Meski vaksin dinilai mampu mengembalikan kehidupan normal masyarakat, pengamat sosial berpendapat ada hal-hal yang tetap diadaptasi dari kebiasaan baru. Sementara epidemiolog pertanyakan vaksin yang masuk ke Indonesia.
Iklan
Pemerintah Indonesia hingga kuartal keempat 2020 sedang menyiapkan 271,3 juta dosis vaksin corona untuk diberikan kepada masyarakat. Sebanyak 30 juta dosis vaksin diharapkan sudah bisa disediakan di akhir tahun ini.
Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah saat ini juga tengah menjalin kesepakatan dengan perusahaan farmasi asal Inggris AstraZeneca, dalam pengadaan 100 juta dosis vaksin corona.
“Sekarang sedang berangkat Menteri Kesehatan, Menteri Luar Negeri, Menteri BUMN untuk mempersiapkan 50 juta (dosis) yang dipesan pertama dan dibayar,“ ujar Airlangga dalam konferensi pers virtual yang disiarkan saluruan YouTube BNPB, Senin (12/10) siang.
Di sisi lain pemerintah dan PT Bio Farma juga terus mengembangkan 160 juta dosis vaksin virus corona. Hal ini mengingat banyaknya negara tengah berlomba-lomba mendapatkan vaksin virus corona.
“Pengadaan vaksin kita harus secured karena 215 (negara) ini semua mengejar vaksin. Sehingga kita sudah secured untuk 160 juta, dosisnya dua kali,“ jelas Ketua KPC-PEN ini.
Perlu 320 juta dosis
Vaksin anti-corona itu nantinya akan diberikan sesuai dengan prioritas yang telah disiapkan pemerintah.
“Yang pertama di garda terdepan itu terdiri dari tenaga medis dan paramedis, kemudian pelayanan kesehatan termasuk TNI, Polri, dan aparat hukum. Itu jumlahnya sekitar 3,5 juta orang,” papar Airlangga.
Kemudian kelompok lainnya adalah tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat daerah yang berjumlah sekitar 5 juta orang; tenaga pendidik mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi baik negeri maupun swasta sekitar 4,3 juta orang; aparatur negara sekitar 2,3 juta orang; penerima bantuan pembayaran iuran BPJS sekitar 96 juta orang; dan terakhir masyarakat kelompok umur 19-59 tahun sekitar 57 juta orang.
“Totalnya ada 160 juta, berdasarkan vaksin yang ada perlu dua dosis jadi jumlahnya 320 juta. Terhadap kebutuhan itu pemerintah sedang membuat semacam MoU atau pengikatan untuk jumlah tersebut,” kata Airlangga.
Iklan
Mendapatkan kehidupan normal kembali
Masuknya vaksin ke Indonesia dinilai menjadi tiket bagi masyarakat untuk "mendapatkan kehidupan normalnya kembali." Pengamat sosial dari Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati, mengatakan dengan ditemukannya vaksin mendorong kepercayaan diri masyarakat untuk beraktivitas layaknya sebelum masa pandemi.
"Masyarakat akan betul-betul merasakan kemanusiaannya kembali, yaitu beraktivitas sebagaimana biasanya sebelum masa pandemi dengan penuh kepercayaan diri karena sudah didukung dengan vaksin - yang artinya dipercaya sebagai satu hasil dari kesepakatan suatu kelompok ilmiah," ujar Devie saat dihubungi DW Indonesia, Senin (12/10).
Meski begitu, Devie berpendapat selepas dari proses vaksinasi yang dilakukan, akan ada kegiatan-kegiatan yang tetap dilakukan masyarakat Indonesia dengan mengadaptasi kebiasaan baru. Hal ini menurutnya tidak terlepas dari peran kemajuan teknologi.
"Misalnya work from home atau work from office untuk sebagian kantor itu bisa jadi pilihan yang tidak lagi mengagetkan baik bagi sistem di kantor itu sendiri maupun karyawannya," kata Devie.
"Ada transformasi-transformasi gaya hidup. Belanja, konsumsi, sekarang orang sudah mulai merasakan nyamannya dengan belanja online," Devie menambahkan.
Linimasa Perjalanan COVID-19 di Indonesia
Dua tahun sudah Indonesia berjibaku memerangi pandemi COVID-19. Indonesia pun jadi salah satu negara dengan kasus COVID-19 terbanyak di Asia. DW merangkum fakta-fakta tentang penyebaran virus corona di Indonesia.
Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Kasus pertama mucul pada 2 Maret 2020
Tanggal 2 Maret 2020, bertempat di Istana Merdeka, Presiden Joko Widodo didampingi Menkes kala itu Terawan Agus Putranto umumkan kasus pertama COVID-19 di Indonesia. Dua perempuan asal Depok yakni seorang ibu (64) dan putrinya (31) dilaporkan positif COVID-19 setelah diduga tertular WNA asal Jepang. Kala itu Menkes Terawan mengimbau masyarakat tak panik. "Enjoy saja, makan yang cukup," ujarnya.
Foto: DW/P. Kusuma
Menteri pertama positif COVID-19
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi jadi pejabat negara pertama yang terkonfirmasi positif COVID-19 pada pertengahan Maret 2020. Edhy Prabowo yang saat itu masih menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan juga dikabarkan positif COVID-19, begitu juga dengan Fachrul Razi saat masih menjabat Menteri Agama. Terakhir, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah juga positif COVID-19 pada awal Desember 2020.
Foto: picture alliance/AA/E. S. Toyudho
Bukan lockdown
Pada 31 Maret 2020, bertempat di Istana Bogor, Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB yang diatur secara rinci dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 9 Tahun 2020. Setiap daerah dapat mengajukan penerapan PSBB yang nantinya disetujui oleh Menteri Kesehatan RI. Tampak pada gambar salah satu stasiun MRT di Jakarta ditutup selama PSBB.
Foto: DW/A. Muhammad
Langkah 'extraordinary'
Dalam rapat terbatas pada 18 Juni 2020 di Istana Merdeka, Jokowi menegaskan jajarannya untuk bekerja lebih dari "biasa-biasa saja" mengacu kepada situasi darurat pandemi COVID-19 saat ini. Ia mengatakan belanja kementerian, salah satunya Kementerian Kesehatan tergolong rendah padahal anggaran sebesar Rp 75 triliun sudah disediakan. Jokowi juga mengancam akan melakukan reshuffle kabinet.
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr
Vaksin Merah Putih
Indonesia sendiri tengah mengembangkan vaksin virus corona melalui tiga institusi yang dipunya salah satunya Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Dalam wawancara eksklusif dengan DW Indonesia, Kepala LBM Eijkman Prof. Amin Soebandrio mengatakan pihaknya tengah memetakan tipe virus corona yang ada di Indonesia. Ia optimis vaksin siap diproduksi massal pada tahun 2021 setelah lalui proses uji klinis.
Foto: Eijkman Institute
Kalung Antivirus Corona
Awal bulan Juli 2020, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) merilis produk kalung Eucalyptus yang diberi nama "Kalung Antivirus Corona''. Kalung berisi Eucalyptus (kayu putih) ini diklaim dapat berpotensi membunuh virus corona penyebab COVID-19. Kalung ini pun menuai tanggapan beragam dari berbagai pihak. Mentan Syahrul Yasin Limpo menyatakan siap memproduksi massal kalung tersebut.
Foto: DetikHealth/A. Reyhan
Kluster baru bermunculan
Kenaikan kasus COVID-19 pun dilaporkan di berbagai tempat. Pada 9 Juli 2020, Indonesia mencatat kasus harian 2.657 kasus positif. Dari angka tersebut diketahui sebanyak 1.262 kasus dari Secapa AD di Hegarmanah, Kota Bandung. Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito pada akhir Novermber 2020 mengatakan semakin marak timbul kluster baru COVID-19 di berbagai daerah di Indonesia.
Foto: Reuters/Beawiharta
Uji klinis di Bandung
Bekerja sama dengan perusahaan biofarmasi asal Cina, Sinovac, Indonesia melalui PT Bio Farma tengah melakukan uji klinis tahap tiga vaksin corona mulai awal Agustus tahun ini. Lokasi uji klinis di enam titik kota Bandung. Sebanyak 1.620 relawan dilibatkan dalam pengembangan vaksin, tak terkecuali Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Presiden Joko Widodo (kiri) saat mengunjungi PT Bio Farma (11/08).
Foto: Presidential Secretariat Press Bureau
Pilih vaksin Sinovac asal Cina
Pada 7 Desember 2020 Indonesia menerima 1,2 juta dosis vaksin Sinovac buatan Cina. Kemudian pada 31 Desember 2020 Indonesia kembali menerima 1,8 juta dosis vaksin Sinovac. Pada 11 januari 2021 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akhirnya resmi memberikan izin darurat penggunaan vaksin tersebut. Berdasarkan evaluasi BPOM menunjukkan efikasi (kemanjuran) vaksin Sinovac mencapai 65,3 persen.
Foto: Presidential Palace/REUTERS
Vaksinasi perdana 13 Januari 2021
Presiden Joko Widodo jadi orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin corona. Bertempat di Istana Negara, Jokowi disuntik vaksin Sinovac pada Rabu (13/01), pukul 09.42 WIB oleh Wakil Ketua Tim Dokter Kepresidenan Prof. Abdul Muthalib. Selain Jokowi, Panglima TNI, Kapolri, Ketua IDI, tokoh agama, dan juga influencer turut mengikuti vaksinasi ini.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Lebih dari 14 ribu kasus dalam satu hari
Kasus harian baru COVID-19 terus bertambah. Tercatat jumlah kasus terkonfirmasi virus corona bertambah 6.680 kasus pada 1 Maret 2021. Sebelumnya, Indonesia sempat memecahkan rekor dengan 14.518 kasus dalam satu hari pada 30 Januari 2021. Hingga kini, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus positif kumulatif COVID-19 terbanyak, sedikitnya 339.735 kasus. Disusul Jawa Barat dengan 211.212 kasus.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/A. Raharjo
Vaksinasi tahap kedua
Setelah melakukan vasinasi tahap pertama kepada sedikitnya 1,46 juta tenaga kesehatan, Indonesia melakukan vaksinasi tahap kedua yang menyasar lansia dan pekerja publik. Dalam foto tampak Presiden Joko Widodo saat meninjau pelaksanaan vaksinasi terhadap sekitar 5.500 pekerja media di Hall A Basket Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, 25 Februari 2021.
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Tertinggi di Asia Tenggara
Hingga awal Maret 2021, Indonesia menjadi negara dengan kasus positif COVID-19 tertinggi di Asia Tenggara dan tertinggi ke-4 di Asia. Selain itu, kasus kematian di Tanah Air juga menjadi yang tertinggi ke-3 di Asia, di bawah India dan Iran. Sedikitnya tercatat 36 ribu kematian COVID-19 di negara berpenduduk 270 juta jiwa ini.
Foto: picture-alliance/Zumapress/Sijori Images
Varian Delta asal India sempat dominasi kasus aktif di Jakarta
Virus corona terus bermutasi dalam banyak varian. Varian B.1.617 atau Delta jadi varian yang sempat mendominasi 90% kasus aktif di Jakarta pada Juli 2021. Pertama kali teridentifikasi di India pada akhir 2020. Kementerian Kesehatan Indonesia mencatat kasus perdana varian Delta di Indonesia pada Mei 2021.
Foto: Jam Sta Rosa/AFP
Varian Omicron terdeteksi Desember 2021
Seorang petugas kebersihan di Wisma Atlet Jakarta terkonfirmasi sebagai pasien 0 dari transmisi lokal Omicron pada 16 Desember 2021. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan lima kasus probable COVID-19 varian Omicron. Dua kasus tersebut di antaranya merupakan warga negara Indonesia (WNI), sedangkan tiga orang lainnya merupakan WN Cina.
Foto: DADO RUVIC/REUTERS
Vaksinasi booster COVID-19
Presiden Jokowi mengumumkan pemberian vaksinasi booster gratis mulai 12 Januari 2022 untuk seluruh masyarakat Indonesia. Prioritas diberikan pada usia lanjut dan kelompok rentan. Namun, vaksin booster juga bisa didapatkan semua warga berusia 18 tahun ke atas yang sudah mendapat vaksin dosis lengkap minimal 6 bulan. Vaksinasi dilaksanakan di fasilitas kesehatan milik pemerintah. (rap/vlz, mh/ha)
Foto: Chaider Mahhyuddin/AFP/Getty Images
16 foto1 | 16
Pertanyakan efektivitas dan keamanan
Sementara itu, epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono, mempertanyakan tingkat efektivitas dan keamanan dari vaksin yang akan didistribusikan ke Indonesia. Menurutnya saat ini vaksin masih dalam tahap uji klinis dan belum ada bukti ilmiah bahwa vaksin berhasil diproduksi.
“Apakah yakin bahwa vaksin ini efektif dan aman? Mana bukti ilmiahnya? Itu kan tidak pernah dibicarakan secara terbuka,” ujar Pandu saat dihubungi DW Indonesia, Senin (12/10).
“Yang bicara kan malah orang-orang bukan ilmu kesehatan, Kemenko Maritim, (menteri) Airlangga…Kita dunia kesehatan harus diajak bicara. Tidak bisa dipaksakan, memangnya (vaksin) ini efektif dan aman? Memang tidak ada efek samping? Mana studinya? Mana hasilnya?“ sambung Pandu.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi pada Senin (12/10) disebutkan, sampai saat ini proses pengembangan vaksin dari perusahaan Cansino, Sinovac, dan Sinopharm sudah masuk tahap akhir uji klinis tahap ke-3 dan dalam proses mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di sejumlah negara.
Vaksinasi bantu pertumbuhan ekonomi
Lebih lanjut Airlangga pun optimis dengan masuknya vaksin ke Indonesia akan turut mengawal pertumbuhan ekonomi mencapai 4,5 sampai 5,5 persen pada tahun 2021 mendatang.
“Belajar dari berbagai resesi dan juga krisis, ekonomi itu akan membaik pada saat sains dan teknologi sudah bekerja. Dalam hal ini tentu vaksinasi dimulai bertahap sehingga optimisme timbul dan permintaan naik,” imbuh Airlangga.
Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini meyakinkan bahwa vaksin corona yang nanti akan diberikan halal untuk digunakan.