Bayern München memecat pelatih Louis van Gaal menyusul hasil imbang 1:1 melawan Nürnberg, pada Sabtu (9/4) malam. Van Gaal sedianya memang akan meninggalkan Sabener Straße pada akhir musim dan akan digantikan oleh pelatih Bayer saat ini Jupp Heynckes.

Namun perolehan satu angka yang didapat Bayern pekan ini membuat juara bertahan Bundesliga itu terlempar dari zona Liga Champions Eropa. Sebuah kekecewaan besar. Presiden FC Bayern Uli Hoeneß mengaku, para pemain khawatir tidak dapat menyudahi musim ini di peringkat kedua. Maklum, banyak pemain bintang Bayern terang-terangan tidak ingin bermain di Piala UEFA, di antaranya adalah Arjen Robben.

Presiden Bayern, Hoeneß berdalih sulit bekerjasama dengan van Gaal , "para petinggi juga sudah berupaya memperingatkan van Gaal, tapi dia tetap keras kepala. Dan sebab itu dewan direksi harus membuat keputusan itu, karena situasi ini tidak bisa dibiarkan begitu saja," tuturnya.

Menurut Hoeneß keputusan van Gaal menempatkan kiper belia Thomas Kraft sebagai penjaga gawang utama sebagai sumber kekacauan di Bayern. Van Gaal yang dikenal konsekuen memacu karir talenta muda bersikeras menurunkan Kraft di setiap pertandingan penting, termasuk ketika melawan Inter Milan di pereempat final Liga Champions Eropa.

Untuk sementara ini kursi yang ditinggalkan van Gaal akan diambilalih oleh Asisten pelatih Andries Jonker. Van Gaal dikenal lantaran gaya melatihnya yang kerap tanpa kompromi. Selama ini petinggi-petinggi Bayern mentolelir gaya van Gaal sebatas kesuksesan yang dicetaknya bersama Bayern. Bagaimanapun juga van Gaal musim lalu berhasil membawa klubnya menjuarai Bundesliga dan DFB Pokal, serta menembus final Liga Champions Eropa.

Saat ini belum jelas kemana van Gaal akan berlabuh. Ia sendiri sempat mengaku akan menjauh sejenak dari dunia sepak bola, setidaknya untuk satu tahun. Namun belakangan muncul kabar burung, bahwa klub Italia Juventus berencana memboyongnya ke Turin.

Rizki Nugraha/sid/dpa
Editor: Dyan Kostermanns