Gempa berkekuatan 7,0 SR menguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu petang (05/08) dan menyebabkan tiga orang tewas. BMKG imbau warga untuk waspada karena gempa berpotensi memicu tsunami.
Iklan
Tiga orang dilaporkan tewas akibat gempa yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat hari Minggu (05/08), ungkap Bupati Lombok Utara seperti dikutip dari AP. Aliran listrik yang padam akibat gempa menyulitkan akses ke daerah terdampak. Dari informasi yang didapat DW Indonesia dari pesan suara yang dikirimkan relawan kepada media, disebutkan warga di Bebante dan Sembalun Bumbung tidak bisa dievakuasi akibat terkendala akses dan terganggunya saluran komunikasi. Diduga ada korban khusunya anak-anak yang tertimpa reruntuhan dan membutuhkan bantuan medis.
"Ada beberapa permintaan berupa rekaman suara maupun video ada masuk 3 sampai 4. Saya sudah tindak lanjuti ke Basarnas, Basarnas standby di sana dan kami support transportasi. Dan ada satu bantuan penyelamatan kami distribusikan ke Basarnas," ungkap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi seperti dikutip dari Detik.com.
BMKG menyebutkan gempa berkekuatan 7,0 SR tersebut terjadi pukul 18.46 WIB, dengan episentrum di koordinat 8.37 Lintang Selatan, 116.48 Bujur Timur di daratan sekitar 47 km arah timur kota Mataram di kedalaman 15 Km. Gempa kali ini lebih kuat dari gempa Lombok yang terjadi pekan lalu dan warga sempat diminta untuk waspada sebab ada potensi tsunami.
Survei Geologi Amerika Serikat -USGS sempat menegaskan adanya potensi tsunami, seperti dikutip dari kantor berita AFP. Namun beberapa jam setelah itu, saat berita ini diturunkan status waspada Tsunami sudah kembali dicabut.
Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa peringatan dini tsunami tersebut adalah tingkat terendah yakni dengan gelombang hanya setinggi 15 centimeter yang terdeteksi di tiga desa.
Warga mengungsi
Ketika gempa terjadi, warga yang panik segera mencari tempat aman, ada yang mengungsi ke daratan tinggi menjauhi pantai, ada juga yang berkumpul di luar rumah. "Saat ini warga sudah mengungsi ke dataran tinggi," kata Kadis Pariwisata Lombok Timur, Juhad kepada Detik.com
Kuatnya goncangan gempa bumi Lombok kali ini dapat dirasakan di Banyuwangi, Denpasar, Kuta, Situbondo, Karangasem, Malang bahkan hingga Bima, Waingapu dan Makassar. Aliran listrik ke rumah-rumah warga di Mataram dilaporkan padam. Sejumlah kerusakan akibat reruntuhan juga terlihat di beberapa tempat.
Gempa susulan tercatat sudah terjadi 16 kali pada pukul 19.51 WIB, namun dengan magnitudo yang lebih kecil. Meski demikian, Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati dalam keterangannya pasca gempa meminta masyarakat untuk terus waspada dan tidak mendiami bangunan atau rumah yang rawan runtuh.
Bantuan Kemanusian Pasca Gempa di Lombok
Lebih dari lima ratus pendaki terjebak, dan lima ribu orang mengungsi akibat gempa yang mengguncang Lombok. Bantuan dan santunan pun mengalir kepada para korban.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Terjebak di Rinjani
Ada sekitar 524 orang pendaki, sesuai catatan di buku register pengunjung, yang terperangkap di atas Gunung Rinjani akibat tanah longsor pasca gempa bumi berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang Lombok. Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sudiyono menyebutkan para pendaki terjebak di dua lokasi, yakni Danau Segara Anak dan di Batu Ceper.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Mohr
Sebagian besar WNA
Gunung Rinjani adalah salah satu lokasi pendakian favorit di Indonesia bagi para turis. Tercatat 358 orang di antara para pendaki yang dievakuasi dari Rinjani adalah Warga Negara Asing. Pendaki asal Thailand adalah yang terbanyak, yaitu 174 orang. Sementara pendaki dari Jerman tercatat berjumlah 13 orang. Sementara WNI berjumlah 166 orang, sebagian besar berasal dari Jakarta dan Lombok.
Foto: Reuters/Antara Foto/A. Subaidi
Satu pendaki tewas
Mochammad Ainul Takzim, pendaki asal Makassar tewas setelah mengalami pendarahan di bagian kepala saat berpencar untuk menyelamatkan diri.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Mohr
Evakuasi penuh tantangan
Tim gabungan TNI, Polri hingga Basarnas bekerja sama melakukan evakuasi di Gunung Rinjani. TNI bahkan mengerahkan 142 Prajurit Kopassus untuk mempercepat proses penyisiran sejumlah tempat di jalur yang mengarah ke puncak gunung di ketinggian 3.726 meter tersebut. Mereka juga akan membuka jalur bagi para pendaki. Jalur turun menuju basecamp tertutup material longsoran pasca gempa terjadi.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Helikopter turunkan logistik
Saat masih terjebak di atas gunung, bantuan berupa makanan diturunkan dengan menggunakan helikopter. Proses evakuasi diperkirakan masih akan berlanjut hingga hari Selasa (31/07).
Foto: Reuters/Antara Foto/A. Subaidi
Belasan korban tewas dan ratusan terluka
Sementara itu, gempa bumi di Lombok mengakibatkan 16 orang tewas dan lebih dari 150 orang yang terluka. Tak hanya warga Lombok, satu warga Malaysia terhitung di antara korban tewas. Ia meninggal dunia akibat tertimpa tembok roboh.
Foto: Reuters/Antara Foto/A. Subaidi
Presiden temui para korban
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana mengunjungi korban gempa yang mengungsi di tenda darurat di Desa Madayin, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur. Jokowi berbincang dengan korban gempa untuk mengetahui bantuan jenis apa yang paling dibutuhkan masyarakat. BNPB merilis bahwa ada sekitar 5.141 orang yang mengungsi dan kini tinggal di tenda-tenda darurat.
Foto: Biro Pers Setpres/Kris
Bantuan tak hanya sembako
Usai berbincang dengan korban gempa bumi, Presiden Jokowi menginstruksikan agar selain makanan dan perlengkapan aktivitas sehari-hari, bantuan lain yang akan diberikan adalah uang tunai sekitar 50 juta Rupiah untuk membangun kembali rumah mereka yang rusak. Berdasarkan catatan BNPB ada sekitar 1.454 rumah yang roboh terkena gempa.
Foto: Biro Pers Setpres/Kris
Bantuan dan santunan
Selain bantuan berupa uang untuk merenovasi rumah yang roboh, pemerintah juga menyiapkan santunan bagi keluarga korban meninggal sebesar 15 juta Rupiah, sedangkan korban luka mendapat bantuan biaya pengobatan sebesar 2,5 juta Rupiah per orang. Seluruh bantuan ini disalurkan melalui BNPB.
Foto: Reuters/Social Media/L. Onank
Duet Jokowi-TGB
Saat mengunjungi lokasi terdampak gempa, Jokowi juga ditemani Gubernur NTB Zainul Majdi yang dikenal sebagai Tuan Guru Bajang. Untuk menangani proses penyaluran bantuan kepada para korban, TGB diinstruksikan agar berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
Foto: Biro Pers Setpres/Kris
Jauhi reruntuhan!
BMKG melaporkan gempa susulan masih terjadi, meski dengan magnitude yang lebih kecil. Sehari pasca gempa utama, tercatat ada 280 gempa susulan. Warga pun diimbau untuk tidak berada di dekat bangunan yang kondisinya rusak. Ada lebih dari seribu rumah yang rusak yang umumnya berada di Lombok Utara dan Lombok Timur.
Foto: Reuters/Social Media/S. Dpi
Gempa tektonik
Gempa bumi pertama yang terjadi Minggu pagi (29/07) dirasakan sekitar 10 detik di Lombok, NTB hingga Bali dan Sumbawa. Gempa bumi berkekuatan 6,4 SR tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal, yang diakibatkan aktivitas Sesar Naik Flores. Gempa yang dipicu deformasi batuan itu tidak berpotensi tsunami. Ed: ts/hp (dari berbagai sumber)