Persaingan menuju Gedung Putih kian memanas. Penyebabnya adalah penyelidikan teranyar FBI dalam skandal email Hillary Clinton yang diumumkan sepekan jelang pemungutan suara.
Iklan
Hingga akhir pekan silam pemilihan umum kepresidenan di Amerika Serikat seakan telah mencapai anti klimaks. Popularitas kandidat Republik, Donald Trump, ambruk lantaran obrolan cabulnya yang merendahkan perempuan muncul ke publik. Jajak pendapat di separuh negara bagian yang dikategorikan swing states juga jauh mengunggulkan Hillary Clinton.
Namun sebuah kejutan yang muncul sepekan sebelum pemungutan suara membuat pilpres AS kembali memanas.
Penyebabnya adalah surat Direktur Biro Investigasi Federal (FBI), James Comey, kepada Kongres yang mengabarkan tentang penyelidikan lanjutan mengenai skandal Email Clinton. Di dalamnya ia mengklaim sedang memeriksa 650.000 email milik orang kepercayaan bekas ibu negara itu.
Sontak surat Comey mendulang sumpah serapah. Hampir 100 bekas jaksa agung dan pakar hukum, termasuk diantaranya lusinan tokoh Republik dan bekas Menteri Kehakiman Eric Holder, mengritik pernyataan Comey "membingungkan " dan "mengkhawatirkan."
Ia bahkan dituding melanggar Undang-undang Hatch yang melarang lembaga dan pegawai pemerintah mengintervensi politik, alih-alih pemilihan umum. Comey pun diminta mundur dari jabatannya. Harry Reid, tokoh Demokrat di Senat AS menyebut tindakan direktur FBI itu "diniatkan untuk membantu salah satu partai politik."
Comey, bekas kader Republik yang diangkat oleh Presiden Barack Obama, selama ini dikenal sebagai figur berintegritas tinggi. Dalam penyidikan awal Comey telah membebaskan Clinton dari semua dakwaan, kendati menyebut perilaku bekas menteri luar negeri itu "ceroboh" karena menggunakan Email pribadi selama menjabat.
Perkaranya surat yang dilayangkan Comey ke Kongres tidak benar-benar menempatkan Clinton dalam kursi dakwaan. "Surat itu mungkin sama sekali bukan tentang Clinton," kata John Podesta, Ketua Tim Sukses Demokrat. Ia menambahkan Comey sendiri "mengatakan bahwa Email-email tersebut mungkin tidak signifikan."
Namun begitu jajak pendapat mengindikasikan sebaliknya. Sejak surat direktur FBI itu muncul ke publik, popularitas Clinton menurun drastis. Jajak pendapat nasional yang digelar Washington Post dan ABC News bahkan cuma menempatkan Clinton satu persen di atas Donald Trump.
Sebab itu Clinton kini berkeliling di sejumlah negara bagian yang diperebutkan, terutama Florida. "Jika anda pernah terjatuh, yang penting adalah anda bangkit kembali," ujarnya di hadapan pendukungnya di Fort Lauderdale. "Kita baru saja pemanasan."
8 Fakta Menarik Tentang Hillary Clinton
Tahukah Anda bahwa Clinton kemana-mana selalu membawa saos pedas dan pernah menang penghargaan Grammy? Berikut beberapa hal menarik yang mungkin tidak Anda ketahui tentang Hillary Clinton.
Foto: Reuters/L. Jackson
Hillary Rodham
Setelah menikah dengan Bill Clinton tahun 1975, Hillary mengumumkan bahwa ia mempertahankan nama belakangnya 'Rodham', agar kehidupan pribadinya terpisah dengan pekerjaan suaminya. Baru tahun 1982, setelah Bill Clinton terpilih kembali sebagai Gubernur Arkansas, Hillary mengubah nama belakangnya menjadi Clinton agar meraih simpati pemilih.
Foto: picture alliance/Newscom
Ditolak US Marine
Saat berumur 27 tahun, Clinton bermaksud mendaftar diri ke angkatan laut AS di Arkansas karena ia tertarik dengan militer. Perekrutnya di basis militer saat itu berusia 20 tahunan. Jawaban yang diperoleh Clinton: "Kamu terlalu tua, kamu tidak bisa melihat, dan kamu perempuan."
Foto: Reuters/M. Blake
Gaji Lebih Tinggi
Beberapa kali gajinya lebih tinggi dari suaminya saat Bill Clinton menjabat sebagai Gubernur Arkansas. Tahun 1981, pemasukan Hillary mencapai $188.000 sebagai pengacara perusahaan swasta. Tahun 1988 dan 1991, National Law Journal AS mencatatnya sebagai 100 pengacara paling berpengaruh di Amerika. Serikat.
Foto: Getty Images
Evergreen
Nama kode bagi secret service saat menjadi first lady adalah “Evergreen” dan suaminya Presiden Bill Clinton adalah "Eagle". Nama-nama tersebut diperoleh dari serial TV West Wing. Nama kode yang sama juga digunakan Hillary Clinton saat kampanye presiden tahun 2008.
Foto: picture-alliance/AP Photo/E. Reinke
Kuat Minum
Saat sedang dalam perjalanan bersama John McCain ke Estonia tahun 2004, kedua senator ini berada di restoran dan minum vodka bersama. Mereka "adu minum". Clinton menang setelah menenggak empat sloki vodka.
Foto: fotolia/Storm Flash
Pernah Menang Grammy
Tahun 1996 ia menang Grammy untuk kategori Best Spoken Word Album lewat versi audio bukunya 'It Takes A Village'. Buku-buku lain yang ditulis Clinton dan sukses adalah: Dear Socks, Dear Buddy: Kids’ Letters to the First Pets (1998), An Invitation to the White House: At Home with History (2000), Living History (2003) dan Hard Choices (2014).
Foto: picture-lliance/dpa
Saos Pedas
Ia makan segalanya dengan saos pedas. Salad pun harus pedas. Beberapa tahun yang lalu, ia pernah ditanya benda apa yang selalu ia bawa kemana-mana. Jawabannya: krim pelindung sinar matahari, BlackBerry, iPad, bubuk cabai merah dan botol kecil saos pedas Tabasco.
Foto: picture alliance/landov/D. Treeger
"Would you ever ask a man that question?"
Kutipan paling terkenal Hillary Clinton diperoleh saat diwawancara tahun 2010 di Bishkek, Kyrgyzstan. Menjabat sebagai Menlu AS saat itu, Clinton ditanya: "Siapa desainer favorit Anda?" Clinton: "Desainer baju?" Pewawancara: "Ya." Clinton: "Apakah Anda akan mengajukan pertanyaan ini ke seorang pria?" "Pewawancara: "Saya rasa tidak."