Eropa dan Afrika Tingkatkan Perdagangan
3 April 2014Kanselir Jerman Angela Merkel mengusulkan sebuah pendekatan baru terhadap Afrika. Dalam pertemuan puncak Uni Eropa dan Afrika di Brussel, Merkel mengatakan sangat penting bagi negara-negara Eropa untuk "melihat peluang besar" di benua Afrika, dan "tidak hanya melihat masalah."
Dalam konferensi pers dengan Presiden Perancis Francoise Hollande, Merkel menerangkan Eropa akan meningkatkan kerjasama dengan Afrika. "Bersama-sama, kita bisa mencapai kemajuan dalam bidang keamanan, pembangunan dan masalah perubahan iklim", kata Merkel.
Pertemuan puncak Uni Eropa dan Afrika digelar mulai hari Rabu (02/04) di Brussel dan berlangsung selama dua hari. Konferensi itu dihadiri oleh delegasi dari 28 negara anggota Uni Eropa dan 52 negara Afrika.
Ketua Komisi Eropa Jose Manuel Barroso menerangkan, hubungan ekonomi antara Eropa dan Afrika makin lama makin penting. "Antara 2007 sampai 2012, volume perdagangan kami meningkat 45 persen. 44 persen investasi langsung di Afrika antara 2005 sampai 2010 berasal dari Eropa", kata Barroso.
Selain membahas peningkatan hubungan dagang, pertemuan puncak itu juga membahas masalah keamanan dan upaya penyelesaian konflik di berbagai kawasan Afrika.
Dimensi baru kerjasama keamanan
Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan, Afrika akan memainkan peran penting di masa depan. Kini saatnya melakukan "lebih banyak perdagangan, lebih banyak investasi dan pemberdayaan, agar Afrika mampu menyelesaikan masalahnya sendiri".
Ia menambahkan, Jerman akan memberikan kontribusi lebih besar di luar proyek-proyek bantuan pembangunan, yaitu dengan bantuan dan kerjasama dalam sektor keamanan. Hal ini akan menjadi dimensi baru dalam politik luar negeri Jerman.
Saat ini, Jerman sudah mengirim kontingen pasukan ke Mali untuk membantu tentara Perancis mengamankan negara itu setelah perang saudara berakhir.
Sehari sebelum pertemuan puncak di Brussel, Uni Eropa menyetujui pengiriman 1000 pasukan perdamaian ke Republik Afrika Tengah. Kawasan itu kini dilanda konflik sektarian brutal antara kelompok Muslim dan Kristen yang menyebabkan satu juta orang harus mengungsi.
Kontingen pasukan Uni Eropa akan bergabung dengan sekitar 2000 tentara Perancis yang saat ini sudah berada di Republik Afrika Tengah, bersama sekitar 6000 pasukan perdamaian dari Uni Afrika.
Pertemuan puncak Uni Eropa dan Afrika di Brussel dihadiri antara lain oleh Presiden Perancia Francois Hollande, Perdana Menteri Italia Matteo Renzi, Presiden Nigeria Jonathan Godluck dan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf. Pertemuan itu menyandang motto: "Investasi bagi manusia, kesejahteraan dan perdamaian".
hp/ab (dpa, afp)