Satu persatu negara di timur Eropa memasang pagar kawat berduri dan menutup perbatasannya untuk cegah arus pengungsi. Kini mereka mencari rute baru lewat negara-negara Balkan untuk menuju ke Jerman dan Austria.
Iklan
Hongaria mulai membangun pagar kawat berduri di perbatasannya ke Kroasia sepanjang 41 km untuk memblokir arus pengungsi yang transit melewati negaranya. Sebelumnya Hongaria telah menutup perbatasan ke Serbia.
Juga dilaporkan Kroasia telah menutup perbatasanya ke Serbia dengan pagar kawat berduri. Krisis pengungsi asal Suriah, Irak, Afghanistan dan sejumlah negara Afrika membuat negara-negara di Eropa Timur kewalahan dan terpaksa mengambil langkah drastis.
PM Hongaria Viktor Orban juga memerintahkan penerapan aturan larangan masuk bagi pengungsi. Mereka yang secara ilegal melintasi perbatasan bisa dihukum sesuai aturan negara itu. Aturan lebih ketat itu memicu bentrokan kekerasan antara polisi dan pengungsi. Menghadapi blokade baru, ribuan pengungsi kini mencari rute alternatif melewati kawasan Balkan.
Kroasia yang kini dijadikan rute alternatif pengungsi memutuskan menutup 7 dari 8 pintu perbatasannya ke Serbia hari Kamis (18/9) seteöah lebih 11.000 pengungsi melintas perbatasannya hanya dalam tempo 2 hari. Serbia di lain pihak memprotes penutupan perbatasan itu, karena cemas ribuan pengungsi akan terdampar di negara itu. PM Kroasia Zoran Milanovic menegaskan alasannya, negaranya tidak punya sumberdaya untuk menangani gelombang pengungsi.
Sebelumnya Slovenia juga menahan kereta berisi pengungsi yang diberangkatkan dari Kroasia dengan alasan, sekitar 150 orang tidak punya dokumen resmi dan akan dikembalikan ke ibukota Krioasia, Zagreb. Semua lalulintas kereta antara Slovenia dan Kroasia juga dihentikan.
Ribuan Pengungsi Terdampar di Hongaria
Ribuan pengungsi yang ingin masuk ke Eropa Barat tertahan di Hungaria, setelah aparat keamanan menutup stasiun kereta di Budapest. Stasiun utama sudah dibuka kembali, tapi para pengungsi tidak diberi akses ke stasiun.
Foto: picture-alliance/dpa/N. Armer
Hongaria Blokir Stasiun Kereta Budapest
Ribuan pengungsi terdampar di Budapest, setalah Hongaria menutup stasiun utama yang digunakan untuk berangkat ke Eropa Barat mulai 1 September. Aparat keamanan mencegah pengungsi yang tidak punya visa resmi untuk naik kereta. Ribuan pengungsi diberangkatkan dari Hongaria menuju Jerman atau Austria untuk memohon suaka di negara ini.
Foto: Reuters/L. Balogh
Kecewa dan Putus Asa
Ribuan pengungsi kini tertahan di stasiun utama Budapest. Saat polisi anti huru-hara mencoba memindahkan mereka dari pelataran stasiun, ratusan orang berteriak Jerman, Jerman!. Mereka juga berteriak, kami ingin pergi dari sini sambil berulangkali menyerukan nama kanselir Jerman, Angela Merkel.
Foto: Reuters/L. Balogh
Punya Tiket Tapi Dilarang Pergi
Sejumlah pengungsi mengatakan membeli tiket seharga 125 Euro untuk pergi dengan kereta ke München di Jerman. Tapi polisi Hungaria melarang mereka berangkat karena tridak punya dokumen yang diperlukan, dan mengusir mereka dari kawasan stasiun.
Foto: Reuters/L. Balogh
Beruntung Tiba di Jerman dan Austria
Pengungsi ini beruntung bisa naik kereta terakhir yang masih diizinkan berangkat menuju Wina, Austria. Sekitar 3.600 pengungsi kebanyakan asal Suriah berhasil tiba di ibukota Austria tanggal 1 September pagi. Mereka melanjutkan perjalanan dengan kereta ke kota lain di Austria atau menuju selatan Jerman.
Foto: Getty Images/AFP/J. Klamar
Kecapaian Tapi Untung Sudah Dalam Kereta
Banyak keluarga membawa anak-anak, yang kelelahan menenpuh perjalanan panjang dan berbahaya. Untungnya mereka sudah berada dalam kereta dengan tujuan Austria dan Jerman. Lebih 50.000 pengungsi memasuki Hungaria bulan Agustus silam. Kebanyakan berasal dari kawasan konflik bersenjata seperti Suriah, Irak dan Afghanistan.
Foto: Getty Images/AFP/V. Simicek
Pengungsi Suriah Diprioritaskan di Jerman?
Ribuan pengungsi tiba di Salzburg Austria atau München Jerman untuk melakukan registrasi. Polisi membagikan air minum bagi para pengungsi yang kelelahan. Berdasar aturan Uni Eropa, pengungsi harusnya memohon suaka di negara pertama ia mendarat di Eropa. Namun Jerman mengimbau, pengungsi Suriah jangan dikirim balik ke negara pertama dimana mereka mendarat.
Foto: Reuters/M. Dalder
Disambut Tangan Terbuka
Berbeda dengan di negara-negara Transit, Saat para pengungsi tiba di Austria atau Jerman mereka disambut dengan tangan terbuka. Para pengungsi mendapat pembagian makanan dan minuman. Anak pengungsi ini tertawa riang mendapat hadiah mainan dan boneka.
Foto: picture-alliance/dpa/N. Armer
7 foto1 | 7
Terkait krisis pengungsi yang makin parah, para pimpinan Uni Eropa merencanakan sidang darurat hari Rabu pekan depan. Antara lain akan didiskusikan pendirian "hotspot" atau pusat registrasi Eropa bagi para pemohon suakan.