Filipina Sambut Kehadiran Trump di KTT 50 Tahun ASEAN
21 April 2017
Presiden Donald Trump akhirnya menyadari pentingnya kawasan Asia Tenggara bagi kepentingan Amerika Serikat. Melalui Wapres Mike Pence, Trump menyatakan akan hadir di KTT ASEAN.
Iklan
Kunjungan sepuluh hari Wakil Presiden AS Mike Pence ke Asia-Pasifik, termasuk Indonesia, menandai perubahan politik pada pemerintahan Donald Trump. Hubungan dengan Asia-Pasifik sempat renggang, setelah Trump membatalkan keterlibatan AS dalam pakta kemitraan Asia Pasifik Trans Pacific Partnership (TPP).
Namun ketika berada di Indonesia, Mike Pence khusus mendatangi kantor Sekretariat Jendral ASEAN di Jakarta. Dalam kesempatan itu, dia mengumumkan bahwa Presiden Donald Trump akan menghadiri KTT ASEAN yang tahun ini memperingati 50 tahun pendiriannya. KTT itu akan diselenggarakan November mendatang di Filipina.
Washington akan "mengambil langkah untuk memperkuat kemitraan dengan ASEAN dan memperdalam persahabatan kita," kata Mike Pence. Amerika Serikat terutama ingin memperkuat hubungan ekonomi, meningkatkan kerja sama keamanan dalam memerangi terorisme dan isu-isu keamanan global.
Pemerintah Filipina langsung menyambut pernyataan itu dengan hangat dan menyatakan sangat menantikan kedatangan Trump. Hubungan AS - Filipina memang sempat renggang, akibat perang yang dilancarkan Presiden Duterte terhadap sindikat obat bius dan pendekatannya kepada Cina.
Presiden AS sebelumnya, Barack Obama, memang sempat mengupayakan pendekatan baru AS ke kawasan Asia Tenggara. Obama melakukan kunjungan sembilan kali ke kawasan ini. Presiden Donald Trump ketika memulai jabatannya sempat membuat para pemimpin Asia Tenggara gusar.
Retorika "Amerika first" yang menjadi mantra Donald Trump dan penarikan diri secara mendadak dari TPP membuat Asia khawatir akan menjadi korban politik proteksionis yang akan dijalankan AS.
Hubungan Trump dengan Beijing juga tidak jelas, apalagi kebijakan politik luar negerinya untuk kawasan Asia, misalnya dalam sengketa di Laut Cina Selatan.
"Wilayah ini sangat ingin tahu di mana Amerika Serikat akan berdiri di Laut Cina Selatan, dan pendekatan apa yang akan dilakukan dengan Cina," kata Amy Searight, mantan pejabat pertahanan AS untuk wilayah Asia Tenggara. Pejabat senior Departemen Luar Negeri Patrick Murphy mengatakan kepada wartawan, AS akan tetap memperjuangkan kebebasan operasi navigasi di Laut Cina Selatan.
Keputusan Trump untuk meninggalkan TPP "menciptakan kekosongan yang ingin segera ditindaklanjuti oleh Cina dengan senang hati," kata Searight.
AS tampaknya kini menyadari, adalah sebuah kesalahan besar melepaskan pengaruh di Asia Tenggara yang segera akan diisi oleh Cina. Selain menghadiri KTT 50 Tahun ASEAN, Presiden Donald Trump juga akan menghadiri pertemuan puncak APEC yang akan digelar di Vietnam, November mendatang.
Ranking Pendidikan Negara-negara ASEAN
Kualitas pendidikan Indonesia tertinggal bahkan jika dibandingkan dengan negara-negara yang lebih miskin. Tapi bagaimana sistem pendidikan kita ketimbang jiran lain di ASEAN?
Foto: picture alliance/AA/A. Rudianto
1. Singapura
Dengan skor 0,768, Singapura tidak hanya memiliki salah satu sistem pendidikan berkualitas terbaik di ASEAN, tapi juga dunia. Saat ini negeri kepulauan tersebut menempati posisi sembilan dalam Indeks Pendidikan UNESCO. Tahun 2013 silam tercatat hanya 1,3% murid sekolah yang gagal menuntaskan pendidikan.
Foto: picture-alliance/dpa
2. Brunei Darussalam
Dengan nilai Indeks Pendidikan alias EDI sebesar 0,692, Brunei Darussalam menempati posisi 30 di dunia dan nomer dua di Asia Tenggara. Tidak mengherankan, pasalnya pemerintah Brunei menanggung semua biaya pendidikan, termasuk ongkos penginapan, makanan, buku dan transportasi.
Foto: REUTERS/Ahim Rani
3. Malaysia
Dengan tingkat literasi penduduk dewasa yang mencapai 94%, tidak heran jika Malaysia mampu membukukan skor 0,671 di Indeks Pendidikan UNDP. Negeri jiran itu menempati posisi 62 dalam daftar pendidikan terbaik di dunia dan ketiga di ASEAN.
Foto: Roslan Rahman/AFP/Getty Images
4. Thailand
Thailand adalah salah satu negara ASEAN yang memiliki anggaran pendidikan tertinggi, yakni 7,6% dari Produk Domestik Brutto. Saat ini negeri gajah putih itu menempati posisi 89 di dunia dengan skor EDI sebesar 0.608.
Foto: Taylor Weidman/Getty Images
5. Indonesia
Saat ini Indonesia berada di posisi 108 di dunia dengan skor 0,603. Secara umum kualitas pendidikan di tanah air berada di bawah Palestina, Samoa dan Mongolia. Hanya sebanyak 44% penduduk menuntaskan pendidikan menengah. Sementara 11% murid gagal menuntaskan pendidikan alias keluar dari sekolah.
Foto: picture alliance/AA/A. Rudianto
6. Filipina
Tingkat kegagalan murid menuntaskan sekolah di FIlipina termasuk yang tertinggi di dunia, yakni 24,2%. Tidak heran jika Filipina saat ini menempati posisi 117 di dunia dengan skor 0,610. Namun begitu sebanyak 64% penduduk setidaknya menuntaskan pendidikan menengah.
Foto: picture-alliance/dpa/D. M. Sabagan
7. Vietnam
Vietnam yang berada di posisi 121 memiliki kualitas pendidikan yang lebih rendah ketimbang Irak dan Suriah. Saat ini Vietnam mencatat skor EDI 0,513 dan tingkat literasi penduduk dewasa sebesar 93,5%.
Foto: Hoang Dinh Nam/AFP/Getty Images
8. Kamboja
Meski banyak mencatat perbaikan dalam satu dekade terakhir, Kamboja tetap bertengger di peringkat 136 di dunia dengan skor 0,495. Wajah pendidikan negeri jrian itu termasuk yang paling muram, dengan tingkat kegagalan murid sebesar 35,8% dan hanya 15,5% penduduk yang mengenyam pendidikan tingkat menengah.
Foto: picture alliance/Robert Harding World Imagery
9. Laos
Tingkat literasi penduduk dewasa di Laos tergolong yang paling rendah, yakni 72,7%. Setidaknya 40% penduduk belum pernah mengecap pendidikan formal dan 139.
Foto: DW/E. Felden
10. Myanmar
Berpuluh tahun terkekang dalam cengkraman kekuasaan junta Militer, Myanmar sedang membangun kembali pendidikannya yang tertinggal. Saat ini Myanmar berada di urutan 150 di dunia dengan skor EDI 0.371. Tercatat hanya 19% penduduk Myanmar yang pernah mengecap pendidikan tingkat menengah.