Erupsi Gunung Agung Ungkap Cacat Pariwisata Indonesia
30 November 2017
Lumpuhnya Bali akibat erupsi Gunung Agung mengungkap realita pahit, betapa sektor pariwisata terlalu bergantung pada devisa dari Pulau Dewata. Rendahnya daya serap destinasi wisata lain menjadi batu sandungan terbesar.
Iklan
Banyak yang bergeming ketika Presiden Joko Widodo mencetuskan ide pembangunan 10 destinasi wisata di luar Bali Agustus silam. Toh semua kawasan tersebut bukan tak dikenal di kalangan wisatawan domestik dan belum memiliki infrastruktur sebaik Bali.
Tapi kini, ketika letusan Gunung Agung melumpuhkan pulau Dewata, gagasan tersebut menjadi jalan keselamatan bagi pariwisata Indonesia. Saat ini Bali menopang 40% devisa negara dari sektor pariwisata. Setiap tahun pulau kecil di tepi Samudera Hindia itu mengirimkan 70 triliun Rupiah ke kas pemerintah. Dan erupsi Gunung Agung menjadi pengingat betapa besar kebergantungan pariwisata Indonesia terhadap Pulau Dewata.
Saat ini Bali kehilangan pemasukan senilai 234 miliar per hari akibat abu vulkanik dari Gunung Agung. Menteri Pariwisata Arief Yahya menaksir jika gangguan terhadap lalulintas penerbangan berlanjut, Indonesia bisa kehilangan 9 triliun Rupiah pada bulan Desember.
5 Tujuan Wisata Utama di Indonesia
Inilah lima lokasi wisata yang paling digemari wisatawan mancanegara menurut Tripadvisor.
Foto: Colourbox/U. Flueeler
Ranking 1: Ubud, Bali
Ubud di Bali adalah tujuan utama yang jadi favorit wisatawan mancanegara. Terkenal karena keindahan dan suasananya yang tenang dan asri.
Foto: Colourbox/Thomas Jahn
Rangking 2: Seminyak (Bali)
Pantai Seminyak di kawasan Kuta, Bali, digemari wisatawan yang ingin mandi di laut dan berjemur di pantai.
Foto: Colourbox/U. Flueeler
Ranking 3: Sanur, Bali
Pantai Sanur terletak di sebelah timur kota Denpasar. Terkenal karena indah dan ombaknya tenang.
Foto: Q. Rooney/Getty Images
Ranking 4: Jakarta
Ibukota Jakarta menawarkan berbagai atraksi wisata dan merupakan pusat kegiatan ekonomi.
Foto: A. Berry/AFP/Getty Images
Ranking 5: Nusa Dua (Bali)
Pantai Nusa Dua di Bali memiliki fasilitas konferensi yang lengkap dan sering digunakan untuk lokasi konferensi-konferensi berskala internasional.
Foto: Colourbox
5 foto1 | 5
Erupsi Gunung Agung juga berdampak signifikan pada jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia yang ditargetkan pemerintah. Arief meyakini target kunjungan wisatawan asing yang sebesar 15 juta orang per tahun akan meleset menjadi cuma 14 juta orang. Celakanya bencana alam tersebut terjadi ketika Bali sedang bersiap menyambut serbuan wisatawan di musim liburan.
"Justru ketika musim panen wisatawan malah tidak ada," ujar Arief seperti dikutip Katadata.
Indonesia toh terbentang 5.000 kilometer dan memiliki 17.000 pulau yang jika dikunjungi satu persatu, membutuhkan waktu hampir separuh abad. Namun angka tersebut tidak merefleksikan daya serap pariwisata Indonesia.
Contoh paling dekat adalah Lombok. Pulau yang hanya berjarak beberapa kilometer dari Bali itu juga memiliki keindahan yang tak kalah mempesona. Namun saat ini Lombok hanya memiliki sepersepuluh jumlah kamar penginapan yang dimiliki Bali. Bahkan jika hanya separuh wisatawan asing yang terjebak erupsi Gunung Agung beralih ke Lombok, mereka tidak akan mendapat penginapan yang memadai.
Jokowi Kunjungi Pengungsi di Bali
Presiden Joko Widodo bersama ibu negara Iriana mengunjungi kamp pengungsi di Bali untuk menyalurkan bantuan senilai 7,1 milyar Rupiah. Dia berjanji akan membantu pengungsi meminimalisir dampak bencana pada ekonomi warga
Foto: Reuters/D. Whiteside
Kunjungan Dari Istana
Presiden Joko Widodo menyempatkan berkunjung ke Bali untuk menyaksikan penyaluran bantuan bagi pengungsi. Bersama Ibu Negara Iriana, ia mendatangi Posko Tanggap Darurat Erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, dan lokasi pengungsian di GOR Swecapura, Kabupaten Klungkung.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Evakuasi Belum Tuntas
Saat ini sudah lebih dari 76.000 penduduk yang tinggal di sekitar kaki Gunung Agung sudah dievakuasi ke 377 titik pengungsian. Selain 62.000 warga di kaki gunung, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mengungsikan 14.000 penduduk yang tinggal di luar zona bahaya.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Bantuan di 13 Truk
Dalam kunjungan tersebut Jokowi menyerahkan bantuan senilai 7,2 milyar Rupiah yang diangkut dengan 13 truk dan terdiri atas 5.000 lembar selimut, 18.230 matras, 520.000 masker, 12.000 kilogram beras serta kebutuhan lainnya. "Kita semua memanjatkan doa agar meringankan cobaan ini," katanya di hadapan pengungsi.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Bantuan Pasca Bencana
Jokowi mengatakan pemerintah akan berusaha meminimalisir dampak kerugian terhadap warga, "termasuk tentu saja kegiatan ekonomi yang terhenti. Tapi tentu saya prioritas yang terpenting adalah keselamatan," ujarnya.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Tanpa Kepastian
"Tidak ada kepastian kapan meletus atau bahkan jadi meletus atau tidak," kata Presiden di hadapan 21.000 warga yang mengungsi di Klungkung, Bali. "Dan kita juga tidak dapat memprediksi dengan akurat kapan persisnya dan seberapa besar intensitasnya."
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Bantuan Tidak Terduga
Jokowi meminta warga untuk patuh pada instruksi pemerintah untuk bisa meminimalisir dampak letusan Gunung Agung. Sebelumnya Kementerian Dalam Negeri telah mengimbau Gubernur Bali untuk tidak ragu menggunakan Belanja Tidak Terduga buat membantu pengungsi.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Peringatan Penerbangan
Pusat Volkanoligi dan Migitasi Bencana Geologi sejak Selasa (26/9) menaikkan level peringatan penerbangan di sekitar Gunung Agung dari kuning menjadi oranye. Langkah itu diambil setelah PVMBG mendeteksi gempa bumi berkekuatan 4,2 pada skala richter. Maskapai penerbangan diminta mewaspadai potensi erupsi Gunung Agung yang ditengarai bisa memuntahkan abu vulkanik hingga ke ketinggian 10 kilometer