Evo Morales Disambut Meriah di Bolivia
4 Juli 2013Warga menyambut meriah Presiden Bolivia, Evo Morales ketika tiba kembali di La Paz Rabu malam (3/7) setelah tertahan 13 jam di Wina, Austria. Morales sebelumnya terbang dengan pesawat kepresidenan dari Rusia menuju Bolivia dan menurut keterangan sendiri, harus menghentikan perjalanannya, karena sejumlah negara Eropa tidak mengijinkan pesawat itu melewati wilayah mereka. Langkah tersebut diduga diambil karena dikhawatirkan, Edward Snowden berada di pesawat tersebut. Pria usia 30 tahun itu adalah pembocor informasi rahasia Amerika Serikat kepada media internasional. AS telah menetapkannya sebagai buron.
"Itu merupakan provokasi terhadap keseluruhan benua dan tidak hanya kepada seorang presiden," kata Morales setelah kembali ke Bolivia. Di negara lain insiden ini juga menimbulkan kegusaran. Uni Negara Amerika Selatan (UNASUR) menyebut hal itu sebagai sikap yang tidak ramah dan tidak dapat diterima." Pemerintah Bolivia menuding Amerika Serikat menekan negara-negara Eropa dalam upaya penangkapan Snowden.
Menurut kalangan keamanan, pemerintahan AS telah mengatakan bahwa hubungan diplomatik jelas akan dapat terganggu jika sebuah negeri menerima Snowden yang mengajukan suaka kepada sejumlah negara. Menurut kesepakatan internasional, pesawat sipil memang dapat terbang melewati wilayah negara lain tanpa ijin, namun bagi pesawat pemerintah diperlukan ijin terbang.
Sementara itu, Prancis menyatakan penyesalannya atas penutupan sementara wilayah udaranya bagi pesawat Morales. Lewat telpon, Menlu Prancis, Laurent Fabiud menyampaikan penyesalannya atas keterlambatan dalam proses perijinan terbang kepada rekan Bolivianya, David Choquehuanca. Kementrian luar negeri Prancis mengatakan, ada salah pengertian seputar pemilik pesawat terkait, dan Prancis tidak pernah berniat menolak pesawat kepresidenan di wilayah dirgantaranya serta Morales akan selalu diterima di Prancis.
csf/hp (dpa, rtrd, afpd)