Uni Eropa ingin mengurangi dominasi Google di ranah mesin pencari. Bagi user dampaknya akan merugikan, sementara para pesaing belum tentu bisa meraih peluang pasar yang mungkin tercipta.
Iklan
Bagi user, Google identik dengan kemudahan mencari informasi. Mencari resep makanan favorit, jalan terdekat dari A ke B atau mencari padanan istilah sulit, cukup ketik kata kunci di mesin pencari Google, semua informasi akan tersaji dengan cepat. Layanan prima ini terutama ditawarkan di Eropa.
Tidak mengherankan jika perusahaan internet raksasa Amerika itu di Eropa meraih pangsa pasar 90 persen. Padahal di negara asalnya, Amerika Serikat, Google hanya menyabet pangsa pasar sekitar 65 persen, karena performa pesaingnya juga juga cukup bagus. Pesaing Google di Eropa dinilai tidak berusaha sekuat pesaing di Amerika.
Bagi Komisi Uni Eropa dan Parlemen Eropa, dominasi Google ibarat duri dalam daging. Tambahan lagi para pelobby bisnis yang dibaiyai pesaing, terus mendesak adanya tindakan politik untuk memecah Google. Tudingannya, Google menyalahgunakan dominasinya untuk mempromosikan produknya sendiri. Karena itu, sejak 2010 Komisi Uni Eropa sudah membuka proses gugatan terhadap Google.
Merek Paling Berharga di Dunia
Survei pemasaran tahunan 'BrandZ' mengukur nilai merek dagang perusahaan melalui performa finansial perusahaan serta opini konsumen. Berikut beberapa merek global yang paling populer dan menguntungkan.
Foto: twitter.com
Tempat Pertama Jatuh ke Tangan ...
Google. Tahun ini sang raksasa internet menggantikan raksasa teknologi Apple sebagai merek dagang paling berharga menurut BrandZ. Dengan inovasi seperti Google Glass, investasi kecerdasan buatan dan kemitraan baru dengan produsen mobil untuk mengintegrasikan sistem pengoperasian Android ke dalam kendaraan, Google meningkatkan 40 persen nilai merek dagangnya menjadi 159 miliar Dolar.
Foto: dapd
Juara Kedua adalah ...
Apple. Terkenal dengan iPhone, iPad dan komputer Mac-nya, perusahaan ini berada di posisi puncak dalam tiga tahun terakhir, namun nilai merek dagangnya turun 20 persen dalam setahun terakhir menjadi 148 miliar Dolar. Pada era pasca-Steve Jobs, sejumlah pihak meragukan apakah kesuksesan perusahaan ini akan bertahan.
Foto: Reuters
Berkat Bisnis B2B
IBM berada pada peringkat ketiga dengan nilai merek dagang sebesar 108 miliar Dolar. Sementara survei serupa hanya memperhitungkan data finansial dalam melakukan pemeringkatan, studi Brandz juga mempertimbangkan opini konsumen.
Foto: picture alliance / dpa
Dinosaurus Bisnis Peranti Lunak
Microsoft masih eksis. Perusahaan yang berhasil menaikkan nilai merek dagangnya sebesar 30 persen menjadi sekitar 90 miliar Dolar dalam setahun terakhir ini menduduki peringkat keempat. Menurut studi, nilai merek dagang perusahaan teknologi ini naik tajam pada periode survei.
Foto: imago/Friedrich Stark
Cara Tercepat Merebut Hati Seseorang ...
... adalah melalui perut mereka, sesuatu yang dipahami betul oleh McDonald's. Raksasa makanan siap saji ini meraup banyak keuntungan dengan memuaskan selera konsumen. Studi memperkirakan nilai merek dagang jaringan restoran ini sekitar 85 miliar Dolar. Namun tampaknya konsumen semakin sadar akan kesehatan. Nilai merek dagang McDonald's turun lima persen dan turun satu peringkat.
Foto: DW/A. Brenner
Sudah Tidak Asing Lagi
Produsen minuman ringan Coca-Cola berada di peringkat enam dengan nilai merek dagang sebesar 80 miliar Dolar.
Foto: DW/P. Hille
Merek Jerman Paling Berharga ...
adalah SAP. Nilai merek dagang perusahaan perangkat lunak ini naik sekitar 6 persen menjadi lebih dari 36 miliar Dolar. Perusahaan Jerman lainnya yang masuk Top 100 adalah Deutsche Telekom (peringkat ke-27), BMW (nomor 32), Mercedes-Benz (posisi ke-42), Siemens (ke-59) dan DHL (posisi ke-73). Sementara jaringan riteler Aldi bertengger di peringkat ke-100 senilai 9,5 miliar Dolar.
Foto: picture-alliance/dpa
Naik Peringkat Kedua Terbesar
Facebook mengalami peningkatan kuat yakni sebesar 68 persen. Walau begitu jejaring sosial ini hanya mampu mengamankan posisi ke-21. Perusahaan yang nilainya naik terbesar adalah perusahaan Internet Cina, Tencent. Nilai merek dagangnya berlipat ganda menjadi 54 miliar Dolar, menaruh grup ini di peringkat ke-14.
Foto: Fotolia/Thesimplify
Ciutan Pertama dalam Peringkat
Ada nama baru dalam 100 besar: Twitter. Layanan jejaring sosial ini memiliki nilai merek dagang sekitar 19 miliar Dolar, meski tidak ada yang tahu persis bagaimana cara layanan ini meraup untung. LinkedIn, jejaring sosial lainnya, juga masuk dalam peringkat untuk pertama kalinya tahun 2014.
Foto: twitter.com
9 foto1 | 9
Menguntungkan atau merugikan
Tapi di dalam komisi maupun di parlemen Eropa terjadi pertentangan tajam antara kubu pro dan kontra. Sebab tuntutan sesuai resolusi parlemen Eropa, untuk memisahkan jasa dengan layanan infrastruktur, sulit diwujudkan. Banyak yang bertanya, bagaimana caranya memisah mesin pencari Google, dengan platform smartphone Android dan platform video Youtube?
Juga dipertanyakan, apakah langkah Uni Eropa itu benar-benar untuk membela kepentingan konsumen? Pada dasarnya tidak! Malahan kebalikannya, akan mempersulit user. Apakah pesaing juga sudah siap mengisi celah yang mungkin tercipta? Juga tidak ada jabawan tegas.
Selain itu Google adalah perusahaan internet yang cakupannya global. Jika masing-masing negara anggota Uni Eropa menetapkan sensor terhadap domain lokal, tetap masih ada domain internasional yang bebas diakses siapapun. Jadi para pengamat internet menilai, sebetulnya langkah parlemen Eropa ibarat mengganduli kaki sendiri dengan bola besi berat.
Juga gagasan penerapan pajak Google atas konten yang ada dalam daftar mesin pencari, dinilai oleh fraksi Partai Hijau serta Piraten sebagai aksi bunuh diri. Pasalnya, perusahaan kecil dan menengah yang mengutip konten dari Google juga harus ikut membayar pajak. Selain itu sensor Google oleh Eropa akan mendorong maraknya aksi sensor media di seluruh dunia.