Setelah konfliknya terlupakan cukup lama, semua pihak yang bertikai di Yaman sepakati gencatan senjata 72 jam yang dimulai Rabu menjelang tengah malam. Demikian diumumkan PBB.
Iklan
Utusan khusus PBB untuk Yaman, Ismail Ould Cheikh Ahmed menyatakan, semua pihak yang bertikai di Yaman bersedia untuk sementara menghentikan kekerasan selama 72 jam yang dimulai Rabu, 19 Oktober pukul 23:59 waktu setempat.
Ahmed menyebutkan, gencatan senjata bertujuan untuk menghentikan makin banyaknya korban di pihak sipil, dan menyalurkan bantuan kemanusiaan ke seluruh pelosok Yaman. Di samping kesediaan menghentikan kekerasan sementara, pihak-pihak yang bertikai juga bersedia memperpanjang gencatan senjata jika memungkinkan. Utusan khusus PBB untk Yaman itu juga menyatakan harapan, bahwa gencatan senjata kali ini akan berkembang jadi sesuatu yang permanen dan mengarah pada penyelesaian konflik.
Yemenis protest after airstrike killed over 140 at funeral
00:51
Tekanan gencatan senjata akibat bom Saudi
Kesepakatan gencatan senjata diumumkan sehari setelah Ahmed bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry dan Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson di London. Setelah pertemuan hari Minggu Kerry mengatakan, "Ini adalah waktunya melaksanakan gencatan senjata tanpa syarat dan kembali ke meja negosiasi.
Perkembangan terakhir ini terjadi hanya sepekan setelah aliansi yang dipimpin Arab Saudi yang mendukung Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi, membom sebuah tempat pemakaman di ibukota Sanaa, dan menyebabkan tewasnya 140 orang, termasuk sejumlah tokoh politik prominen.
Serangan udara itu terjadi akibat informasi salah yang diberikan orang-orang yang setia kepada Hadi, demikian dinyatakan aliansi Arab. Serangan udara yang salah sasaran itu menyulut kecaman dunia internasional, dan menyebabkan tambah kuatnya tekanan dari AS dan Inggris untuk mengadakan gencatan senjata. Kedua negara adidaya itu berada di kubu Arab Saudi dan mendukung pemerintah Yaman di bawah Presiden Hadi, yang diakui secara internasional.
Yaman menderita kelaparan
Akibat perang saudara di Yaman, yang dipicu perebutan kekuasaan kaum Sunni lawan kaum Syiah itu, lebih dari 4.000 warga sipil tewas dan 3 juta dari 26 juta penduduk Yaman terpaksa menmgungsi meninggalkan kampung halaman akibat pertempuran. Kelaparan kini menyebar luas di Yaman, yang statusnya dari dulu tergolong negara Arab termiskin di kiawasan.
Yaman Masih Membara
Koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi memasuki minggu ke 6 melancarkan serangan udara ke posisi pemberontak Syiah Huthi di Yaman. Tawaran gencatan senjata humaniter memunculkan setitik harapan diakhirinya perang.
Foto: Reuters/N. Rahma
Sanaa Terus Dimbombardir
Walau ada tawaran gencatan senjata humaniter, koalisi militer Arab yang dipimpin Arab Saudi terus melancarkan serangan pemboman dari udara. Kubu pertahanan pemberontak Huthi dan aliansi militer yang setia pada mantan presiden Ali Abdullah Saleh di Sanaa, kembali jadi sasaran pemboman koalisi Arab.
Foto: Reuters/M. al-Sayaghi
AS Usulkan Gencatan Senjata Humaniter
Menlu AS John Kerry (ki) dan Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir (ka), gelar konferensi pers, umumkan usulan AS untuk gencatan senjata humaniter di Yaman. Kerry mengatakan, konflik memicu kelangkaan bahan pangan, obat-obatan dan BBM di Yaman, serta menimbulkan masalah baru di negara tetangga akibat serbuan arus pengungsi.
Foto: picture-alliance/dpa/AP Photo/A. Harnik
Serangan Artileri Serdadu Arab
Artileri Arab Saudi yang disiagakan di perbatasan juga melontarkan tembakan balasan ke posisi pemberontak Syiah Huthi di Yaman. Jurubicara koalisi militer Arab, brigadir jenderal Ahmed al-Assiri menyebutkan, pemberontak Huthi berulangkali menembakkan roket ke wilayah Arab Saudi yang melukai sejumlah warga sipil.
Foto: picture-alliance/AP Photo/H. Jamali,
PBB Putuskan Resolusi Yaman
Dewan Keamanan PBB memutuskan resolusi untuk embargo pasokan senjata kepada pemberontak Syiah Huthi di Yaman. Asset global pimpinan kaum Huthi juga akan dibekukan dan diterapkan larangan bepergian. Iran akan mengajukan proposal untuk solusi damai dan mengimbau koalisi Arab hentikan serangan udara.
Foto: REUTERS/L. Jackson
Iran Kirim Kapal Perang
Iran kirim dua kapal perangnya ke Teluk Aden. Alasannya untuk melindungi kapal dagangnya dari serangan perompak. Manuver Iran ini membuat situasi di kawasan konflik sektarian Yaman makin panas. Arab Saudi menuding kapal perang itu hendak menyuplai senjata dan amunisi kepada pemberontak Syiah Huthi.
Foto: Noroozi/AFP/Getty Images
Aden Dikuasai Huthi
Pemberontak Syiah Huthi berhasil menguasi kawasan pusat kota Aden dan sekitar istana presiden (2/3). Dengan jatuhnya Aden secara simbolis kaum Huthi berhasil merebut kubu terakhir dari presiden Mansour Hadi yang menyingkir ke kota ini setelah ibukota Sanaa berhasil direbut pemberontak Syiah Yaman itu
Foto: picture-alliance/AP Photo/Wael Qubady
Serangan Udara Berlanjut
Asap tebal membumbung dari barak milisi di Jabal al-Jumaima kawasan perbukitan dekat ibukota Sanaa akibat serangan udara pesawat tempur koalisi Arab. Petinggi Arab Saudi menegaskan, gempuran lewat udara terhadap posisi pemberontak Syiah Huthi akan terus dilancarkan hingga mereka menyerah kalah dan stabilitas di Yaman kembali tercipta.
Foto: Reuters/M. al-Sayaghi
Operasi Decisive Storm
Jet tempur koalisi Arab yang terdiri dari lebih 10 negara dipimpin angkatan udara Arab Saudi sejak 26 Maret 2015 terus melancarkan serangan udara ke kawasan yang dikuasai pemberontak Syiah Huthi yang diduga didukung Iran. Lebih dari 100 jet tempur dikerahkan untuk aksi 'Decisive Storm' ke Yaman.
Foto: AFP/Getty Images/F. Nureldine
Menangkis Serangan
Pemberontak Syiah Huthi di Yaman menggunakan artileri anti pesawat terbang untuk menangkis serangan udara koalisi yang dipimpin Arab Saudi. Jet tempur koalisi menggempur ibukota Sanaa serta gudang amunisi milik pemberontak di pinggiran ibukota yang dikuasai kelompok pemberontak Syiah itu.
Foto: picture-alliance/dpa/Sinan Yiter / Anadolu Agency
Sanaa Luluh Lantak
Milisi Syiah Huthi menginspeksi kawasan bandar udara Sanaa yang nyaris hancur akibat gempuran pesawat pembom koalisi Arab. Perang itu diibaratkan antara jet tempur F-15 milik Arab Saudi lawan senapan Kalashnikov milik pemberontak. Kaum Syiah Huthi terus bergerak maju dan berhasil menguasai seluruh kawasan ibukota Sanaa serta kawasan lain di selatan Yaman.
Foto: Reuters/N. Rahma
10 foto1 | 10
Perang di Yaman dimulai 2014 ketika pemberontak Syiah Houthi yang berpusat di bagian utara negara mengepung ibukota Sanaa.
Maret 2015 konflik meruncing saat pemberontak Houthi dan sekutu-sekutunya bergerak maju ke dan berhasil merebut markas terakhir presiden Hadi yang berlokasi di bagian selatan Yaman. Presiden hadi melarikan diri ke Arab Saudi. Sebagai dukungan kepada konconya itu, itu Arab Saudi dan sekutu-sekutunya di kawasan Teluk melancarkan serangan udara terhadap kubu pemberontak Houthi yang didukung Iran.
ml/as (dpa, afp, ap)
10 Negara Di Mana Kekerasan Seksual Jadi Hal Lazim
Sekjen PBB Ban Ki Moon nyatakan data tunjukkan, kekerasan seksual jadi hal lazim di 19 negara yang dirundung konflik. Ditegaskan, kelompok ekstrimis jadi pelaku paling kejam. Berikut 10 negara di antaranya.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Afghanistan
Kejahatan seksual seperti pemerkosaan adalah isu besar di Afghanistan. Menurut undang-undang pelaku pemerkosaan dihukum berat jika terbukti bersalah. Namun pada kenyataannya, kejahatan itu jarang dilaporkan. Terutama karena korban kejahatan seksual menghadapi risiko jauh lebih besar lagi, jika mereka berani melapor.
Foto: AFP/Getty Images/A. Karimi
Republik Afrika Selatan
Negara ini menghadapi banyak masalah, antara lain konflik tak kunjung henti yang juga menyebabkan keadaan ekonominya parah. Posisi kaum perempuan sangat rentan dalam situasi seperti ini, sehingga mereka kerap jadi korban kekerasan. Foto: pasar di ibukota Bangui.
Foto: Sia Kambou/AFP/Getty Images
Kolumbia
Kekerasan bersenjata di negara itu menyebabkan tingginya kekerasan seksual terhadap perempuan. Pemerintah Kolumbia berkali-kali dituduh gagal menyelidiki laporan tindak kekerasan seksual. Tindak kriminal itu kerap terjadi terhadap perempuan yang terpaksa mengungsi. Selain itu angka kekerasan domestik juga tinggi. Foto: demonstrasi bagi hak-hak perempuan dan anti kekerasan di Bogota.
Foto: GUILLERMO LEGARIA/AFP/GettyImages
Republik Demokrasi Kongo
Menurut studi, diperkirakan lebih dai 400.000 perempuan diperkosa di Republik Demokrasi Kongo tiap tahunnya. Pemerkosaan kerap dijadikan "senjata perang" oleh pihak-pihak yang bertikai. Foto: seorang perempuan menunggu hasil proses pengadilan terhadap 11 tentara yang dituduh melakukan pemerkosaan dan kejahatan terhadap kemanusiaan di kota Baraka.
Foto: AP
Irak
Sekjen PBB mengimbau pemerintah Irak untuk melaksanakan resolusi Dewan Keamanan no 1325 (2000) termasuk melatih aparat keamanan untuk membela hak-hak perempuan. Juga melaksanakan program reintegrasi perempuan dan anak-anak yang jadi korban kekejaman ISIS. Foto: sebuah keluarga Yazidi di Ba Adre, Irak. Mereka terpaksa mengungsi akibat sepak-terjang ISIS.
Foto: Imago/ZUMA Press
Libya
Korban kekerasan seksual lazimnya tidak mendapat pertolongan. Sebaliknya, korban sering dianggap mencoreng nama keluarga dan komunitas. Ia bisa menghadapi kekerasan serius dari orang-orang yang seharusnya membela, bahkan bisa dibunuh dengan dirajam. Foto: demonstrasi kaum perempuan. Mereka menyatakan, "Tripolis adalah ibukota semua orang Libya, tapi tanpa senjata."
Foto: DW/V. Stocker
Mali
Sekjen PBB Ban Ki Moon menyerukan kepada pemerintah Mali, merumuskan strategi nasional untuk memerangi kekerasan seksual dan kekerasan lain berdasarkan gender. Pemerintah diimbau untuk bekerjasama dengan badan PBB United Nations Action against Sexual Violence in Conflict, Foto: seorang perempuan pengungsi Mali, di dekat perbatasan dengan Aljazair.
Foto: DW/El Kebir Nour El Hayet
Myanmar
Myanmar diimbau oleh Sekjen PBB Ban Ki Moon agar melaksanakan agenda reformasi dan ambil langkah konkret untuk menjaga keamanan korban kekerasan seksual akibat konflik etnis, dan menyeret pelakunya ke pengadilan. Foto:seorang perempuan sedang memandang pamflet yang disebarkan partai politik saat kampanye pemilu.
Foto: AP
Somalia
Korban pemerkosaan di ibukota Mogadishu menurut Amnesty International, mayoritasnya adalah pengungsi. PBB catat 1.700 kasus pemerkosaan di tempat penampungan pengungsi. Sepertiga korban berusia di bawah 18. Sekitar 70% pelaku adalah pria berseragam. Foto: kaum perempuan yang mengungsi akibat kekerasan dan bencana kekeringan di kamp pengungsi Dadaab.
Foto: Roberto Schmidt/AFP/GettyImages
Suriah
Sejak meletusnya perang saudara di Suriah tahun 2011, aksi kekerasan seksual dan kekerasan gender meningkat. Terutama ISIS praktekan perbudakan seks dan pelecehan kaum perempuan. Banyak warga Suriah yang lari akibat perang, pemboman udara dan kekerasan ISIS ke negara tetangga Turki. Foto: Perempuan dan anak-anak pengungsi Suriah di daerah Suruc, di bagian tenggara Turki.