Ketegangan diantara negara Eropa terkait krisis pengungsi makin memuncak. Hongaria mengundang grup Visegrad untuk mendiskusikan krisis dan mengkoordinasikannya dengan Uni Eropa.
Iklan
Uni Eropa siap menggelar sidang tingkat menteri luar negeri Jumat (04/09/15) di Brussel, Belgia, membahas eskalasi krisis pengungi. Agenda utama konferensi juga mencakup kuota jumlah pengungsi yang harus ditampung oleh masing-masing anggota. Walau ketegangan diantara negara Eropa terkait krisis pengungsi makin memuncak, para pengamat memperkirakan sulit disepakati keputusan bersama.
Ribuan Pengungsi Terdampar di Hongaria
Ribuan pengungsi yang ingin masuk ke Eropa Barat tertahan di Hungaria, setelah aparat keamanan menutup stasiun kereta di Budapest. Stasiun utama sudah dibuka kembali, tapi para pengungsi tidak diberi akses ke stasiun.
Foto: picture-alliance/dpa/N. Armer
Hongaria Blokir Stasiun Kereta Budapest
Ribuan pengungsi terdampar di Budapest, setalah Hongaria menutup stasiun utama yang digunakan untuk berangkat ke Eropa Barat mulai 1 September. Aparat keamanan mencegah pengungsi yang tidak punya visa resmi untuk naik kereta. Ribuan pengungsi diberangkatkan dari Hongaria menuju Jerman atau Austria untuk memohon suaka di negara ini.
Foto: Reuters/L. Balogh
Kecewa dan Putus Asa
Ribuan pengungsi kini tertahan di stasiun utama Budapest. Saat polisi anti huru-hara mencoba memindahkan mereka dari pelataran stasiun, ratusan orang berteriak Jerman, Jerman!. Mereka juga berteriak, kami ingin pergi dari sini sambil berulangkali menyerukan nama kanselir Jerman, Angela Merkel.
Foto: Reuters/L. Balogh
Punya Tiket Tapi Dilarang Pergi
Sejumlah pengungsi mengatakan membeli tiket seharga 125 Euro untuk pergi dengan kereta ke München di Jerman. Tapi polisi Hungaria melarang mereka berangkat karena tridak punya dokumen yang diperlukan, dan mengusir mereka dari kawasan stasiun.
Foto: Reuters/L. Balogh
Beruntung Tiba di Jerman dan Austria
Pengungsi ini beruntung bisa naik kereta terakhir yang masih diizinkan berangkat menuju Wina, Austria. Sekitar 3.600 pengungsi kebanyakan asal Suriah berhasil tiba di ibukota Austria tanggal 1 September pagi. Mereka melanjutkan perjalanan dengan kereta ke kota lain di Austria atau menuju selatan Jerman.
Foto: Getty Images/AFP/J. Klamar
Kecapaian Tapi Untung Sudah Dalam Kereta
Banyak keluarga membawa anak-anak, yang kelelahan menenpuh perjalanan panjang dan berbahaya. Untungnya mereka sudah berada dalam kereta dengan tujuan Austria dan Jerman. Lebih 50.000 pengungsi memasuki Hungaria bulan Agustus silam. Kebanyakan berasal dari kawasan konflik bersenjata seperti Suriah, Irak dan Afghanistan.
Foto: Getty Images/AFP/V. Simicek
Pengungsi Suriah Diprioritaskan di Jerman?
Ribuan pengungsi tiba di Salzburg Austria atau München Jerman untuk melakukan registrasi. Polisi membagikan air minum bagi para pengungsi yang kelelahan. Berdasar aturan Uni Eropa, pengungsi harusnya memohon suaka di negara pertama ia mendarat di Eropa. Namun Jerman mengimbau, pengungsi Suriah jangan dikirim balik ke negara pertama dimana mereka mendarat.
Foto: Reuters/M. Dalder
Disambut Tangan Terbuka
Berbeda dengan di negara-negara Transit, Saat para pengungsi tiba di Austria atau Jerman mereka disambut dengan tangan terbuka. Para pengungsi mendapat pembagian makanan dan minuman. Anak pengungsi ini tertawa riang mendapat hadiah mainan dan boneka.
Foto: picture-alliance/dpa/N. Armer
7 foto1 | 7
Di saat para petinggi politik Eropa membahas krisis tersebut, Hongaria mengambil langkah sepihak yang cukup drastis untuk mencegah gelombang pengungsi keluar Hongaris tanpa registrasi. Polisi menghentikan sebuah kereta tujuan Austria yang berpenumpang sekitar 300 pengungsi di kota Bicske dan mengangkut paksa mereka ke sebuah kamp penampungan registrasi.
Sementara itu, PM Hongaria Viktor Orban juga mengundang grup Visegrad yang meliputi Slowakia, Ceko dan Polandia, untuk mendiskusikan krisis dan mengkoordinasikannya dengan Uni Eropa. Saat ini lebih 3.500 pengungsi terdampar di Hongaria karena dilarang melanjutkan perjalanan melintasi perbatasan memasuki kawasan Uni Eropa.
Pernyataan PM Orban yang anti imigran dan bersifat diskriminatif terhadap pengungsi serta tudingan kepada politik Jerman yang rdinilai "mengundang" datangnya pengungsi juga memicu kritik tajam dari sejumlah media.
Di lain pihak Parlemen Eropa juga menegaskan perlunya solidaritas Uni Eropa dalam menanggulangi krisis pengungsi yang saat ini terutama menjadi beban berat bagi Hongaria.
Selain itu Republik Ceko, Slovakia dan Hongaria juga mengimbau Uni Eropa agar secepatnya membuat aturan yang memilah migran ekonomi dengan pengungsi yang melarikan diri dari kawasan konflik. Dalam dua bulan terakhir ini, Hongaria diserbu lebih dari 90.000 pengungsi yang ingin melintas perbatasan menuju Austria atau Jerman.