Galaksi Bima Sakti dimana Tata Surya berada ternyata berukuran lebih besar dari perkiraan sebelumnya. Ini terungkap dari data yang dikirim teleskop ruang angkasa Gaia yang memetakan semilyar bintang.
Iklan
Galaksi Bima Sakti Lebih Besar Dari Perkiraan
00:51
Data perdana dari teleskop ruang angkasa Gaia yang dirilis para ilmuwan di European Space Astronomy Centre (ESAC) Villanueva de la Cañada, Madrid, Spanyol, menunjukkan di galaksi Bima Sakti terdapat lebih banyak dari 100 milyar bintang seeperti perhitungan sebelumnya. Ini berarti Bima Sakti juga jauh lebih besar dari dugaan para ilmuwan sebelumnya.
Gaia yang diluncurkan 2013 merupakan proyek ambisius lembaga antariksa Eropa-ESA untuk membuat peta 3 dimensi sekitar satu milyar bintang.
Proyek yang direncanakan berlangsung selama lima tahun itu jauh lebih besar cakupannya dan lebih akurat dari misi serupa sebelumnya Hipparcos (1989 sampai 1993). Dalam dua tahun misinya, Gaia diduga menemukan 400 juta bintang baru.
"Terutama akan diukur secara akurat jarak antar bintang, untuk menentukan posisi maupun pergerakannya," ujar Fred Jansen, manajer misi Gaia ESA. Dari situ akan dianalis evolusi maupun struktur internal bintang di galaksi.
Menguak Misteri Tata Surya
Banyak rahasia Tata Surya hingga kini belum terungkap dan masih merupakan misteri. Beragam temuan astronomi mengungkap fakta menarik dari sistem tata surya, di mana Bumi berada.
Foto: picture-alliance/dpa
Galaksi Bima Sakti
Galaksi Bima Sakti diameternya sekitar 120.000 tahun cahaya. Tata Surya berada di pinggiran, sejarak 27.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Matahari sebagai pusat sistem planet hanyalah satu dari 400 milyar bintang di galaksi ini. Bintang tertua berumur 13,8 milyar tahun yang nyaris seumur dengan Dentuman Besar (Big Bang).
Foto: AP
Tata Surya
Tata Surya terdiri dari delapan planet besar dan sejumlah planet kecil serta obyek langit lainnya. Merkurius, Venus, Bumi dan Mars disebut planet dalam, sementara Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus disebut planet luar. Umur Tata Surya ditaksir sekitar 4,6 milyar tahun.
Foto: picture-alliance/dpa
Bumi: Planet Makhluk Hidup
Bumi adalah satu-satunya planet yang dihuni makhluk hidup di sistem Tata Surya. Posisinya yang ideal serta adanya atmosfir dan air dalam bentuk cair merupakan prasyarat penting bagi adanya kehidupan. Sejauh ini pencarian exo-planet mirip Bumi untuk melacak kehidupan lain di jagat raya belum membuahkan hasil.
Foto: picture-alliance/dpa
Venus: Planet Anomali
Venus dijuluki kembaran Bumi. Planet ini memiliki anomali, rotasinya berlawanan arah jarum jam, hingga Matahari terbit di barat dan terbenam di timur. Satu hari Venus lebih panjang dari satu tahunnya. Penyebabnya, rotasi Venus pada sumbunya setara 243 hari Bumi, lebih lambat ketimbang evolusinya mengelilingi Matahari yang 224 hari Bumi.
Foto: picture-alliance/dpa
Yupiter: Planet Terbesar
Massanya 318 kali Bumi dan memiliki 67 satelit. Empat yang terbesar adalah Ganymede, Calisto, Io dan Europa. Ganymede ukurannya lebih besar dari planet Merkurius. Yupiter juga terkenal memiliki bintik merah raksasa, yakni badai antisiklon bekecepatan 450 km/jam yang besarnya dua kali Bumi.
Foto: picture alliance/dpa
Saturnus: Planet Bercincin
Saturnus bukan satu-satunya planet bercincin di Tata Surya, tapi yang paling jelas kenampakannya. Cincin terdiri dari partikel es dan batuan mikro hingga seukuran rumah. Dari 62 satelitnya, dua yang terbesar adalah Titan, yang lebih besar dari planet Merkurius, dan Enceladus menunjukan aktivitas geologi dan memiliki atmosfir. Kedua satelit itu diselimuti lapisan es beku.
Foto: HO/AFP/Getty Images
Uranus dan Neptunus: Bertukar Posisi
Dua planet terluar, yaitu Uranus dan Neptunus, 3,8 milyar tahun lalu bertukar posisi akibat gravitasi Yupiter. Sebelumnya Uranus berada di bagian terluar dan Neptunus di dekat Saturnus. Untuk membuat rotasi seimbang, Neptunus terdesak ke bagian paling luar dan membuat garis lintasan elips baru rotasi Matahari.
Foto: NASA
Adakah Mahluk Cerdas Lain?
Bumi sejauh ini merupakan planet satu-satunya di jagad raya yang diketahui memiliki mahluk cerdas. Pencarian sesama mahluk cerdas di luar angkasa atau SETI, sejauh ini belum menunjukkan hasil konkrit. Potensinya amat banyak, trilyunan sistem tata surya lain menanti. Apakah teknologi Bumi masih ketinggalan dibanding mahluk cerdas lain?
Foto: picture-alliance/dpa
Kandidat Planet Baru
Pluto cukup lama diakui sebagai planet ke-9, namun statusnya tetap kontroversial. Kini muncul sedikitnya tiga kandidat yang bisa diakui sebagai planet baru di Tata Surya, yakni Ceres, Charon dan Xena. Di masa depan mungkin Tata Surya akan terdiri dari sistem 12 planet.
Foto: Max-Planck
9 foto1 | 9
Gaia mengorbit di kawasan yang disebut Lagrange Poin L2 yakni zona orbiter yang berada pada titik terjauh dari Bumi. Dengan itu misi pemetaan tidak terganggu tarikan gravitasi Bumi, Bulan ataupun Matahari. Juga posisi ini ideal, karena pengamatan dilakukan dari sisi gelap jagat raya ke arah bintang-bintang.
Memahami pergerakan dan evolusi bintang
Sasaran utama misi teleskop ruang angkasa yang ambisius itu adalah untuk lebih memahami sifat dan evolusi galaksi Bima Sakti, kata ilmuwan proyek Gaia, Timo Prusti. Kedengarannya konsep abstrak. "Kita berada jauh dari pusat galaksi dan konsep galaksi berbentuk spiral bagi awam juga abstrak," tambah Prusti.
Ilmuwan ini menggambarkan, pusat galaksi Bima sakti berbentuk cembung dan bersisi milyaran bintang tua. Sementara bintang lebih muda tersebar di tangan cakram berbentuk spiral di kawasan pinggiran galaksi.
"Walau kedengaran rumit, tapi intinya adalah, jika kami lebih memahami evolusi galaksi Bima Sakti dan bagaimana terbentuknya, kami akan dapat memahami lebih banyak bagaimana asal mula munculnya kehidupan di Bumi," ujar Prusti menarik kesimpulan.
Gaia juga bertugas mendeteksi asteroid baru serta sumber ekstra galaksi seperti quasar dan jika mungkin juga exo-planet baru.
Melihat Alam Semesta dalam Tiga Dimensi
Sejak tahun lalu astronom mulai mengoperasikan piranti teranyar pada Very Large Telescope di Chile, yakni Multi Unit Spectroscopic Explorer alias MUSE. Piranti ini mampu menciptakan citra langit dengan kualitas 3D
Foto: ESO/G. Lombardi
Mendekatkan Langit
Di jantung gurun Atacama, Chile, pada ketinggian 2600 meter, berdiri teleskop terbesar di muka bumi. VLT terdiri atas empat teleskop raksasa yang cerminnya bisa dioperasikan secara bersamaan. Teleskop ini dianggap sebagai yang terbaik di dunia. Para astronom dari seluruh dunia meraih sukses besar dalam riset alam semesta menggunakan VLT.
Foto: ESO
Instrumen Baru
Sejak tahun lalu astronom mulai mengoperasikan piranti canggih yang dipasang di teleskop VLT. Piranti bernama Multi Unit Spectroscopic Explorer alias MUSE mampu membuat citra langit dalam tiga dimensi. Tugasnya adalah mencari galaksi yang masih menyimpan informasi seputar fase awal pembentukannya.
Foto: R. Gendler
Tabrakan Kosmis
Citra ini menampilkan tabrakan kosmis, yang terlihat pada gerakan gas dari galaksi ESO 137-001 terlempar keluar dan menabrak kelompok galaksi lain dengan kecepatan tinggi. Hasilnya adalah jawaban atas teka-teki lama, yakni kenapa kelompok galaksi tidak lagi melahirkan bintang baru.
Foto: ESO/M. Fumagalli
Menerangi Galaksi
Citra ini adalah gambar tiga dimensi dari sebuah galaksi. MUSE menghubungkan citra langit dengan metode spektroskopi yang menganalisa spektrum dan intensitas warna yang dipancarkan. Dengan cara itu astronom dapat mempelajari benda langit berdasarkan panjang gelombang cahayanya.
Foto: ESO/MUSE consortium/R. Bacon/L. Calçad
Warna Warni Galaksi
Citra yang terlihat seperti sebuah karya seni pop-art ini sejatinya adalah gambar sebuah galaksi yang dibuat oleh MUSE. Setiap warna mengisahkan pergerakan bintang. Warna merah melambangkan kawasan langit, di mana bintang yang berada di di dalamnya bergerak menjauhi Bima Sakti. Sementara biru menampilkan obyek langit yang mendekat. Hijau dan kuning berada di antaranya.
Foto: Eric Emsellem/ESO
Era Baru Pengamatan Langit
Citra latar yang dibuat dari berbagai foto ini menampilkan wilayah Hubble Deep Field South yang diambil oleh teleskop antariksa Hubble. Dengan metode observasi baru lewat MUSE, astronom mampu menemukan galaksi terjauh yang tidak terlihat oleh Hubble. Dua penemuan terbaru dilingkari dalam gambar ini.
Foto: ESO/MUSE Consortium/R. Bacon
Pemandangan Langit Menakjubkan
Tidak ada yang menghalangi para astronom ketika menatap langi di gurun Atacama. Kawasan ini sejak lama dikenal tidak pernah ditutupi awan. Tanpa gangguan optis, di tempat ini seseorang bisa dengan mudah mengenali rasi bintang dan galaksi Bima Sakti dengan mata telanjang.