Gempa Turki-Suriah Bencana Alam Terburuk dalam 100 Tahun
15 Februari 2023
Sedikitnya 39.000 orang telah tewas di Turki dan Suriah sejak gempa bumi pekan lalu. UNICEF mengatakan jumlah korban tewas terakhir akan menjadi "angka yang mengerikan".
Iklan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Selasa (14/02) mengatakan bahwa gempa bumi mematikan di Turki dan Suriah merupakan bencana alam terburuk di kawasan itu dalam seratus tahun terakhir.
"Kami menyaksikan bencana alam terburuk di wilayah Eropa selama satu abad. Kami masih mempelajari besarnya bencana ini. Kerugian yang sebenarnya belum diketahui," kata Direktur Regional WHO untuk Eropa Hans Kluge dalam sebuah konferensi pers.
Turki adalah salah satu dari 53 negara yang terdaftar di WHO wilayah Eropa, sementara negara tetangganya, Suriah, berada di wilayah Mediterania Timur.
Kelompok penyelamat sukarelawan Pertahanan Sipil Suriah, yang juga dikenal dengan nama The White Helmets, mengatakan jumlah korban tewas telah mencapai 2.166 orang di daerah yang dikuasai oposisi, sementara Kementerian Kesehatan Suriah mengatakan 1.414 orang tewas di daerah yang dikuasai pemerintah.
Angka-angka terbaru ini membuat total korban tewas dalam bencana ini menjadi sedikitnya 39.000 orang.
Gempa Paling Mematikan di Abad-21
Gempa berkekuatan 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah dan menewaskan lebih dari 15.000 jiwa adalah salah satu dari gempa paling mematikan. Inilah daftar gempa paling mematikan di abad-21 versi USGS.
Foto: AP
Turki dan Suriah
Lebih dari 50.000 orang tewas dan ratusan gedung roboh akibat gempa bumi yang mengguncang Turki dan Suriah pada hari Senin, 6 Februari 2023. Layanan Geologi Amerika Serikat mengatakan, gempa berkekuatan 7,8 SR ini berpusat di utara kota Gaziantep, pusat industri utama di dekat perbatasan dengan Suriah. Gempa dilaporkan terasa hingga ke Kairo, Mesir.
Foto: DHA/AFP
Port au Prince, Haiti
Sedikitnya 320.000 tewas, 300.000 lainya cedera akibat gempa berkekuatan 7,3 pada skala Richter yang mengguncang Haiti 12 Januari 2010, dengan episentrum sekitar 25 km di barat ibu kota Port au Prince. Bencana kemanusiaan di Haiti berlarut akibat sangat buruknya manajemen krisis dari pemerintah serta penjarahan brutal oleh warga yang selamat dan kelaparan.
Foto: AP
Aceh, Indonesia
Sekitar 230.000 orang di 14 negara tewas akibat tsunami dahsyat yang melanda Samudra Hindia, 26 Desember 2004. Tsunami dipicu gempa berkekuatan 9,1 pada skala Richter, yang episentrumnya berada Samudra Hindia, sekitar 85 km di barat laut Banda Aceh. Jakarta mengklaim, korban terbanyak sekitar 165.000 orang berasal dari Indonesia mayoritasnya dari Banda Aceh.
Foto: AFP/Getty Images/Choo Youn Kong
Sichuan, Cina
Hampir 90.000 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,9 pada skala Richter yang mengguncang Sichuan di Cina, pada 12 Mei 2008. Lebih dari lima juta bangunan runtuh. Korban kebanyakan tewas tertimpa bangunan yang runtuh, karena pembangunannya tidak mematuhi standar keamanan. Lebih dari lima juta warga Sichuan jadi tunawisma karena rumahnya hancur.
Foto: AFP/Getty Images
Kashmir, Pakistan
Lebih 84.000 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,6 pada skala Richter yang melanda kawasan Kashmir Pakistan di pegunungan Himalaya, 8 Oktober 2005. Episentrum gempa terletak di sekitar kota Muzaffarabad. Juga dilaporkan 1.300 korban tewas di kawasan Kashmir India, dan puluhan tewas di Afganistan.
Foto: AFP/Getty Images/E. Feferberg
Bam, Iran
Lebih 40.000 orang tewas dan 30.000 cedera akibat gempa berkekuatan 6,6 pada skala Richter yang melanda Provinsi Bam di Iran, pada 26 Desember 2003. Sekitar 70 persen kawasan kota termasuk bangunan bersejarah terbuat dari lempung juga hancur total. Kebanyakan korban tewas akibat tertimbun bangunan yang runtuh.
Foto: AP
Fukushima, Jepang
21.000 tewas dan lebih 4.000 dinyatakan hilang, akibat tsunami yang melanda Fukushima 11 Maret 2011. Pemicunya adalah gempa dahsyat berkekuatan 9.0 pada skala Richter dengan episentrum di kawasan laut di timur Kepulauan Honshu. Bencana gempa dan tsunami juga diikuti bencana atom, akibat meledaknya pembangkit listrik tenaga nuklir Daiichi di Fukushima.
Foto: picture alliance/dpa
Gujarat, India
Lebih dari 20.000 tewas akibat gempa berkekuatan 7,9 pada skala Richter, yang mengguncang negara bagian Gujarat di India, 26 Januari 2001, bertepatan dengan peringatan Republic Day ke-52. Ini gempa dahsyat pertama di abad ke-21 dengan korban tewas cukup banyak.
Foto: SEBASTIAN D'SOUZA/AFP/Getty Images
Kathmandu, Nepal
Dikhawatirkan hingga 10.000 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7.9 pada skala Richter dengan episentrum 80 km di barat ibu kota Kathmandu, yang mengguncang Nepal 25 April 2015. Gempa juga memicu longsor salju (avalanche) yang menewaskan 250 warga dan puluhan pendaki gunung di Himalaya. Sejauh ini dikonfirmasi lebih 7.300 tewas, namun banyak warga yang masih dinyatakan hilang.
Foto: Reuters/N. Chitrakar
Yogyakarta, Indonesia
Sekitar 5.800 tewas dan 36.000 cedera akibat gempa berkekuatan 6,3 pada skala Richter yang melanda Yogyakarta, 26 Mei 2006. Episentrum gempa dangkal ini berada di Samudra Hindia, sekitar 22 kilometer di tenggara Yogyakarta. Lebih 1.350 ribu bangunan hancur dan 1,5 juta orang jadi tunawisma.
Foto: AP
10 foto1 | 10
UNICEF: Lebih dari tujuh juta anak terdampak
Badan PBB untuk anak-anak, UNICEF, mengatakan bahwa lebih dari tujuh juta anak telah terdampak oleh gempa bumi di Turki-Suriah dan menyatakan kekhawatirannya terhadap ribuan lainnya yang telah meninggal dunia.
"Di Turki, jumlah total anak-anak yang tinggal di 10 provinsi yang dilanda dua gempa bumi adalah 4,6 juta anak. Di Suriah, 2,5 juta anak terkena dampaknya," kata juru bicara UNICEF James Elder kepada para wartawan di Jenewa.
"UNICEF khawatir ribuan anak telah tewas," kata Elder, seraya memperingatkan bahwa "bahkan tanpa jumlah yang diverifikasi, jelas sekali bahwa jumlah tersebut akan terus bertambah."
Mengingat jumlah korban tewas yang terus meningkat, Elder mengatakan bahwa "banyak sekali anak-anak yang kehilangan orang tua akibat gempa bumi dahsyat ini."