1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiGlobal

KTT Menkeu G7 di Jepang Bahas “Krisis Anggaran” di AS

12 Mei 2023

Para menteri keuangan dan kepala bank sentral negara-negara G7 bertemu di Jepang di tengah kekhawatiran krisis anggaran di AS karena kebuntuan politik domestik. Jika tanpa kompromi, AS terancam alami "gagal bayar.“

Para menteri dan pejabat keuangan G7 di Niigata, Jepang
Para menteri dan pejabat keuangan G7 di Niigata, JepangFoto: Issei Kato/REUTERS

Para pemimpin keuangan negara-negara industri yang tergabung dalam G7 bertemu hari Jumat (12/5) untuk hari kedua KTT tiga hari di kota pesisir Niigata, Jepang. KTT tersebut akan menetapkan agenda keuangan untuk pertemuan tingkat tinggi para kepala negara di Hiroshima minggu depan.

Dalam agenda pembicaraan hari Jumat dibahas kemungkinan kebuntuan politik di AS karena blokade kubu Republik yang menolak menaikkan plafon utang pemerintah. Jika tidak tercapai kompromi, pemerintah AS bisa mengalami gagal bayar, yang akan menjerumuskan negara itu ke dalam krisis keuangan baru.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan, kondisi "default" atau gagal bayar terus terang tidak terpikirkan. Kepada wartawan dia mengatakan: "Amerika seharusnya tidak pernah default. Itu akan dianggap sebagai bencana."

Topik penting lain yang dibahas adalah hubungan dengan Cina dan bagaimana mencegah penghindaran sanksi terhadap Rusia.

Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner (kanan) di KTT G7 JepangFoto: Issei Kato/REUTERS

Jerman berharap AS bisa menghindari gagal bayar

Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner, berbicara di sela-sela pertemuan hari Jumat, kepada wartawan mengatakan, dia berharap politisi di AS akan membuat keputusan "dewasa" untuk menaikkan plafon utang, menggemakan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap ekonomi global, jika AS benar-benar mengalami gagal bayar..

Gubernur bank sentral Jepang Kazuo Ueda mengatakan, default AS "akan menjadi langkah dan masalah besar, dan saya pikir Fed saja, misalnya, mungkin tidak dapat menangkalnya."

"Para pemimpin keuangan negara-negara maju G7 juga membahas langkah-langkah untuk mencegah Rusia menghindari sanksi yang dijatuhkan pada Moskow atas invasinya di Ukraina", kata Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki kepada wartawan.

AS mengatakan G7 "akan mendukung Ukraina selama diperlukan" untuk mengakhiri konflik. "Kami telah mengambil serangkaian tindakan dalam beberapa bulan terakhir untuk menindak penghindaran. Dan tim saya telah berkeliling dunia untuk mengintensifkan pekerjaan ini," kata Yellen.

AS mencari cara meredam dominasi ekonomi Cina

Jepang sebagai ketua G7 saat ini juga sedang berusaha untuk mendiversifikasi rantai pasokan dan mengurangi ketergantungannya yang cukup besar pada Cina, seperti yang dilakukan negara-negara G7 lainnya.

AS telah mendorong tindakan yang lebih kuat terhadap Beijing. Pada hari Kamis (11/5), Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan banyak anggota G7 khawatir tentang penggunaan "paksaan ekonomi" Cina terhadap negara lain. Dia menyerukan langkah-langkah untuk melawan perilaku Cina itu.

"Kami telah terlibat dalam diskusi dengan rekan-rekan G7 kami, dan saya berharap itu akan dilanjutkan dalam pertemuan ini, setidaknya dalam beberapa pembicaraan informal," pungkas Janet Yellen.

hp/as (dpa, afp, rtr, ap)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait