1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Fitch: Sentimen Agama Akan Dominasi Politik Indonesia

20 April 2017

Lembaga rating, Fitch, meyakini politik Indonesia akan didominasi sentimen keagamaan, serupa seperti saat Pilkada DKI Jakarta. Hal tersebut dikhawatirkan bakal berdampak negatif pada prospek ekonomi Indonesia

USA Wirtschaft Ratingagentur Fitch Ratings in New York Gebäude
Kantor pusat Fitch Ratings di New York, Amerika SerikatFoto: picture-alliance/dpa

Lembaga pemeringkat kredit internasional, Fitch Ratings, meyakini ketegangan SARA selama masa kampanye pemilihan gubernur DKI Jakarta akan mendominasi pesta demokrasi di masa depan dan berdampak negatif terhadap sentimen pelaku bisnis internasional terhadap Indonesia.

"Hasil awal dari pemilihan gubernur Jakarta mengindikasikan bahwa faktor agama akan memainkan peranan yang signifikan dalam pemilihan umum di Indonesia di masa depan," tulis lembaga asal Amerika Serikat tersebut dalam sebuah pernyataan email. Padahal menurut Fitch, Indonesia telah membuat kemajuan "substansial" dalam memperbaiki kinerja pemerintah selama dua dekade terakhir.

Pada awal April silam Fitch telah mengungkapkan kekhawatiran bahwa "instabilitas di Jakarta" dan "meningkatnya sikap oposisi terhadap Ahok" akan ikut menggoyang Presiden Joko Widodo. Pemerintahan Jokowi selama ini dinilai cukup agresif membangun iklim investasi yang nyaman, terutama dengan sejumlah reformasi dan percepatan pembangunan infrastruktur.

"Tapi perkembangan politik yang mempersulit reformasi dan implementasinya akan menghambat momentum positif ini."

Gubernur Petahana Basuki Tjahaja Purnama takluk oleh pesaingnya Anies Baswedan dalam pilkada DKI Jakarta. Sejak awal kampanye pilkada diwarnai sentimen agama dengan melibatkan sejumlah organisasi Islam garis keras seperti Front Pembela Islam atau Hizbut Tahrir Indonesia.

Menurut survey lembaga Saiful Mujani Research Centre pada 12 April lalu, sebanyak 32,4% pemilih Jakarta mengaku digerakkan oleh sentimen keagamaan.

rzn/ap (rtr,afp)