1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

FDP Desak Perpanjangan Operasi PLTN untuk Hadapi Krisis Gas

2 Agustus 2022

Menteri Keuangan Christian Lindner (FDP) memperingatkan bahwa krisis gas Jerman dapat memicu kekurangan listrik dan menuntut perpanjangan operasi PLTN. Namun, Partai Hijau menolak gagasan itu.

PLTN Isar di negara bagian Bayern
PLTN Isar di negara bagian BayernFoto: Peter Kneffel/picture alliance

Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner menyerukan agar produksi listrik menggunakan gas dihentikan untuk mengatasi pengurangan pasokan gas Rusia ke Eropa. Sebagai gantinya, dia mendesak agar rencana penghentian pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) ditunda dulu.

Kepada harian Bild am Sonntag, Christian Lindner mengatakan: "Kita harus bekerja untuk menghindari krisis listrik setelah krisis gas." Dia mengatakan bahwa Menteri Ekonomi Robert Habeck (Partai Hijau) memiliki wewenang untuk menghentikan penggunaan gas dalam produksi listrik jika diperlukan.

Christian Lindner sekali lagi mendesak agar PLTN di Jerman tetap diizinkan beroperasi sampai 2024, dengan mengatakan bahwa PLTN "aman dan ramah iklim."

Menurut rencana, Jerman akan menghentikan operasi 3 PLTN terakhir pada akhir Desember 2022. PLTN saat ini menyumbang 6 persen pasokan listrik di Jerman, sedangkan gas sekitar 13 persen.

Menteri Keuangan Jerman Christian LindnerFoto: Stefan Boness/Ipon/IMAGO

Partai Hijau dan SPD menolak

Ketua Partai Hijau Green Ricarda Lang menolak desakan FDP dan bersikeras bahwa kembalinya tenaga nuklir "pasti tidak akan terjadi pada kita." Dia mengatakan kepada stasiun televisi ZDF bahwa nuklir tetap menjadi "teknologi berisiko tinggi."

Langkah untuk menunda penghentian nuklir juga ditolak oleh Partai Sosialdemokrat (SPD). Saat ini SPD, Partai Hijau, dan FDP membentuk koalisi pemerintahan di bawah pimpinan kanselir Olaf Scholz.

Oposisi terhadap energi atom adalah landasan identitas Partai Hijau, sementara pemerintah SPD-Hijau memulai keluarnya Jerman dari tenaga nuklir dua dekade lalu.

Keputusan menghentikan operasi PLTN di Jerman diambil pada masa pemerintahan Angela Merkel tahjun 2011, tidak lama setelah bencana nuklir Fukushima di Jepang.

Usulan Menteri Keuangan Christian Lindner untuk memperpanjang masa operasi PLTN didukung kelompok opsisi terbesar, CDU.

Ancaman kelangkaan gas

Jerman sangat tergantung pada pasokan gas dari Moskow, tetapi raksasa energi Rusia Gazprom sudah mengurangi pengiriman gas melalui jaringan pipa Nord Stream 1 dan sekarang hanya menyalurkan gas sebanyak 20 persen dari kapasitas maksimum.

Rusia mengatakan pengurangan itu dilakukan karena masalah teknis, tetapi kalangan pengamat dan pemerintah Jerman menyatakan Rusia menggunakan gas sebagai "senjata politik" untuk menekan Barat melonggarkan sanksinya.

Pengurangan pengiriman gas dari Rusia memicu kekhawatiran bahwa Jerman tidak akan memiliki cukup simpanan gas untuk musim dingin mendatang, dengan efek yang berpotensi melumpuhkan sebagian indusri yang banyak menggunakan gas.

Untuk menghadapi masalah itu, pemerintah Jerman telah memberikan lampu hijau untuk menghidupkan kembali 10 pembangkit listrik tenaga batu bara yang sudah dihentikan operasinya. Selain itu, 11 pembangkit listrik tenaga batu bara lainnya yang dijadwalkan akan ditutup pada November ini akan diizinkan untuk tetap beroperasi.

hp/ha (dpa, Reuters, AP)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait