1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Makanan Sisa Pesta Pernikahan Buat Kaum Miskin

20 Juni 2018

Sekelompok aktivis mengumpulkan makanan sisa dari pesta pernikahan di Jakarta buat disumbangkan untuk kaum miskin. Gerakan sosial ini diharapkan bakal meluas ke kota-kota lain di Indonesia.

Ilustrasi makanan pada pesta pernikahan
Ilustrasi makanan pada pesta pernikahanFoto: picture-alliance/AA/Yoma Times/Pool

Di kampung kumuh Jakarta kaum miskin mencicipi kehidupan mapan berkat program sosial yang ingin menanggulangi sampah makanan berlimpah di Indonesia.

Didaulat dengan nama "Blessing to Share," program yang digagas oleh Bridestory dan Food Cycle ini menyalurkan sisa makanan dari acara pernikahanuntuk kaum miskin di ibukota. Karena meski mencatat angka kemiskinan yang relatif tinggi, Indonesia adalah negara yang paling banyak membuang makanan layak konsumsi per kepala dibandingkan negara lain di dunia kecuali Arab Saudi. 

Menurut survey Exonomist Intelligence Unit 2017 silam, 260 juta penduduk Indonesia setiap tahun membuang 300 kilogram makanan layak konsumsi. Jumlah tersebut melampaui Amerika Serikat yang bertengger di peringkat ketiga. Di seluruh dunia sebanyak 1,3 miliar ton makanan senilai US$ 1 triliun dibuang setiap tahun, menurut Badan Pangan PBB, FAO.

Di sinilah program Blessing to Share mencoba mendapat celah bantuan sosial. "Ada banyak pesta pernikahan di Indonesia dan lebih banyak lagi makanan sisa," kata penggagas program, Astrid Paramita. "Dan sayangnya ada banyak orang yang kelaparan. Jadi program ini berusaha mengurangi jurang antara kaya dan miskin."

Meski baru menjangkau sebagian kecil kaum miskin, Paramita meyakini layanan sosial miliknya itu bisa diperluas ke kota lain. Ia juga berencana menampung makanan sisa yang layak konsumsi dari konferensi atau pertemuan bisnis di perusahaan swasta.

Sejak November 2017 silam, Blessing to Share sudah mengumpulkan dan mendistribusikan 1,6 ton makanan sisa dari sekitar 50 pesta pernikahan. Paramita memanfaatkan jasa bank makanan lokal untuk menyalurkan bantuan tersebut.

Agar bisa mengikuti program ini, pasangan yang akan menikah harus terlebih dahulu mendaftar dan menentukan individu yang ertanggungjawab mengkoordinasi pengumpulan makanan sisa pada hari pernikahan. Orang tersebut akan bekerjasama dengan tim Food Cycle yang kemudian mengirimkan makanan sisa dengan jasa Go-Jek ke Bank Makanan Indonesia.

Untuk sementara ini program Blessing to Share hanya menerima pendaftaran dari pasangan yang menikah di Jakarta pada akhir pekan. Selain itu makanan yang disumbangkan harus berstatus halal.

rzn/yf (afp, the straits times, kompas)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait