1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kekuatan Gaib Dorong Bima Sakti

1 Februari 2017

Galaksi Bima Sakti diduga kuat didorong kekuatan tidak nampak, melesat melintasi alam semesta dengan kecepatan 2 juta km/jam. Indikasinya adalah arah gerakan Bima Sakti menuju kluster Great Attractor.

Milchstraße
Foto: picture-alliance/Bildagentur-online/Tetra Images

Para peneliti astronomi sejak 30 tahun mengetahui, bahwa galaksi Bima Sakti bergerak dengan kecepatan relatif menembus jagat raya. Diketahui kecepatannya sekitar dua juta kilometer per jam. Tapi sejauh ini mereka belum mengetahui apa penyebabnya.

"Kini para peneliti menemukan ruang kosong di jagat raya di arah kebalikan gerakan Bima Sakti. Ini membuktikan adanya gaya dorongan saat tidak adanya gaya tarikan", ujar Brent Tully, pakar astronomi di Institute for Astronomy in Honolulu.

Melacak Pulsa Sinyal Radio dari Luar Bima Sakti

01:04

This browser does not support the video element.

Pada tahun 1980 ada dugaan Bima Sakti "ditarik" menuju sebuah cluster atau awan galaksi yang bernama Great Attractor sejauh 150 juta tahun cahaya dari Bima Sakti. Tapi kini diketahui gaya penarik kemungkinan berasal dari kluster bernama Shapley Concentration berjarak sekitar 600 juta tahun cahaya.

Selain ada gaya tarikan yang lemah, kini bisa dibuktikan ada gaya gaib amat besar yang mendorong galaksi Bima Sakti dengan milyaran bintang dan planet di dalamnya, termasuk Tata Surya menembus jagat raya. Gaya dorongan berasal dari kluster Dipole Repeller.

Semua bergerak di alam

Para pakar astronomi juga menyebutkan, di alam semesta semua obyek terus bergerak, baik itu galaksi, bintang, planet maupun komet. Bumi berrotasi pada sumbunya dengan kecepatan 1.600 km per jam dan mengorbit mengelilingi Matahari dengan kecepatan 100.000 km/jam. Sementara Matahari  bergerak mengorbit inti di Galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 850.000 km/jam. Dan galaksi Bima sakti juga bergerak bersama galaksi lain di Laniakea Supercluster dengan kecepatan 2 juta kilometer di jagat raya.

Manusia yang ada di Bumi tidak merasakan efek gerakan dengan kecepatan amat tinggi itu. Pasalnya semua obyek di jagat raya juga bergerak relatif mengikuti gerakan sistem planet dan galaksinya.

Para pakar astronomi menyebutkan, kluster galaksi dengan kepadatan bintang amat tinggi biasanya berperan sebagai "penarik", sedangkan kluster dengan jumlah galaksi dan bintang kecil, sering berfungsi sebagai gaya "pendorong" bagi galaksi lainnya. Pada Galaksi Bima sakti yang ada di pusat Laniakea Supercluster terlihat pola gerakan, ditarik oleh Shapley Atrractor dan didorong oleh Dipole Repeller.

Sejauh ini para pakar astronomi belum banyak memahami mekanisme Dipole Repeller maupun galaksi di dalamnya. Dengan memahami mekanismenya, diharapkan juga bisa meningkatkan pemahaman mengenai alam semesta dan bagaimana fungsi serta mekanisme yang menggerakannya.

as/vlz (afp)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait

Topik terkait

Tampilkan liputan lainnya