Klub sepakbola Jerman, Fortuna Düsseldorf yang saat ini berlaga di divisi dua Bundesliga, meluncurkan sebuah kampanye revolusioner, yang mereka harapkan dapat meningkatkan jumlah penonton di kandang sendiri dan "merevolusi" cara bisnis sepak bola di masa depan, yakni dengan menggratiskan tiket menonton pertandingan untuk para penggemarnya.

Inisiatif "Fortuna untuk Semua” ini hendak mengujicoba tim asal Nordrhein-Westfalen ini perlahan meniadakan pemasukan dari penjualan harga tiket, dimulai dengan fase uji coba pada tiga pertandingan di musim depan. Pada akhirnya, inisiatif ini juga dapat diperluas skemanya untuk seluruh 17 kali pertandingan di kandang sendiri pada musim depan.

Tujuan Inisiatif "Fortuna untuk Semua”

Tujuan inisiatif ini adalah untuk mengompensasi kerugian penjualan tiket, yang rata-rata menyumbang hingga 15% dari total pendapatan klub Bundesliga divisi 2 tersebut. Klub Fortuna sendiri mendapatkan dana investasi sebesar €45 juta (setara Rp731,4 triliun) selama lima tahun, dari sekelompok bisnis lokal utama, termasuk grup asuransi Provinzial, raksasa IT Hewlett Packard dan Targobank, serta badan amal Common Goal.

Dana tersebut juga akan diinvestasikan untuk tim utama pria, tim perempuan dan akademi pemain mudanya (20%), infrastruktur digital di Merkur-Spiel-Arena (20%), serta rumput lapangan olahraga dan keberlanjutan kota Düsseldorf (10%).

"Kami memulai jalur baru, di mana kami akan secara perlahan melepaskan pendapatan dari penjualan tiket," ujar ketua komisaris klub Fortuna Alexander Jobst, dalam sebuah konferensi pers pada Rabu (26/04) sore.

"Baik anggota klub Fortuna, pemegang tiket musiman, penyokong organisasi, pengunjung rutin, atau pun penggemar tim lawan, kami ingin membuat semua penggemar dapat menghadiri pertandingan secara gratis. Kami ingin semua orang di Düsseldorf bisa merasakan pengalaman menonton sepak bola dan kami ingin memperkuat klub Fortuna di kota kami,” jelas Jobst.

"Dengan dukungan kuat dari para pebisnis lokal, kami dapat menjalankan bisnis sepak bola secara berbeda di Düsseldorf. Kami memiliki harapan, kepercayaan diri dan keyakinan bahwa pihak lain juga akan bergabung dengan inisiatif kami. Sepak bola adalah milik para penggemar."

Para penggemar menyambut inisiatif itu

Langkah ini disambut baik namun juga kritis oleh para penggemar Fortuna, salah satunya Thomas Kessen dari aliansi penggemar Unsere Kurve, yang mengatakan kepada kantor berita olahraga SID bahwa "kami telah lama berpendapat, sepak bola seharusnya untuk semua orang, dan hal itu sangat berkaitan dengan penjualan harga tiket. Jadi, dengan informasi yang kami miliki saat ini, kami menyambut baik ide tersebut."

Petinggi Klub Fortuna Jobst menegaskan, inisiatif "Fortuna untuk Semua” itu tidak akan mencakup penjualan saham di Fortuna Düsseldorf kepada investor, yang sering diindikasikan sebagai tanda bahaya bagi banyak penggemar sepak bola Jerman yang protektif terhadap klub-klub yang dikendalikan oleh anggotanya.

Meski begitu, Kessen tetap mewaspadai pengaruh apa yang mungkin diinginkan oleh para sponsor baru sebagai imbalan atas dukungan mereka terhadap klub tersebut. Kessen memperingatkan sebagai contoh, "fasilitas seperti huruf 'T' putih besar di Munich, dapat berisiko merusak inisiatif yang bagus," dengan mengacu pada logo Telekom di Allianz Arena Bayern München, yang dibentuk oleh para penggemar di tempat duduk tertentu yang mengenakan ponco putih.

Kessen juga menyayangkan bahwa "ide ini justru datang dari klub yang stadionnya jarang sekali penuh."

Fortuna Düsseldorf: potensi yang belum dimanfaatkan

Dengan 27.200 anggota, Fortuna Düsseldorf merupakan klub sepak bola terbesar ke-14 di Jerman, namun terakhir kali bermain di divisi utama Bundesliga pada tahun 2018 dan 2020. Saat ini mereka berada di urutan keenam klasemen Bundesliga divisi 2, di mana peluang untuk naik tingkat harus tertunda satu musim lagi, setelah kekalahan di kandang lawan saat berlaga di Nürnberg pada akhir pekan lalu.

Walikota Düsseldorf Stephan Keller menegaskan, "Düsseldorf adalah kota olahraga dengan klub-klub profesional dan amatir yang fantastis serta menjadi tuan rumah rutin untuk berbagai acara besar, termasuk Invictus Games dan Euro 2024. Sebagai ibu kota negara bagian, ini adalah kepentingan bagi kami untuk mendukung klub kami."

Meskipun berasal dari kota terbesar ketujuh di Jerman dan berada di ibu kota negara bagian terpadat di Jerman, Nordrhein-Westfalen (NRW), klub Fortuna masih sulit untuk tampil di wilayah yang didominasi oleh tim-tim besar seperti Borussia Dortmund, Schalke 04, Borussia Mönchengladbach, dan FC Köln. Bahkan klub tetangganya Bayer Leverkusen, yang dimiliki oleh raksasa farmasi Bayer dengan basis penggemar yang relatif lebih kecil, punya nama dan prestasi yang lebih besar di Bundesliga maupun di liga Eropa. (kp/as)