031011 Philippinen Tropensturm
3 Oktober 2011Lebih dari 180 ribu orang terutama di daerah pesisir utara Filipina saat ini sudah diungsikan ke tempat yang aman. Mereka harus menunggu hingga beberapa hari, sampai keadaan sedikit membaik. Lalu badai tropis berikutnya diprediksi akan melewati Filipina, diikuti hujan deras.
Warga harus tinggal di gedung-gedung sekolah dan aula olahraga hingga beberapa hari ke depan. Masalahnya, tempat penampungan itu pun sudah terendam banjir. Orang-orang yang mengungsi ke aula olahraga kini berdesakan menempati panggung kursi penonton. Lapangan olahraganya terendam air dan terlihat hanya jemuran yang digantung di atasnya.
Seorang warga, Marites Pilapil duduk di kursi penonton dan termangu. Katanya, "Saya dan teman-teman terjebak di sini, tidak bisa bekerja dan mencari uang. Saya harap bantuan segera datang. Kami sangat memerlukan makanan."
Badai tropis Nesat dan Nalgae berdampak parah di kota Calumpit, provinsi Bulacan. Banjir menenggelamkan wilayah itu. Boy Delirio, berusia 70 tahun lebih, sudah mengalami banyak badai dan banjir. Namun menurutnya, bencana kali ini sangat parah. Pria tua itu berdiri di atas sungai yang meluap. Ia menunjuk pada atap seng sebuah gubuk yang tenggelam. "Itu rumah saya. Semuanya tenggelam. Yang terlihat tinggal atapnya."
Para petugas penyelamat juga dihadang masalah berikutnya. Banyak warga yang tinggal di daerah terpencil tidak bisa meninggalkan rumahnya, karena takut dijarah. Mereka duduk di atap atau loteng, dan harus diselamatkan. Remedios Villegas duduk di antara sisa-sisa harta bendanya dan menunggu bantuan."Kami ketakutan, tapi tidak bisa apa-apa. Kami tidak tahu harus ke mana, hanya bisa di sini."
Badai Nalgae menerjang Pantai Pananan di wilayah utara Filipina, Sabtu (1/10). Badai kedua dalam sepekan terakhir ini bergerak menyusuri rute serupa dengan badai sebelumnya, yang menewaskan puluhan penduduk lokal di sekitar Pulau Luzon. Badai Nesat yang melanda sebelumnya mulai mereda dan bergerak menuju utara Vietnam, setelah menghantam Filipina dan Cina pekan ini. Pemerintah Cina berusaha menghindari jatuhnya korban jiwa dengan mengevakuasi ratusan warga.
Udo Schmidt/Luky Setyarini
Editor: Carissa Paramita