1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Corona Masuk Indonesia, Tempat Perbelanjaan Dipantau

3 Maret 2020

Polisi pantau sejumlah pasar dan toko swalayan untuk mencegah aksi kriminalitas akibat membeludaknya pembeli terkait virus corona. Sementara itu, Bulog mengaku stok pangan di Indonesia dalam kondisi aman.

Coronavirus di Hamburg
Ilustrasi gambar rak kosong di sebuah supermarketFoto: imago images/Blaulicht News/S. Peters

Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo memerintahkan seluruh anggotanya untuk mulai mengamankan pusat-pusat perbelanjaan. Ini setelah Indonesia mengonfirmasi 2 warga terinfeksi virus corona.

"Yang jelas mulai dari kemarin setelah kami mendapatkan info dengan temuan suspect terhadap virus, kami sudah minta kepada anggota untuk turun ke lapangan memantau khususnya tempat-tempat perbelanjaan karena memang beberapa wilayah kita monitor aktivitasnya lebih meningkat dari biasanya," kata Listyo usai bertemu dengan Mahfud MD di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (03/03).

"Namun demikian, kami akan terus melaksanakan pengamanan, menjaga dan menurunkan anggota di lapangan agar jangan sampai eskalasinya menjadi tidak bagus," sambungnya.

Selain itu, pemantauan langsung oleh polisi di lapangan juga untuk menjaga keamanan di sekitar pusat perbelanjaan. Agar nantinya tidak ada aksi-aksi kriminal yang terjadi akibat membeludaknya pembeli.

Listyo menegaskan semua wilayah masuk pemantauan. Jika dirasa ada aktivitas yang meningkat di pusat perbelanjaan yang terpantau itu, akan segera dilakukan tindakan untuk menurunkan peningkatan aktivitas.

"Semuanya (wilayah), semua yang di dalam pantauan kita ada aktivitas meningkat kita turunkan, baik di pasar maupun supermarket," tegasnya.

Toko swalayan diserbu

Kabar penyebaran virus corona di Indonesia menyebabkan sejumlah toko swalayan diserbu warga. Ketika detikcom mendatangi toko swalayan di bilangan Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (02/03), antrean kasir mulai dari nomor 1 sampai 26 di toko tersebut mengular. Antrean pengunjung yang hendak membayar belanjaannya pun sampai memenuhi lorong-lorong barang dagangan.

Melihat rak-rak barang yang dijajakan, sejumlah produk sembako ludes. Terutama rak yang menyediakan mie instan. Begitu juga rak-rak minyak goreng.

Selain itu, rak-rak yang menyediakan sayur-sayuran serta bumbu dapur juga laris manis. Sama halnya dengan rak susu bubuk anak, dan rak sereal.

"Tiap awal atau akhir bulan memang ramai, tapi hari ini beda. Dengar-dengar karena orang heboh belanja takut virus corona itu," kata Yunita, salah satu pengunjung kepada detikcom.

Ulfa, yang datang jauh-jauh dari Tebet, Jakarta Selatan, memang langsung menyetok sembako ketika mendengar kabar virus corona merambah Indonesia.

"Karena berita tadi pagi jadi belanja bulanan saya lebihkan. Beli makanan instan, susu. Karena kan memang nggak mungkin ke supermarket lagi, takutnya kena semua," jelas Ulfa.

Stok pangan aman

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) memastikan stok pangan, khususnya beras aman. Masyarakat tak perlu resah dengan adanya virus corona di Indonesia.

"Jadi saya sampaikan kepada masyarakat, walaupun kemarin sudah diumumkan oleh Menkes ada kasus corona, tidak usah panik, tidak usah khawatir," kata Buwas saat mengunjungi Gudang Bulog di Gedebage, Bandung, Selasa (03/03).

Ia juga mengimbau kepada masyarakat jangan menimbun pangan dan beras karena tidak ada gunanya. "Nggak usah nimbun, enggak ada gunanya," imbaunya.

Bulog bersama BUMN pangan lainnya, sudah mengantisipasi soal kepanikan masyarakat dengan ada kejadian virus corona ini.

"Sekarang juga Bulog sudah mengantisipasi itu, dengan BUMN pangan, jadi untuk minyak, daging, gula dan lain ada BUMN pangan," ungkapnya.

"Bulog, khususnya beras, aman dan lainnya siap," tambahnya. (Ed: rap/gtp)

 

Baca selengkapnya di: DetikNews

Kabareskrim Perintahkan Anggota Pantau Pusat Perbelanjaan Terkait Corona

Geger Corona di RI, Warga Borong Masker hingga Mi Instan

Geger Virus Corona, Dirut Bulog Pastikan Stok Beras Aman