1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Erick Thohir Blak-blakan Korupsi di BUMN hingga Freeport

3 Juli 2020

Menteri BUMN Erick Thohir jelaskan maraknya korupsi di BUMN akibat adanya peran ganda antara ekonomi dan pelayanan publik dengan batasan yang tak jelas. Pihaknya tengah susun strategi agar skandal Jiwasraya tak terulang.

Menteri BUMN Erick Thohir
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Thomas

Menteri BUMN Erick Thohir bicara panjang lebar mengenai perusahaan pelat merah, termasuk mengenai maraknya korupsi di BUMN.

Menurutnya, marak korupsi di BUMN terjadi karena menjalankan peran ganda antara ekonomi dan pelayanan publik tanpa pembatas yang jelas.

"Inilah transformasi yang kita coba push yang dulunya, kembali tidak ada maksud mendiskreditkan menteri sebelumnya. Bahwa BUMN dulunya peran ganda untuk memenuhi nilai ekonomi dan pelayanan publik, tapi problem-nya karena garis merahnya tidak jelas," kata Erick dalam webinar Kingdom Business Community, Kamis (02/07).

Lanjut Erick, hal itu kemudian membuat para direksi mencampuradukkan peran penugasan dengan bisnis. Akhirnya, korupsi pun merebak.

"Akhirnya para direksi sendiri mencampuradukkan penugasan dan bisnis yang benar. Karena itu, banyak sekali kasus korupsi. Beberapa tahun ini saja sudah 53 kasus korupsi di BUMN," ujarnya.

Oleh karena itu, Erick pun memetakan BUMN yang murni bergerak di bisnis, pelayanan publik, hingga yang campuran.

Ia mencontohkan Telkom dan Bank Mandiri yang benar-benar di bisnis. Tapi ada juga yang berfokus pada pelayanan publik, seperti Pupuk Indonesia.

"Ini kita mapping supaya para direksi KPI (key performance indicator) jelas dan tidak ada iri-irian satu sama lainnya," ujarnya.

Jurus Erick agar skandal Jiwasraya tak terulang

Erick mengatakan, pihaknya tak ingin skandal PT Asuransi Jiwasraya (Persero) terulang. Maka itu, kementerian tengah menyusun strategi agar kasus ini tak terulang di dana pensiun BUMN.

Erick mengatakan, pihaknya tengah mengkaji konsolidasi dana pensiun BUMN.

"Saya tidak mau kejadian Jiwasraya juga terulang di dana pensiun BUMN. Kita sedang coba konsolidasi dana pensiun ini. Bahwa dana pensiun BUMN ini kita coba konsolidasikan tapi legal hukumnya ini lagi kita pelajari. Karena dana pensiun ini di bawah kebanyakan yayasan atau pendiri ini menjadi tidak mudah," kata Erick.

Meski begitu, Erick mengatakan ada dana pensiun yang terbuka visi ini, sehingga tidak ada uang yang hilang.

"Ada dana pensiun sangat welcome dengan visi ini karena daripada uangnya hilang, berapa ratus miliar dana yang ada di Pertamina hilang, berapa ratus miliar dana di situ hilang, di sini hilang," ujarnya.

"Padahal kalau digabungkan tidak hanya mensejahterakan pensiunan, mensejahterakan juga manajemen karena bagi hasil jelas. Tapi, yang paling penting banyak investasi jangka panjang bisa dibiayai hal ini," tambahnya.

Erick bilang, untuk tahap awal pihaknya akan konsolidasikan 3 hingga 4 dana pensiun besar.

"Saya berusaha dana pensiun BUMN kita coba konsolidasi mungkin awalnya 3-4 dana pensiun besar, nanti pelan-pelan bisa menyeluruh, mudah-mudahan," terangnya.

Arahan Erick Thohir setelah kuasai Freeport

Erick mengungkapkan, seharusnya pembelian saham PT Freeport Indonesia (PTFI) tidak hanya sekadar kepemilikan. Ia pun menyinggung Direktur Holding Tambang (MIND) atau PT Inalum (Persero) Orias Petrus Moedak yang sedang jadi sorotan.

"Inilah yang kemarin Pak Orias yang lagi populer sekarang di berita salah satunya saya bilang Pak Orias kita ambil itu Freeport bukan hanya merah putih, kita punya 51%, bukan itu menurut saya," kata Erick.

Menurutnya, dengan penguasaan pada Freeport ada beberapa hal yang bisa dilakukan.

"Justru dengan kita mendapat Freeport kita ada yang namanya tiga hal yang kita bisa lakukan benchmarking paling gampang daripada cost structure, human capital, dan semuanya. Kedua juga tadi bagaimana teknologi. Ketiga bagaimana market," ujarnya.

"Saya tidak mau pengambilalihan Freeport itu cuma merah putih saja, after that ya udah. Ini yang sekarang kita push baik di Antam, Timah, baik PTBA," ujarnya. (Ed: pkp/rap)

 

Baca selengkpanya di:DetikNews

Erick Thohir Blak-blakan Korupsi di BUMN hingga Freeport