1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Bencana

Gempa di Banten Tidak Berpotensi Tsunami

23 Januari 2018

BMKG menyatakan bahwa gempa yang berpusat di Lebak Banten berkekuatab 6,4 skala Richter. Meski dirasakan hingga ke Jakarta, Tangerang dan Bekasi, namun gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami.

Erdbeben Seismograf Symbolbild
Foto: Getty Images/AFP/S. Yeh

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menganggap bahwa gempa yang sempat mengguncang sebagian Jakarta pada pukul 13.34.50 WIB berpusat di Lebak Banten dengan kekuatan 6,4 skala Richter. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Badan Survei Geologi AS juga memberi keterangan yang sama, bahwa gempa yang berpusat 81 kilometer baratdaya Lebak, Banten, pada kedalaman 10 kilometer tersebut tidak akan menstimulasi terjadinya tsunami.

Meski jarak pusat gempa dari ibu kota kurang lebih 100 kilometer, namun warga di Jakarta dapat merasakan goncangannya. Ketika gempa terjadi, kepanikan dirasakan khususnya oleh para karyawan yang bekerja di gedung perkantoran yang tinggi.

"Kami merasakan goncangan gempa hingga tiga sampai lima menit," kata Rudy Togatorop yang bekerja di Kedutaan Chile. "Saya sedang duduk, ketika tiba-tiba saya merasakan bahwa gedung bergoyang. Tangga darurat sangat sempit. Saya khwatir jika sesuatu akan terjadi."

Seperti dikutip dari dpa, Kepala BPBD Lebak Kaprawi menyebutkan bahwa sedikitnya 105 rumah rusak di tujuh kecamaatan di Lebak. Di laman sosial, warga mendokumentasikan dan membagi informasi mengenai kondisi ketika gempa terjadi, dan juga sejumlah kerusakan yang yang diduga disebabkan oleh gempa yang berpusat di Lebak Banten tersebut. 


Meski getaran gempa kuat dirasakan di Jakarta, namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Selain di Jakarta, gempa juga dirasakan di Banten, Tangerang dan Bekasi.

ts/hp (reuters, afp, dpa, kompas.com)