1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

ETA Hentikan Serangan Teror

25 Maret 2006

Setelah melancarkan aksi teror selama beberapa dekade, kelompok separatis Baskia, ETA, secara tiba-tiba mengumumkan gencatan senjata dalam jangka panjang.

Foto: dpa

Keputusan organisasi teroris itu, ditanggapi secara beragam oleh harian-harian internasional.

Prinsip berhati-hati harus tetap diterapkan, menanggapi pernyataan kelompok separatis di perbatasan Spanyol dan Prancis itu, demikian komentar harian Swiss, Neue Zürcher Zeitung yang terbit di Zürich.

"Memang dalam pernyataannya ETA menyebutkan, hendak memajukan proses demokratisasi, melalui dialog dan perundingan,untuk mewujudkan reformasi politik yang diperlukan rakyat Baskia. Akan tetapi, tidak terdapat petunjuk, bahwa reformasi politik yang disebutkan, berbeda dari tujuan semula, yakni kemerdekaan dan penentuan nasib sendiri kawasan Baskia, yang berada di Spanyol dan di Prancis."

Menanggapi tema tersebut, harian konservatif Inggris The Daily Telegraph yang terbit di London berkomentar, ETA melakukan kompromi setelah diterapkannya politik cemeti dan kembang gula.

"Politik lecutan cemeti, diterapkan oleh PM Spanyol sebelumnya Aznar, yang melarang sayap politik ETA, Batasuna. Sementara PM Spanyol saat ini Zapatero menerapkan politik kembang gula. Politiknya dimulai pada tahun lalu, dengan mengajukan sebuah resolusi ke parlemen, yang menawarkan perundingan perdamaian dengan imbalan perlucutan senjata. Tapi di belakang semua langkah politik itu, Spanyol dan Prancis terus melakukan aksi penangkapan lebih dari 650 kader ETA, yang menyebabkan semakin lemahnya organisasi teror tersebut."

Sedangkan harian Prancis Le Figaro yang terbit di Paris berkomentar, pengumuman gencatan senjata ini diharapkan merupakan awal dari berakhirnya aksi teror ETA.

"Tiga puluh tahun setelah kembali ke jalan demokrasi, sekarang Spanyol memetik hasilnya. Akhirnya negara itu terbebas dari belenggu teror, yang mengikutinya selama beberapa dekade dan menimbulkan banyak pertumpahan darah. Tapi harus diwaspadai, gencatan senjata itu tetap memiliki sasaran utama yaitu dilakukannya penentuan pendapat di tujuh provinsi Baskia di Spanyol dan Prancis. Persyaratan ini, sejak semula memang tidak dapat diterima baik oleh Spanyol maupun oleh Prancis."

Dan terakhir harian Spanyol ABC yang terbit di Madrid menulis, pemerintah di Madrid jangan membayar ganti rugi apapun, bagi dihentikannya aksi teror ETA.

"Pemerintah Spanyol mendapat kepercayaan dari warganya untuk melakukan tindakan yang tepat dalam situasi baru tersebut. Terdapat cukup banyak alasan, yang membenarkan pemerintah Spanyol mengajukan tuntutan kepada ETA, untuk menghentikan aksi terornya yang kejam tanpa imbalan apapun. Diantaranya amnesti bagi para anggota ETA yang ditahan pada tahun 70-an, konstitusi demokratis Spanyol, otonomi kawasan Baskia serta penderitaan para korban teror ETA."