FPI Serbu Apartemen Karena Menyangka Ada Pesta Seks
29 November 2016
Sekitar 50 anggota FPI menyerbu sebuah apartemen di Kalibata dan menahan serta menginterogasi beberapa orang lalu memanggil polisi. Namun polisi mengatakan, tidak ada unsur pidana di sana.
Iklan
Sekitar 50 anggota Front Pembela Islam (FPI) hari Sabtu malam (26/11) menggerebek sebuah apartemen di kawasan Kalibata, Jakarta. Mereka mengatakan di apartemen itu sedang digelar pesta seks. Mereka menahan dan menginterogasi beberapa orang lalu menunggu polisi datang.
Namun polisi hari Senin (29/11 tidak ada unsur pidana yang dilakukan orang-orang yang ditahan FPI dan diserahkan ke polisi itu. FPI menuduh mereka menggelar pesta seks homoseksual.
Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Pol Iwan Setiawan mengatakan, polisi melepaskan 13 orang pria dari Apartemen Kalibata, Jakarta Selatan, karena mereka tidak melakukan tindak pidana.
"Tak ada pidananya makanya mereka dipulangkan kembali," kata Iwan Setiawan kepada wartawan.
FPI memang dikenal sering melakukan penggerebekan tempat-tempat hiburan malam, namun jarang ada kasus FPI melakukan penggerebekan ke apartemen pribadi.
"Sejak kelahirannya, FPI sudah dan akan terus berjuang demi kebaikan dan melarang apa yang buruk bagi masyarakat. Dengan segala cara, kata Novel Bamukmin, Sekretaris Jendral FPI.
Intimidasi terhadap lesbian, gay, bisexual dan transgender (LGBT) di Indonesia belakangan meningkat, sekalipun tidak ada aturan hukum yang melarang homoseksualitas. Namun pejabat pemerintahan beberapa kali mengeluarkan pernyataan negatif tentang kegiatan yang berkaitan dengan LGBT.
Aktivis LGBT menyayangkan sikap pemerintah yang mendorong makin banyaknya intimidasi dan represi oleh kelompok-kelompok garis keras.
Hartoyo dari kelompok advokasi Our Voice mengatakan, seharusnya polisi menahan anggota FPI yang melakukan penggerebekan apartemen pribadi.
Potret Islamis di Jerman
Mereka muda, fanatis dan mencari jalur pintas menuju surga. Otoritas keamanan memeperkirakan terdapat 500 Islamis di Jerman yang siap mengangkat senjata atau mengorbankan diri.
Foto: twitter.com
Komunitas Garis Keras
Ratusan warga Muslim di Jerman tercatat atau dicurigai sebagai militan. Sebagian adalah Muallaf. Sementara sisanya kaum muda berlatarbelakang imigran yang sedang mencari arah hidup, kewalahan menghadapi integrasi dan akhirnya mendarat di komunitas Islam garis keras, kata Hans Georg Maasen, Direktur Dinas Intelijen Dalam Negeri Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa
Serangan 9/11
Serangan teror pada 11 September 2001 terhadap menara kembar New York direncanakan di Hamburg. Tiga dari empat pelaku serangan 9/11 dan enam kolaborator adalah warga Jerman. Termasuk di antaranya Mohammed Atta dan Moui Mounir el-Motassadeq yang dihukum 15 tahun penjara.
Foto: picture-alliance/dpa/lno
Bom Koper di Köln
Pada 31 Juli 2006, dua mahasiswa Libanon, Jihad Hamad dan Yussuf El Hadjib, berencana meledakan dua bom koper di dua kereta berpenumpang penuh yang berangkat dari stasiun di Köln. Beruntung kedua bom mengalami malfungsi. Hamad kini menjalani 12 tahun penjara di Beirut. Sementara El Hajdib dikurung seumur hidup di Jerman.
Foto: AP
Sel Teror Sauerland
Pada malam tanggal 4 September 2007, satuan anti teror GSG 9 menyerbu sebuah rumah di Sauerland, negara bagian Nord Rhein Westfallen. Mereka menangkap tiga orang, Adem Yilmaz (ki.), Daniel Schneider (tengah) dan Fritz Gelowicz (ka,). Kelompok teroris ini merencanakan serangan bom terhadap aset militer Jerman dan AS. Ketiganya divonis 12 tahun penjara.
Isteri pemimpin sel teror Sauerland, Fliz Gelowicz, juga didakwa di pengadilan. Duduk di belakang kaca pengaman di sebuah pengadilan di Berlin, perempuan berusia 29 tahun itu mengakui dirinya terlibat mencari dana buat mendukung aktivitas jihad suaminya. Ia divonis bersalah turut membantu tindakan terorisme dan dikurung selama dua setengah tahun.
Foto: picture-alliance/dpa/T. Schwarz
Tumpah Darah di Bandar Udara Frankfurt
Pada 2 Maret 2011, Arid Uka, melancarkan pertumpahan darah di Banda Udara Frankfurt. Ia menembak mati dua serdadu AS dan mencederai dua lainnya. Hingga kini serangan Uka adalah satu-satunya serangan teror di Jerman yang menelan korban jiwa. Uka dilahirkan sebagai Muslim di Kosovo dan tumbuh besar di Jerman. Keluarganya tidak tergolong fanatik.
Foto: picture alliance / dpa
Al Qaeda di Düsseldorf
Al Qaeda di jantung Eropa. Halil S. (tengah) tampil di pengadilan federal Karlsruhe pada Desember 2011 silam. Ia dituduh menjadi anggota sel teror Al-Qaida di Düsseldorf. Salah seorang anggotanya tercatat pernah menjadi pasukan penjaga Osama bin Laden. Jaringan teror itu merencanakan aksi teror besar di Jerman. Ke-empat anggota sel Düsseldorf kini mendekam seumur hidup di penjara.
Foto: dapd
Jejak Salafisme
Jumlah pemeluk Salafisme di Jerman berkembang pesat. Beberapa memperkirakan komunitas ini kini beranggotakan 7000 orang. Sejak Oktober 2011 mereka membagi-bagikan 25 juta eksemplar terjemahan literal Al-Quran dalam Bahasa Jerman secara gratis. Sekitar 500 anggota Salafisme Jerman pernah berpelesir ke daerah perang Suriah dan Irak.
Foto: picture-alliance/dpa/Britta Pedersen
Serangan di Bonn
Bonn sejatinya menjadi demonstrasi kekuatan kelompok radikal. Pada Desember 2012 silam sebuah bom bersarungkan tas olahraga diletakkan di stasiun kereta utama. Cuma Malfungsi pada rakitan bom saja yang menggagalkan serangan teror dan menyelamatkan puluhan nyawa penumpang. Marco G. yang besar di Oldenburg dan memeluk agama Islam berada di balik serangan tersebut.
Foto: picture-alliance/dpa
Polisi Syariah
Awal September 2014 lalu, Jerman dikejutkan dengan keberadaan "polisi Syariah" yang berpatroli di kota Wuppertal. Mengenakan rompi oranye, para lelaki ini menghentikan pemuda Muslim dan mengingatkan mereka agar selalu beribadah dan tidak meminum alkohol atau mendengarkan musik. Aiman Mazyek, Direktur Dewan Pusat Muslim Jerman, menyebut aksi kelompok tersebut "penyalahgunaan agama."
Foto: picture-alliance/dpa/O. Berg
Veteran Perang Suriah
Pada Juli 2013 silam Kreshnik B. pergi ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok teror Islamic State. Ketika kembali ke Jerman, ia ditangkap di Frankfurt dan didakwa terlibat dalam terorisme dan pembunuhan. Jika mengaku bersalah, ia minimal akan mendekam di balik jeruji selama empat tahun.
Foto: picture-alliance/dpa/Boris Roessler
Dari Rapper menjadi Jihadis
Denis Cuspert, berayahkan seorang Jerman dan ibu berdarah Ghana, dilahirkan 1975 silam. Penyanyi rap yang terkenal dengan nama Deso Dog itu memutuskan berjihad bersam Islamic State di Suriah sejak 2012. Belakangan sosoknya diidentifikasi dalam video pemenggalan kepala sandera yang disebarkan oleh IS.
Foto: twitter.com
12 foto1 | 12
"Sebagai lembaga negara, ini situasi buruk kalau mereka membiarkan itu terjadi. Itu sangat menakutkan. Ini adalah peringatan bagi bangsa ini", katanmya kepada kantor berita Reuters.
Hari Jumat 4 Desember 2016, FPI menyerukan aksi demonstrasi massal jilid III di Jakarta menentang pencalonan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta tahun depan.
Kapolri jendral Tito Karnavian mengatakan, pihak aparat keamanan sudah memberikan ijin kepada panitia untuk menggelar acara di Taman Monas.
"Kami akan membantu penyiapkan segalanya, jadi kami harap semuanya berlangsung tertib dan super damai", kata Kapolri kepada wartawan.
Ketua FPI Habib Rizieq mengatakan, mereka menuntut agar Ahok segera ditahan, namun ia menjamin aksi hari Jumat akan berlangsung damai.
Aksi Solidaritas Untuk Rohingya
Di Jakarta, kepedulian terhadap etnis Rohignya diwujudkan dalam aksi demontrasi. Berbagai kalangan berunjukrasa di Kedutaan Myanmar. Mereka mengecam aksi kekerasan yang dilakukan terhadap etnis Rohingya.
Foto: Getty Images/AFP/B. Ismoyo
Mengusung poster Aung San Suu Kyi
Membawa poster penerima Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi, pengunjuk rasa berdemonstrasi di Kedutaan Myanmar, di penghujung November 2016, mengecam kekerasan yang dilakukan militer setempat terhadap etnis Rohingya.
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Alangkara
Mengritik pemerintah dan militer Myanmar
Pengunjuk rasa mengritik tindakan brutal tentara Myanmar yang telah menganiaya dan merenggut nyawa warga Rohingya. Sementara pemerintah setempat dianggap melakukan pembiaran atas tindakan kekerasan tersebut.
Foto: picture-alliance/ZUMAPRESS.com/D. Pohan
Mengharapkan bantuan dari berbagai pihak
Mereka juga mengharapkan bantuan dari pemerintah Indonesia agar mendesak pemerintah Mnyamar menghentikan kekerasan tersebut. Masyarakat internasional dihimbau untuk ikut membantu meringankan penderitaan etnis minoritas itu.
Foto: Getty Images/AFP/B. Ismoyo
Dijaga aparat
Aparat keamanan tampak berjaga-jaga, agar aksi solidaritas terhadap Rohingya berjalan lancar tanpa gangguan apapun.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Indahono
Stop kekerasan
Sejauh ini pihak pemerintah Myanmar selalu membantah terjadinya kekerasan terhadap etnis minoritas di negara yang juga dikenal dengan sebutan Birma tersebut.
Foto: Getty Images/AFP/B. Ismoyo
Melarikan diri ke Bangladesh
Banyak korban kekerasan di Myanmar itu yang akhirnya melarikan diri ke negara-negara terdekat, di antaranya Bangladesh. Mereka menuju Bangladesh dengan perahu menyusuri sungai Naf hingga melewati perbatasan.
Foto: Reuters/M.P.Hossain
Anak-anak menjadi korban
Anak-anak dan perempuan menjadi korban atas kekerasan yang menimpa etnis mereka. Mereka membutuhkan bantuan dari berbagai pihak.
Foto: Reuters/M.P.Hossain
Juga di Indonesia
Banyak di antara pengungsi Rohingya yang juga terdapar di Aceh. Mereka akan dibawa ke medan untuk diproses pemindahannya ke negara-negara lain termasuk Amerika Serikat. Editor: ap/vlz