1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Gempa Hebat Guncang Sumatra

30 September 2009

Hari Rabu (30/09) sekitar pukul 17.16 WIB, gempa berskala 7,6 Richter mengguncang Sumatra Barat. Dampak gempa terparah dialami kota Padang, ibukota Sumatra Barat. Ratusan rumah, bangunan hotel dan RS rusak hingga runtuh.

Sebuah mobil tertimpa pohon di Padang Panjang, Sumatra Barat, Rabu (30/09) akibat gempa 7,6 skala Richter mengguncang.
Sebuah mobil tertimpa pohon di Padang Panjang, Sumatra Barat, Rabu (30/09) akibat gempa 7,6 skala Richter mengguncang.Foto: AP

Dalam waktu kurang dari 24 jam dari bencana gempa bawah laut yang menimbulkan gelombang laut raksasa tsunami di kepulauan Samoa, kawasan Pasifik, Indonesia juga diguncang gempa.

Gempa tersebut berkekuatan 7,6 skala Richter, mengguncang pesisir pantai barat Sumatra, tepatnya berjarak 50 km dari pantai kota Padang.

Menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, tak lama dari gempa pertama, sejumlah rentetan gempa susulan juga mengguncang. Dua di antaranya berkekuatan hingga 6 skala Richter.

Dikhawatirkan ribuan warga terperangkap di bawah reruntuhan bangunan rumah dan fasilitas umum lainnya seperti hotel, pasar, rumah sakit dan rumah ibadah. Hujan deras dan putusnya aliran listrik menyulitkan petugas penyelamat mengevakuasi korban gempa. Hingga berita ini diturunkan, pemerintah menyatakan terdapat 75 jenazah korban yang berhasil dievakuasi.

Priyadi Kardono, juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Nasional mengatakan sekitar 500 rumah hancur dan 100 orang masih terjebak di bawah reruntuhan. Pemerintah mencemaskan, jumlah korban tewas dapat meningkat hingga seribu.

Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta mengatakan segera mengirimkan bantuan berupa peralatan medis dan peralatan berat.

Seorang petugas Metereologi, Klimatologi dan Geofisika menunjukkan kekuatan gempa yang terekam oleh seismografFoto: AP

Diungkapkannya, "Besok dua pesawat Hercules dikirim untuk membawa tenda-tenda, obat-obatan dan sebagainya. Di samping itu ada dua pesawat lainnya. Selain itu kapal laut dipersiapkan untuk mengirim peralatan berat dan alat lainnya dari PU dan juga dari instansi lain sehingga besok di bawah pimpinan Menkokesra, enam menteri akan berangkat, menilai dan melaporkannya ke presiden besok lusa.”

Gempa di pesisir barat pulau Sumatra tersebut juga mengakibatkan bencana tanah longsor di sekitar Danau Maninjau, berjarak sekitar 70 km ke arah utara dari Padang. Tanah longsor tersebut mengakibatkan puluhan rumah hancur.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie menyebut, dampak gempa di Padang setara dengan gempa di Yogyakarta tiga tahun silam. Lebih lanjut Aburizal Bakrie mengatakan, pemerintah sudah menyediakan dana bantuan sebesar 100 miliar rupiah untuk korban gempa.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menjelaskan pengiriman bantuan tenaga medis, "Besok dikirim dokter dari Jakarta, Medan, dan dari Palembang. Total 100 dokter. Dari Medan sudah bergerak, Palembang sudah bergerak, mendirikan rumah sakit darurat dan itu permintaan yang sangat penting dari walikota sana. Laporannya yang terberat itu Pariaman.“

Pemerintah juga meminta Angkatan Laut untuk menyiapkan kapal rumah sakit untuk membantu penanganan korban gempa di Sumatra Barat. Langkah ini diambil menyusul ambruknya RS Umum M Jamil yang merupakan fasilitas kesehatan utama di kota Padang.

Fasilitas rumah sakit terapung tersebut merupakan bagian dari Armada Timur TNI AL yang berpangkalan di Surabaya. Pemerintah menyatakan sudah mengoordinasikan dengan TNI AL agar menyiapkan dan memberangkatkan kapal tersebut ke Padang. Dijadwalkan kapal tersebut tiba di Padang dalam waktu tiga hari.

Guncangan gempa juga terasa sampai ke Jakarta, Singapura dan Kuala Lumpur dan mengakibatkan para pekerja di gedung-gedung bertingkat berhamburan keluar. Pusat Peringatan Bahaya Tsunami di Hawaii sebelumnya mengeluarkan peringatan tsunami sesaat setelah gempa, namun kemudian mencabutnya.

LS/ZA/AR/rtr/dpa/afp