Garuda membuat terobosan di langit Indonesia dengan menggelar konser musik akustik dalam penerbangan antara Jakarta dan Denpasar. Layanan hiburan teranyar itu akan difokuskan sebagai ajang promosi talenta muda.
Iklan
Ketika sebagian besar maskapai ramai-ramai mengurangi layanan di udara, Garuda malah memilih sebaliknya. Maskapai pelat merah itu tak tanggung-tanggung menggelar konser di ketinggian 10.000 meter.
Dalam penerbangan antara Jakarta dan Denpasar pada Rabu (9/1), penumpang dihibur alunan musik akustik milik runner-up Indonesian Idol, Ahmad Abdul.
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara yang juga ikut hadir pada penerbangan tersebut mengatakan hal ini sejalan dengan upaya berkelanjutan Garuda dalam meningkatkan layanan, khususnya pengalaman penerbangan pengguna jasa.
"Kami akan terus melakukan terobosan baru seperti hiburan live music akustik ini yang kami harapkan dapat memberikan sensasi pengalaman penerbangan yang berbeda," ujarnya dalam siaran pers yang dilansir Kontan, Rabu (9/1).
Begini Proses Daur Ulang Pesawat Terbang
03:10
Garuda memaparkan konser udara ini akan berlangsung antara 10 hingga 15 menit di penerbangan tertentu. Adapun daftar seniman yang diundang dibuat untuk mempromosikan talenta muda berbakat Indonesia. Meski demikian Garuda memastikan pihaknya tetap berkomitmen pada keselamatan penerbangan selama menggelar konser tersebut.
"Jadi meskipun terobosan baru tetapi kami tetap memperhatikan aspek safety dan keamanan," kata Ari Askhara. Hal senada diungkapkan Jurubicara Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan, kepada AFP. "Jika ada potensi terjadinya turbulensi, penyanyi akan diminta kembali ke kursinya."
Pagelaran musik di udara bukan kali pertama dilakukan. Sejak 2017 silam maskapai penerbangan Amerika Serikat, Southwest Airlines, sudah lebih dulu memperkenalkan konsep baru tersebut dengan menggandeng Warner Music Group Nashville. Sayangnya reaksi penumpang tidak selalu positif.
Sebagian penumpang Southwest misalnya mengaku lebih memilih tidur atau membaca buku selama perjalanan di udara dan konser musik hanya menghalangi mereka melakukan kebiasaan tersebut.
rzn/hp (AFP)
Cina Sukses Ujicoba Pesawat Amfibi Terbesar Sejagad
Pesawat terbang amfibi terbesar sejagad "Kunlong" buktikan keunggulan teknologi dirgantara Cina. Pesawat AG600 ini merupakan bagian taktik militer Cina untuk dukung klaimnya atas kawasan Laut Cina Selatan.
Foto: picture-alliance/ZUMAPRESS.com/L.Xu
Terbang Perdana
Pesawat amfibi AG600 "Kunlong" ukurannya sebesar Boeing 737, dengan panjang badan 37 meter dan rentang sayapnya 38,8 meter. Pesawat sukses terbang perdana selama satu jam pada 24 Desember 2017 dari bandara Zhuhai di provinsi Guangdong yang dekat kawasan Laut Cina Selatan. Sejauh ini sudah ada 17 pesanan buat pesawat amfibi terbesar ini.
Foto: Getty Images/VCG
Pesawat Amfibi Terbesar Sejagad
Cina mengklaim "Kunlong" sebagai pesawat amfibi terbesar sejagad. Sejatinya ada pesawat amfibi lain yang lebih besar yakni Spruce Goose, dengan panjang badan 67 meter dan rentang sayap 97 meter. Namun pesawat milik milyarder Howard Hughes itu hanya terbang satu kali selama satu menit pada 1947 dan langsung dipensiunkan.
Foto: Reuters
Pesawat Militer Sekaligus Sipil
AG600 dikembangkan selama 8 tahun oleh Aviation Industry Corporation of Cina.Media pemerintah melaporkan, pesawat amfibi terutama akan digunakan buat kepentingan sipli, seperti pemadaman kebakaran hutan dan SAR maritim. Tapi diyakini pesawat ini terutama untuk mendemonstrasikan keberadaan militer Cina dalam sengketa rebutan kawasan Laut Cina Selatan.
Foto: Reuters
Targetnya: Laut Cina Selatan
Indikasinya amat jelas bahwa AG600 adalah proyek ambisius Cina terkait sengketa wilayah. Sebuah organisasi "think tank" Amerika Serikat melaporkan baru-baru ini, bahwa Beijing terus membangun infrastruktur angkatan laut dan udara di beberapa pulau karang di Laut Cina Selatan. Sejumlah negara tetangga yang terlibat sengeketa kawasan menyatakan cemas dengan ujicoba pesawat amfibi terbesar itu.
Foto: picture alliance/AP Photo
Modernisasi Militer
Sukses terbang perdana AG600 "Kunlong" membuktikan keberhasilan modernisasi militer Cina. Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), melaporkan Cina menganggarkan 215 milyar US Dolar untuk militernya pada 2016. Sebagai perbandingan, Idia hanya menyiapkan anggaran militer senilai 56 milyar Dolar dan Jepang sekitar 46 milyar US Dolar. Shamil Shams (as/ap)