Filipina Protes Kapal Cina
21 Mei 2013Presiden Filipina Benigno Aquino mengatakan, hingga tahun 2017 akan mengupayakan dua kapal perang baru, dua helikopter, tiga kapal cepat untuk patrol laut dan delapan kendaraan amfibi. ”Kami juga meningkatkan teknologi komunikasi, system intelejen dan pengawasan,” tambahnya. Dalam tiga tahun terakhir Filipina telah mengeluarkan dana cukup besar untuk memodernisasikan peralatan militernya. Filipina juga menambah sepuluh kapal patroli penjaga pantai dari Jepang.
Pemerintah Filipina mengajukan protes terhadap Cina, terkait keberadaan ‘ilegal' kapal perang Cina dan dua kapal lainnya di wilayah yang dipersengketakan di Laut Cina Selatan
Insiden ini merupakan yang terbaru dalam sengketa terkini wilayah yang dipersengketakan kedua negara, atas klaim mengenai wilayah yang diperbutkan di Laut Cina Selatan. Filipina menuding Cina mengokupasi wilayah yang dianggap miliknya.
Gugatan Lewat Jalur Diplomatik
“Kami mengajukan gugatan lewat Kedutaan Besar Cina di Manila, atas tindakan provokatif dan keberadaan ‘tidak resmi' kapal-kapal pemerintah Cina di sekitar pesisir Ayungin, “ demikian dikatakan juru bicara departemen luar negeri Filipina Raul Hernandez.
Hernandez mengatakan, kapal-kapal yang terdiri dari kapal perang dan dua kapal pengawas perairan, berada di dekat terumbu karang dan pulau di sekitar pesisir Second Thomas.
Ia menambahkan, protes sebenarnya telah diajukan sejak tanggal 10 Mei lalu, namun tak ditanggapi oleh Cina. Hernandes tidak merinci kapan tepatnya kapal itu terdeteksi.
Pesisir Second Thomas merupakan kawasan terumbu karang yang terletak di dekat Pulau Spartly yang dipersengkatan, sekitar 200 km dari utara Pulau Palawan, Filipina.
Sementara Cina menegaskan, pihaknya punya kedaulatan penuh atas sebagian besar wilayah di Laut Cina Selatan, yang diyakini kaya akan sumber daya minyak bumi dan gas alam. Wilayah itu juga kaya akan sumber daya laut dan merupakan jalur penting pelayaran perdagangan dunia.
Filipina, Brunei, Vietnam dan Malaysia serta Taiwan juga mengklaim wilayah yang sama. Filipina dan Vietnam menuding Cina menjadi lebih agresif dalam beberapa tahun terakhir, sebagai upaya mempertahankan klaimnya.
AP/DK(afp/ap)