Spesies ikan buntal yang tidak diketahui ini hidup sekitar 150 juta tahun yang lalu. Sejumlah fosil telah ditemukan di tambang batu yang sama di bagian utara Bayern.
Iklan
Para ilmuwan di Jerman selatan telah menemukan sisa-sisa fosil dari ikan buntal yang sebelumnya tidak diketahui.
Sebuah tim dari Naturkunde-Museum Bamberg menemukannya di sebuah tambang batu dekat Wattendorf.
Matthias Mäuser, kepala museum, mengatakan spesies ikan buntal tersebut hidup sekitar 150 juta tahun yang lalu.
Mirip denganikan buntal yang masih eksis saat ini, sisa-sisa fosil menunjukkan bahwa ikan tersebut juga memiliki gigi.
Ubur-Ubur: Kecantikan Yang Diremehkan
Ubur-ubur punya reputasi buruk. Sebagian besar orang merasa jijik atau takut. Tapi penghuni laut itu adalah mahluk cantik, yang tidak perlu otak untuk bisa berenang dengan anggun di laut .
Foto: Stefan Ebersberger
Tidak punya otak? Tidak masalah!
Ubur-ubur sudah berenang di lautan Bumi sejak 500 juta tahun. Dan tanpa organ otak yang menuntun mereka. Ubur-ubur menggunakan sistem syaraf yang canggih yang "menerjemahkan" impuls dari luar dan menyulut reaksi. Oleh sebab itu ubur-ubur rhizostomae tidak perlu organ otak untuk memproses informasi.
Foto: picture alliance/Photoshot
Medusa samudra
Ubur-ubur hidup di laut. Tapi organisme ini bukan ikan. Melainkan termasuk kelompok "cnidaria phylum" dan punya kaitan keluarga dengan karang dan anemon. Organisme juga diklasifikasikan sebagai medusozoa. Karena sungut mengambang di sekitar tubuh, ubur-ubur tampak seperti tokoh monster di mitologi Yunani, Medusa, yang punya rambut ular.
Foto: picture alliance/dpa/A. Heimken
Payung bersungut
99% tubuh ubur-ubur terdiri dari air. Tubuh manusia hanya 63% yang terdiri dari air. Sebagian besar ubur-ubur berbentuk seperti payung. Pada payung terdapat sungut dan "manubrium," yang digunakan untuk menyedot makanan. Beberapa jenis ubur-ubur punya sungut sepanjang beberapa meter. Organisme ini menggunakannya untuk mengarahkan gerakan dan memburu mangsa.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Zankl
Ubur-ubur raksasa
Sebagian besar ubur-ubur berwarna putih atau transparan. Tapi ada juga pengecualiannya. Ubur-ubur yang disebut Asian Nomura tidak berwarna-warni tapi sangat besar. Diameternya sekitar dua meter, dan bobotnya bisa sampai 200 kilogram.
Ilmuwan menganggap ubur-ubur plankton karena digerakkan arus laut. Organisme ini kurang bisa secara aktif bergerak ke arah tertentu. Ubur-ubur bergerak maju dengan melontarkan diri ke depan, kecepatannya 10 km per jam. Sejumlah serangga bisa berjalan lebih cepat darinya.
Foto: picture alliance/Photoshot
Cantik dan beracun
Ubur-ubur bisa tampak cantik, tetapi beberapa diantaranya sangat beracun. Misalnya ubur-ubur rambut singa. Hewan ini menusukkan ratusan sengat halus ke tubuh mangsanya, dan membunuhnya dengan racun.
Foto: cc-by-sa/Kip Evans
Siklus hidup canggih
Reproduksi ubur-ubur bisa seksual dan aseksual. Dan itu berganti-ganti dari generasi ke generasi. Kalau mereka sudah memproduksi sel seksual, sel-sel muncul dan menciptakan sejenis larva yang melekatkan diri pada dasar laut. Darinya kemudian muncul polip-polip dan akhirnya sejumlah ubur-ubur bermunculan dari polip.
Foto: picture-alliance/Geisler-Fotopress
Hewan laut yang tidur terus
Ubur-ubur tidak punya organ otak dan jantung. Menurut riset California Institute of Technology, ubur-ubur Cassiopeia yang tampak terbalik, hidup tak jauh dari dasar laut dan menunjukkan tanda-tanda tidur terus-menerus. Detak nadi turun jika mereka tidur. Dan jika diganggu, mereka perlu waktu untuk bangun, seperti halnya manusia.
Foto: Caltech
Ubur-ubur carpaccio
Kota-kota di tepi pantai kerap harus menghadapi invasi ubur-ubur. Pakar biologi memperkirakan, ini disebabkan berkurangnya keragaman hayati di laut, dan berkurangnya penyu laut serta jenis-jenis ikan yang memangsa ubur-ubur. Tapi ubur-ubur tertentu juga mendarat di piring. Karena punya aroma netral, ubur-ubur jadi pengangkut rasa yang sempurna.
Foto: picture-alliance/Photoshot
Ubur-ubur terdampar
Kalau Anda melihat onggokan seperti ini di tepi pantai, kemungkinan ini ubur-ubur yang berada di luar habitat alamiahnya. Jika ingin melakukan hal yang baik dan mengembalikan mereka ke laut, sebaiknya jangan dengan tangan telanjang, melainkan dengan sarung tangan. Juga jangan diinjak atau dilempar ke orang lain yang sedang lengah. Penulis: Hannah Fuchs (ml/vlz)
Foto: picture-alliance/L. Halbauer
10 foto1 | 10
Para ilmuwan dari museum secara teratur menggali tambang batu Wattendorf dan telah memperoleh banyak penemuan menarik hingga saat ini.
Pada tahun 2011, mereka menemukan sisa-sisa spesies dinosaurus terbang yang sebelumnya tidak diketahui yang dikenal sebagai pterosaurus.
Ikan buntal yang ditemukan akan dipajang di Naturkunde-Museum Bamberg sebelum dikirim ke Institut of Palaeontology di Universitas Wina untuk penelitian lebih lanjut.
Ikan Pun Punya Perasaan
Ikan termasuk binatang yang rumit, yang memiliki rasa takut, dan bahkan suka menghabiskan waktu bersama temannya. Berikut fakta yang membuktikan ikan pun punya perasaan.
Foto: Imago/Imagebroker/N. Probst
Tidak hanya sekadar cantik
Para ilmuwan menemukan semakin banyak bukti bahwa ikan jauh lebih kompleks
dari yang kita perkirakan. Ikan akan berkabung bila ada anggota keluarganya yang meninggal, bersama-sama memburu mangsa. Beberapa bahkan memiliki kehidupan seks yang cukup gila. Kita akan melakukan penjelajahan singkat ke dunia para ikan, untuk mendekati spesies yang sering kali salah dimengerti tersebut.
Foto: Fotografie Dos Winkel, www.dos-bertie-winkel.com & www.seafirst.nl
Pengawal
Ternyata ikan saling melindungi sesamanya. Baronang misalnya, selalu pergi makan siang secara bergerombol. Sebagian segera lahap memakan alga dari karang di laut dalam, sementara yang lain bersiaga memantau musuh. Mereka saling bergantian melakukan tugas ini. Para peneliti menamai aktivitas ini sebagai sikap rela berkorban karena bersedia memberi peluang pada temannya untuk kenyang lebih dulu.
Foto: CC BY 2.0/Dr. Dwayne Meadows
Cemas dan tegang
Selama jangka waktu yang lama manusia percaya bahwa ikan tidak memiliki rasa takut, sebab ikan tidak memiliki bagian otak yang berfungsi mengatur perasaan seperti pada manusia dan binatang berukuran besar lainnya. Namun, penelitian terbaru mengungkap bahwa ikan ternyata peka terhadap rasa sakit dan juga memiliki rasa takut bahkan ikan pun bisa stres.
Foto: picture-alliance/blickwinkel/H. Goethel
Bibir merah merona
Bibir merah ikan ini seolah menggoda untuk dikecup. Namun, banyak ikan menggunakan bibir mereka untuk fungsi yang berbeda, misalnya saja seperti "red-lipped batfish" (foto) yang menggunakan bibir merahnya untuk tujuan reproduksi. Caranya, betina akan meminum sperma, yang secara cepat memasuki sistem pencernaan mereka dan segera membuahi sel telur.
Foto: Imago/Imagebroker/N. Probst
Tinggal bareng
Ikan giru atau pamor dikenal dengan nama ikan badut memiliki jiwa sosial yang tinggi, bahkan mereka tak segan-segan berbagi tempat tinggal mereka, Si Anemon. Ikan badut memilih anemon karena tentakel beracunnya mampu melindungi ikan kecil ini dari gangguan bahaya. Ikan badut tidak menumpang secara gratis, ia juga akan membersihkan rumahnya, dengan cara memakan sisa-sisa makanan Anemon.
Foto: Fotografie Dos Winkel, www.dos-bertie-winkel.com & www.seafirst.nl
Teman berburu
Kerja sama dibutuhkan agar sukses, itulah moto yang dimiliki kerapu dan belut moray. Kerapu selalu mengajak moray berburu makanan dengan cara mendorong moray dengan kepalanya menuju tempat persembunyian mangsa. Moray yang gesit menyusup ke lubang persembunyian, langsung memakan mangsanya. Sementara ikan kerapu bersiaga di luar dengan mulut menganga menanti ikan kecil yang lolos dari dalam lubang.