunggu persidangan. Setiap bulan, Teseida membawa anak-anaknya dari El Hierro ke pulau tetangga Tenerife untuk mengunjungi ayah mereka.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Migran membantu migran

Omar, pemuda asal Gambia, tiba dengan perahu dari Senegal 12 bulan lalu. Ketika itu dia masih di bawah umur, tapi polisi tidak percaya dan tes tulang menunjukkan bahwa dia sudah dewasa. Jadi dia harus meninggalkan El Hierro.

Omar beruntung, karena Francis Mendoza memberinya tempat perlindungan. Saat ini, pemuda tersebut bekerja sebagai relawan di organisasi Orange Heart, kelompok yang membantu para pengungsi mencari penghidupan sehari-hari.

"Kami semua sangat dekat dengan Omar, terutama di grup saya, Corazon Naranja,” kata Francis Mendoza. "Kami menerimanya ketika dia tiba di pulau ini setahun yang lalu. Sejak itu, kami telah menciptakan hubungan yang sangat kuat.”

Omar kini membantu pendaftaran para pengungsi baru yang tiba di El Hierro. Para pengungsi ditampung sementara di pusat penempungan orang asing yang dijaga polisi. Pusat ini bertanggung jawab untuk melaksanakan prosedur registrasi dan identifikasi orang-orang yang memasuki Spanyol secara ilegal.

Tapi bagaimana kalau makin banyak pengungsi tiba di El Hierro? Apakah solidaritas penduduk akan meredup seperti di banyak tempat lain?

"Tidak, tidak, di El Hierro, hal itu tidak akan terjadi,” kata Francis dari kelompok Corazon Naranja. Penduduk mungkin lelah, terengah-engah, tapi sampai napas terakhir pun, sampai tetes keringat terakhirnya, mereka akan memberikan segalanya untuk membantu,” kata Francis Mendoza.

(hp/yf)

Ximena Borrazas Ximena Borrazás adalah jurnalis foto lepas.
Antonio Sempere Antonio Sempere adalah jurnalis foto lepas dari Ceuta, bekerja untuk kantor berita internasional.
Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait