FBI Selidiki Klaim Peretasan Iran oleh Tim Kampanye Trump
13 Agustus 2024
Penyelidikan ini dilakukan setelah Microsoft mengatakan, para peretas yang terkait dengan Iran telah mencoba untuk ikut campur dalam kampanye Pemilu AS 2024. Namun, Teheran membantah tuduhan itu.
Iklan
Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) mengumumkan penyelidikan atas klaim tim kampanye Donald Trump yang menyebut bahwa komunikasi internalnya diretas oleh pihak Iran.
FBI merilis sebuah pernyataan singkat yang berbunyi: "Kami ingin mengonfirmasi bahwa FBI sedang menyelidiki masalah ini."
Namun, Teheran membantah telah meretas kampanye mantan Presiden Amerika Serikat (AS) tersebut.
Awal mula dugaan peretasan
Trump mengatakan pada hari Sabtu (10/08) bahwa Microsoft memberi tahu tim kampanyenya bahwa Iran telah meretas salah satu situs web mereka, dan menambahkan jika para peretas itu hanya "bisa mengakses informasi yang tersedia untuk umum."
Namun, tim kampanye Trump tidak memberikan bukti spesifik tentang keterlibatan Teheran.
Pada hari Jumat (09/08), laporan Microsoft merinci adanya upaya untuk mencampuri kampanye Pilpres AS 2024 oleh pihak-pihak asing.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Laporan tersebut secara khusus mengutip unit intelijen militer Iran yang pada Juni terdeteksi mengirimkan "email spear-phishing" atau upaya penipuan melalui surel, kepada seorang pejabat tinggi tim kampanye presiden melalui akun email mantan penasihat senior yang telah diambil alih.
Microsoft tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang identitas target.
Iklan
Meningkatnya tuduhan terhadap Iran yang menargetkan Trump
Trump memiliki hubungan yang kurang baik dengan Iran selama empat tahun masa jabatannya menjadi Presiden ke-45 AS. Tampaknya, masa jabatan kedua Trump mungkin akan sama beratnya.
Tuduhan terbaru muncul ketika seorang pria Pakistan yang diduga memiliki hubungan erat dengan Iran dituduh merencanakan pembunuhan politik di AS, yang ditujukan kepada Trump.
Insiden Penembakan Trump
Penembakan pada kampanye Donald Trump di Pennsylvania menggemparkan seluruh AS, bahkan dunia. Berikut foto-foto kejadian itu.
Foto: Brendan McDermid/REUTERS
Saat tembakan terjadi
Suara tembakan terdengar beberapa kali saat berlangsungnya kampanye kepresidenan Donald Trump di Butler, Pennsylvania. Pasukan keamanan dengan cepat berlari ke podium, melindungi Trump dan menuntunnya turun dari podium.
Foto: Gene J. Puskar/AP Photos/picture alliance
Pasukan keamanan bergegas mengamankan lokasi
Saat serangkaian suara tembakan terdengar, Donald Trump terlihat menyentuh telinga kanannya yang terluka. Para pasukan keamanan presiden kemudian bergegas menuju ke atas panggung untuk melindungi mantan presiden AS tersebut. Pasukan keamanan itu mengerumuni Trump, sementara pasukan lainnya mengamankan lokasi kejadian.
Foto: Evan Vucci/AP Photos/picture alliance
Telinga kanan Donald Trump terluka
Setelah mengerumuni Trump, pasukan keamanan membantunya untuk berdiri. Bercak darah terlihat pada wajah sebelah kanannya. Trump mengepalkan tangannya ke arah pendukungnya, seraya meneriakkan, "lawan, lawan, lawan." Banyak dari kerumunan meneriakkan, "Amerika, Amerika."
Foto: REUTERS
Foto untuk kampanye
Setelah pasukan keamanan membantu Trump untuk berdiri, mantan presiden AS itu mengangkat kepalan tangannya ke udara. Foto itu dengan cepat beredar di media sosial. Momen itu diambil oleh fotografer AP, Evan Vucci.
Foto: Evan Vucci/AP Photo/picture alliance
TKP: Lokasi kampanye di Pennsylvania
Trump baru saja memulai pidato kampanyenya, saat suara tembakan terdengar. Dia sedang berbicara tentang migran. Seorang saksi mata mengatakan kepada Reuters bahwa, pada awalnya, suara tembakan itu terdengar seperti kembang api, tapi orang-orang kemudian mulai berteriak. "Semua orang mulai panik. Sungguh kacau," katanya
Foto: Evan Vucci/AP Photo/picture alliance
Massa terkejut dan ketakutan
Satu orang di antara kerumunan tewas dan dua orang lainnya terluka parah, kata petugas keamanan. Seorang dokter di tengah massa bergegas membantu salah satu korban luka. Setelahnya, dokter itu menyatakan bahwa orang itu tertembak di kepala dan mengonfirmasi kematian korban.
Foto: Brendan McDermid/REUTERS
Seluruh dunia terkejut
"Upaya pembunuhan" menurut FBI ini menjadi berita utama di seluruh dunia. Presiden AS Joe Biden mengatakan dia merasa lega karena Trump selamat. Biden juga mengutuk serangan itu dengan mengatakan, "Tidak ada tempat di Amerika untuk kekerasan semacam ini." Wakil Presiden AS Kamala Harris, yang juga berkampanye di Pennsylvania, mengecam insiden ini.
Foto: Brian Snyder/REUTERS
Joe Biden: ‘Ini memuakkan’
Usai dari Delaware, Presiden AS Joe Biden kembali ke Washington dan berbincang dengan Donald Trump, setelah Trump keluar dari rumah sakit. Biden berterima kasih kepada pasukan keamanan yang telah membawa Trump ke tempat yang aman. Biden juga mengunggah di X dengan menuliskan, "Ini memuakkan. Ini memuakkan. Ini adalah salah satu alasan mengapa kita harus menyatukan negara ini."
Foto: Tom Brenner/REUTERS
Pengawalan ketat
Petugas polisi dari Pantai Rehoboth di Delaware bergegas mengamankan dan menjaga balai kota tempat Presiden AS Joe Biden berpidato setelah serangan yang terjadi pada Donald Trump, saingannya dalam Pilpres AS 2024.
Foto: Tom Brenner/REUTERS
FBI: Tidak ada 'ancaman lain di luar sana'
Beberapa jam setelah insiden penembakan, tim FBI mengambil alih penyelidikan. FBI mengonfirmasi adanya upaya "percobaan pembunuhan" terhadap Trump dan pihaknya telah berhasil mengidentifikasi penembaknya. Agen Khusus FBI Kevin Rojek mengatakan bahwa para pejabat "bekerja dengan tanggap" untuk kasus ini. FBI juga meyakini "tidak ada alasan" adanya ancaman lebih lanjut.
Foto: Brendan McDermid/REUTERS
Keamanan ekstra
Polisi Kota New York juga ikut berjaga-jaga di depan Trump Tower di Midtown Manhattan. Setelah meninggalkan rumah sakit, Donald Trump diperkirakan akan bermalam di kediamannya di New Jersey, menurut laporan The New York Times.
Foto: David Dee Delgado/REUTERS
Upaya pembunuhan paling serius sejak 1981
Anggota pasukan keamanan berpatroli di lokasi insiden penembakan Donald Trump di Pennsylvania. Serangan kali ini adalah upaya pembunuhan paling serius terhadap seorang presiden atau calon presiden sejak 1981, saat insiden penembakan Ronald Reagan. (kp/hp)
Foto: Brendan McDermid/REUTERS
12 foto1 | 12
Mantan presiden AS ini menarik diri dari kesepakatan penting pada 2015, yang membuat Teheran setuju untuk mengekang ambisi nuklirnya dengan imbalan pelonggaran sanksi-sanksi Barat. Sebaliknya, Trump justru memberlakukan kembali sanksi-sanksi, yang melarang perdagangan antara AS dan Iran.
Di bawah pemerintahan Trump, AS juga telah membunuh Komandan Militer Iran, Qassem Soleimani, dalam sebuah serangan pesawat tak berawak di Irak pada Januari 2020.
Soleimani dianggap sebagai orang kedua setelah Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, yang merupakan orang paling berkuasa di Iran.
Pembunuhan Soleimani ini diyakini sebagai salah satu pemicu adanya plot pembunuhan politik yang membuat pria Pakistan itu menghadapi tuntutan atas dakwaan tersebut.