Seekor gajah Afrika lari dari kandang sirkusnya dan masuk ke jalan ramai di kota Neuwied, Jerman. Penduduk pun heboh dan media sosial ramai dengan foto dan video sang gajah.
Iklan
Neuwied adalah sebuah kota bisnis kecil di bagian barat Jerman. Tentu saja penduduk jarang sekali melihat seekor gajah Afrika berkeliaran di dekatnya. Namun hari Rabu ((6/6) mereka dihebohkan pemandangan unik itu.
Seekor gajah sirkus dari Afrika bernama "Kenia" sempat kabur dari kandangnya dan masuk ke sebuah jalan ramai. Polisi yang mendapat laporan dari warga segera bereaksi untuk mengamankan gajah petualang itu.
"Kepolisian menerima informasi… bahwa ada gajah terlihat di jalan ramai Berggärten Strasse," kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Polisi langsung menduga bahwa gajah itu lari dari sirkus yang kebetulan sedang mendatangai kota kecil itu. Mereka segera bergerak ke tempat kejadian. Ternyata Kenia memang ada di sana dan para pekerja sirkus juga sudah tiba di tempat.
Bermukim di Jejak Tapak Gajah
Gajah adalah hewan yang menakjubkan - bukan hanya karena besarnya tubuh mereka, kakinya pun unik. Banyak jejak kaki mereka terisi air dan manjadi rumah puluhan spesies.
Foto: picture-alliance/Mary Evans Picture Library
Insinyur ekologis
Apa yang akan terjadi pada Afrika jikalau tidak ada gajah? Jelas, atraksi wisata jadi merosot. Tapi tahukah Anda, binatang raksasa itu juga membentuk ekosistem dan lingkungan mereka.
Foto: CC BY 2.0/Benh LIEU SONG
Kaki besar
Bobot gajah bisa sampai lima ton. Tidak heran bahwa hewan raksasa ini meninggalkan jejak kaki yang amat dalam dan besar ketika berjalan melalui savana dan hutan.
Foto: picture-alliance/Mary Evans Picture Library
Kolam Mini
Tergantung pada jenis tanah, kaki gajah dapat meninggalkan jejak sedalam sampai setengah meter. Ketika jejak terisi air, maka akan muncul kolam-kolam kecil yang menjadi surga bagi serangga.
Foto: picture-alliance/dpa/Senckenberg Museum of Natural History Görlitz/Viola Clausnitzer/
Ada 61 spesies bermukim
Para peneliti dari Senckenberg Nature Research Society telah menyelidiki secara menyeluruh jejak kaki gajah di Hutan Kibale di Rwanda. Mereka menemukan 61 spesies, termasuk serangga air.
Foto: picture-alliance/blickwinkel/A. Hartl
Cukup ruang untuk anak
Banyak hewan menggunakan kolam-kolam buatan gajah ini untuk mengamankan telur mereka; capung dan nyamuk di antaranya. Setelah hanya lima hari, lubang-lubang berisi air akan penuh dengan larva.
Foto: picture-alliance/blickwinkel/F. Fox
Wilayah saya
Capung dewasa amat mencintai kolam mereka dan bahkan melindunginya dari saingan. Rumah yang bagus harus dilindungi, bukan?
Foto: picture-alliance/blickwinkel/P. Schuetz
Sisi negatif
Nyamuk yang menetas di kolam kaki gajah jadi makanan untuk banyak hewan lain di daerah itu, termasuk burung. Namun, mereka juga bisa menularkan penyakit seperti malaria dan demam berdarah. Ed: Brigitte Osterath (ap/as)
Foto: picture alliance/dpa/AP Photo/F. Dana
7 foto1 | 7
Posting video di media sosial menunjukkan bagaimana Kenia berjalan di daerah perumahan lalu masuk ke sebuah jalan ramai.
Setelah mengamankan Kenia, para pekerja sirkus membawa gajah Afrika itu kembali ke kandangnya di kompleks pertunjukan sirkus. Sementara itu polisi menghentikan lalu lintas mobil agar kenia bisa kembali dengan selamat.
Polisi mengatakan, Kenia tidak menyebabkan korban luka-luka atau kerusakan apa-apa.
Tapi bagaimana Kenia bisa keluar dari kandangnya? Polisi mengatakan, dia kemungkinan besar merusak pagar listrik di kandangnya. Ini bukan pertama kali, hewan sirkus lari dari kandangnya. Bulan Mei tahun lalu, dua unta sirkus lari dari kandangnya dan menghebohkan warga. Kedua unta itu terlihat sedang makan daun dari sebuah pohon, sebelum ditangkap lagi oleh pekerja sirkus.
Rahasia Gelap Wisata Gajah di Asia
Belakangan organisasi pro satwa mulai rajin mengimbau wisatawan agar tidak menunggangi gajah. Apa pasal? Gajah jinak sering mengalami penyiksaan dan hidup dalam kondisi mengenaskan untuk bisa menghibur wisatawan.
Foto: Reuters/J. Silva
Nasib Naas Raksasa Hutan
Ribuan gajah yang dipaksa bekerja untuk wisatawan atau sebagai hiburan di Asia sering mengalami penyiksaan. Temuan tersebut diumumkan World Animal Protection di London, Inggris. Menurut survey WAP, tiga dari empat gajah di pusat-pusat wisata Asia Tenggara hidup dalam kondisi yang mengenaskan.
Foto: Picture alliance/dpaepa/H. H. Young
Budak Wisata Satwa Liar
Level penindasan yang dialami gajah wisata dianggap "mengenaskan" oleh WAP yang memeriksa kondisi hampir 3.000 gajah di 220 lokasi wisata di Thailand, Laos, Kamboja, Nepal, Sri Lanka dan India. Kebanyakan gajah wisata adalah satwa liar yang dijinakkan dengan menggunakan kekerasan. Padahal saat ini populasi gajah liar di Asia hanya berjumlah 50.000 ekor.
Foto: Getty Images/AFP/N. Celis
Jinak Lewat Penyiksaan
Buat menjinakkan gajah, pelatih menggunakan metode yang dijuluki "penghancuran" - di mana bayi gajah dijauhkan dari induknya dan dipaksa menjalani program latihan berat, termasuk di antaranya dikurung dan dipukuli selama beberapa pekan atau ditusuk dengan benda tajam. Dengan cara itu naluri liar gajah bisa dipatahkan.
Setidaknya 77% gajah wisata/sirkus yang diperiksa dipasung dengan rantai dari pagi hingga malam selama tidak digunakan untuk kegiatan hiburan. Kebanyakan gajah mengalami malnutrisi dan tidak mendapat akses pengobatan yang layak. Selain itu mereka juga dipaksa hidup di lingkungan yang tidak nyaman semisal sebagai satwa pajangan di bar dan restoran.
Foto: picture-alliance/dpa/J. S. Peifer
Bisnis Keji di Pasar Gelap
Untuk mengungkap nasib gajah wisata, WAP mengunjungi pusat wisata satwa liar di berbagai negara di Asia Tengah dan Asia Tenggara. Pasar gelap gajah liar di Asia Tenggara mempersulit upaya pemerintah melindungi populasi gajah liar. Seekor bayi gajah misalnya dibanderol seharga hingga 25.000 Dollar AS atau sekitar 330 juta Rupiah di Thailand.
Foto: picture-alliance/dpa/Y. Kochetkov
Gajah Sumber Penghasilan?
Thailand saat ini mencatat 4.000 gajah peliharaan. Kebanyakan dipekerjakan di bidang pariwisata, termasuk sekitar 2.500 gajah liar. Sementara di Myanmar pemerintah memiliki 2.850 ekor gajah yang dipekerjakan secara legal di industri perhutanan untuk mengangkut kayu. Nasib serupa dialami 1900 gajah lainnya.
Foto: Jennifer Pastorini/Centre for Conservation and Research Sri Lanka
Ancaman Pariwisata
Namun begitu pariwisata tetap menjadi ancaman terbesar gajah Asia. Menurut pemerintah Thailand, 40% pelancong asing yang datang dari 10 negara sumber wisatawan terbesar berencana atau sudah pernah menunggangi gajah. Artinya gajah-gajah wisata di Thailand harus memanggul wisatawan sebanyak 12,8 kali setiap tahun.