1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Forum Regional Asia di Singapura

24 Juli 2008

Para Menteri Luar Negeri enam negara yang terlibat dalam negosiasi program nuklir Korea Utara mendapat sambutan hangat dalam permbukaan Forum Regional ASEAN di Singapura, yang berlangsung Kamis 24 Juli.

Menteri Luar Negeri Korea Utara Pak Ui Chun, tengah disambut para Menlu ASEAN setelah menandatangi Perjanjian Kerjasama dan PersahabatanFoto: AP

Ancaman terhadap keamanan dan kesejahteraan kawasan dibahas dalam pembukaan Forum Regional ASEAN. Salah satu puncak acara adalah penandatanganan perjanjian non-agresi oleh Menteri Luar Negeri Korea Utara, Pak Ui Chun.

Komitmen yang tertuang dalam perjanjian kerja sama dan persahabatan itu merupakan salah satu dasar kemitraan ASEAN. Karenanya tak aneh, bila sebagai tuan tamu konferensi, Menteri Luar Negeri Singapura, George Yeo juga menyarankan kepada Kamboja dan Thailand agar menyisihkan sengketa perbatasan. Ia juga menyebutkan, keputusan Kamboja mengundang PBB untuk menyelesaikan masalah perbatasan itu terlalu dini.

Yeo menilai bahwa kerja sama jauh lebih penting. Dengan itu, Yeo menyorot bantuan darurat untuk korban bencana, yang belakangan ini merebak di kawasan Asia. Hal ini mendorong rencana pembentukan Satuan Tugas Regional untuk situasi bencana. Penanganan bantuan darurat untuk korban bencana badai Nargis menjadi salah satu contoh yang disorot. Banyaknya hambatan yang teratasi menunjukan bahwa koordinasi yang baik bisa digalang. Mengenai hal itu, Yeo sebelumnya mengatakan: “Kita sekarang memiliki basis yang jelas untuk bertindak dengan lebih baik di masa depan”.

Selain ke 10 negara anggota ASEAN, hadir juga sejumlah negara Asia Pasifik termasuk Jepang, Cina, India dan Australia, serta Amerika Serikat dan Rusia dalam pertemuan ini. Diantaranya Menteri Luar Negeri dari enam negara yang membahas program nuklir Korea Utara. Usai pertemuan 6 negara itu, Menteri Luar Negeri Cina, Yang Jiechi menyatakan bahwa hal itu menunjukan adanya niat politik untuk mendorong penghentian program nuklir Korea Utara.

Menteri Luar Negeri Condoleeza Rice menyampaikan pesan keras yang mendesak Korea Utara untuk segera menyepakati protokol verfikasi yang disebarkan bulan ini. Kepada media Rice mengatakan, kini Korea Utara pasti menyadari bahwa harus secepatnya merespon secara positif.

Masih terkait dengan keamanan kawasan, kenaikan harga pangan dan bahan bakar minyak menjadi bagian tema yang dibahas bersama, mengingat sejumlah pemerintahan terpaksa menaikkan harga BBM di negaranya. Bank-bank sentral di kawasan ASEAN kini berusaha keras mengatasi inflasi dan membatasi imbas perekonomian negara lainnya.

Forum Regional ASEAN diperkirakan juga akan menyatakan seruan agar Myanmar membebaskan semua tahanan politiknya. Sebelumnya memang Yeo sempat mengatakan :“Para menteri luar negeri menyampaikan keuatiran yang mendalam bahwa penahanan Aung San Suu kyi telah diperpanjang oleh Myanmar, dan turut menyuarakan agar Aung San Suu Kyi dan tahanan politik lainnya dibebaskan.” (ek)