Ganjar kembali bicara bahwa saat ini terjadi situasi anomali di Pemilu 2024 dan mendorong adanya hak angket DPR untuk menyelidiki dugaan kecurangan pemilu.
Iklan
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menilai saat ini terjadi situasi anomali di Pemilu 2024. Ganjar mendorong adanya hak angket DPR untuk menyelidiki dugaan kecurangan pemilu.
Dalam keterangan rilis yang diterima, Rabu (21/02), Ganjar juga mendorong DPR untuk memanggil penyelenggara pemilu. Ganjar menyebut sehari setelah pemungutan suara, pihaknya langsung melakukan evaluasi.
"Apakah benar terjadi situasi anomali-anomali? Jawabannya iya. Apakah benar sistemnya ini ada kejanggalan? Jawabannya iya. Apakah benar ada cerita-cerita di masyarakat yang tidak sesuai dengan ketentuan? Jawabannya iya," kata Ganjar dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Rabu (21/02).
Ganjar menuturkan, untuk menyikapi hal tersebut, maka perlu dilakukan pengawasan. Di antaranya, kata dia, dengan cara meminta klarifikasi kepada penyelenggara pemilu atau melalui jalur partai politik.
"Maka kalau ingin melihat, membuktikan dan mengetahui hak angket paling bagus karena menyelidiki. Di bawahnya, interpelasi," ungkapnya.
Selain Indonesia, Ini Daftar Negara yang Gelar Pemilu Tahun 2024
Tidak hanya Indonesia yang menggelar Pemilihan Umum (Pemilu) pada tahun 2024, tetapi hampir setengah dari populasi dunia akan menggelar pemilu tahun ini. Mulai dari pemilihan presiden, legislatif, hingga daerah.
Foto: Pradita Utama/detikcom
Pemilihan presiden di Taiwan
Taiwan menjadi satu-satunya negara di Asia selain Indonesia yang akan menyelenggarakan pemilihan umum presiden pada tahun 2024. Negara dengan populasi 23,9 juta tersebut melaksanakan pemilihan presiden dan legislatif pada tanggal 13 Januari 2024.
Foto: Lai Ching-te’s campaign office
Pemilihan parlemen, majelis nasional, dan senat di beberapa negara lainnya di Asia
Beberapa negara di Asia lainnya juga melaksanakan pemilihan umum untuk majelis nasional, senat, dan DPR. Negara-negara tersebut adalah Bangladesh (Januari), Bhutan (Januari), Pakistan (Februari), Kamboja (Februari), Iran (Maret), Maladewa (Maret atau Mei), Korea Utara (April), India (April atau Mei), Mongolia (Oktober atau Desember), dan Yordania (November).
Foto: MOHAMED AFRAH/AFP
Sembilan negara di Afrika gelar pemilihan presiden
Sembilan negara di Afrika juga melaksanakan pemilihan presiden mulai bulan Januari hingga Desember, yakni Komoro (Januari), Senegal (Februari), Mauritania (Juni), Rwanda (Juli), Mozambik dan Chad (Oktober), Ghana, Aljazair, dan Sudan Selatan (Desember). Pilpres juga diikuti dengan pemilihan majelis nasional Madagaskar (Mei), Afrika Selatan (Mei atau Agustus), dan Botswana (Oktober).
Foto: Seyllou/AFP/Getty Images
Pilpres AS: Laga ulang Joe Biden dan Donald Trump
Pilpres Amerika Serikat (AS) dilaksanakan pada tanggal 5 November 2024. Petahana Joe Biden menyebut akan kembali berlaga di pemilu jika Donald Trump kembali maju sebagai capres. "Saya kira demikian. Begini, jika dia mencalonkan diri, maka saya juga harus ikut maju pencalonan," kata Joe Biden saat acara galang dana kampanye, seperti diberitakan Reuters pada Desember 2023.
Potensi presiden perempuan pertama bagi Meksiko
Mantan Wali Kota Mexico City, Claudia Sheinbaum, mencalonkan diri untuk menjadi presiden perempuan pertama Meksiko pada pemilu bulan Juni 2024. Selain Meksiko, beberapa negara lain di Amerika Utara dan Selatan juga mengadakan pemilihan presiden yaitu di El Savador (Februari), Panama (Mei), Republik Dominika (Mei), Uruguay (Oktober), dan Venezuela (Desember).
Foto: Raquel Cunha/REUTERS
Perubahan di tingkat pejabat tinggi Komisi Eropa dan Dewan Eropa
Pemilihan Parlemen Eropa digelar pada awal Juni 2024, tetapi belum ada kejelasan soal pencalonan kembali Ursula von der Leyen. Negara lain di Eropa yang juga mengadakan pemilihan presiden meliputi Finlandia (Januari), Makedonia Utara (April atau Mei), Lituania (Mei), Islandia (Juni), Georgia (Oktober), Moldova, Romania, dan Kroasia (November-Desember).
Foto: Jonathan Raa/NurPhoto/picture alliance
Putin maju Pilpres Rusia untuk kelima kalinya
Masa kekuasaan Presiden Rusia Vladimir Putin akan mencapai 30 tahun jika terpilih kembali pada pemilihan umum yang dilaksanakan pada Maret 2024. Jika terpilih lagi untuk masa jabatan berikutnya, Putin menjadi pemimpin Rusia yang berkuasa lebih lama dari Joseph Stalin yang memimpin Uni Sovyet selama 26 tahun.
Foto: Adrien Fillon/Zumapress/picture alliance
Zelenskyy tolak Pilpres Ukraina 2024
Pemilihan presiden di Ukraina dijadwalkan pada tanggal 31 Maret 2024 sesuai dengan konstitusi yang mengamanatkan pemilihan diadakan pada hari Minggu terakhir bulan Maret tahun kelima masa jabatan presiden yang sedang menjabat. Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menolak untuk menggelarnya dengan alasan adanya invasi Rusia ke Ukraina yang masih berlangsung.
Foto: Ukrainian Presidency/ZUMA Wire/IMAGO
Pemilu serentak hingga Oseania
Hampir 60 negara diketahui menggelar pemilu pada tahun 2024, termasuk pemilihan untuk presiden, parlemen, senat, dan majelis nasional untuk negara-negara kepulauan di negara bagian Oseania seperti Tuvalu (Januari), Kepulauan Solomon (April), dan Palau (November). ha/as
Foto: P. Morris/blickwinkel/AGAMI//picture alliance
9 foto1 | 9
Tak hanya itu, Ganjar juga mendorong DPR untuk mengambil sikap memanggil KPU dan Bawaslu. Menurut dia, terdapat anomali dalam pelaksanaan pemilu.
"Minimum sebenarnya Komisi II (DPR) memanggil penyelenggara pemilu, apa yang terjadi. IT-nya, kejadian tiap TPS kok melebihi 300 ini kan anomali, masak diam saja. Mestinya DPR segera ambil sikap undang penyelenggara Pemilu, undang masyarakat. Sehingga mereka bisa menyampaikan. Dan problem ini bisa dibawa ke zona netral dan masyarakat bisa tahu," tandasnya. (ha)
Jangan lewatkan konten-konten eksklusif berbahasa Indonesia dari DW. Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!