Generasi Muda Kurang Tertarik Berpolitik
5 Januari 2014Roland Kohler masih kelihatan sibuk. Padahal ia tadinya ingin pensiun, berlibur dengan istrinya atau menghabiskan waktu di kursi goyang. Kohler sudah berusia 70 tahun lebih. Ia adalah anggota parlemen lokal dari Partai Hijau di negara bagian Rheinland Pfalz. Kohler sudah lama mencari politisi muda yang bisa menggantikan posisinya.
Usia rata-rata politisi di Jerman adalah 56 tahun. Anggota partai politik yang berusia 16 sampai 35 tahun hanya 3 sampai 11 persen. Jumlahnya makin lama makin berkurang.
Menurut Roland Kohler, menjadi politisi memang perlu pengalaman, karena harus mengambil banyak keputusan yang sulit. Tapi politisi juga perlu kreatif dalam mencari solusi untuk berbagai masalah. Tanpa orang-orang baru yang membawa angin segar, partai politik bisa terjerat kolusi dan nepotisme.
Terutama di kawasan pedesaan, politik makin lama dikuasai oleh klan-klan keluarga, karena tidak banyak anak muda yang tertarik.
Kurang Informasi dan Membosankan
Karin Horn, anggota parlemen lokal dari CDU yang berusia 72 tahun menerangkan, anak muda sekarang memang sangat sibuk dan hanya punya sedikit waktu luang. Mereka juga tidak mau terlalu terikat dengan partai atau ideologi tertentu.
Menurut berbagai penelitian di Jerman, generasi antara usia 20 sampai 35 tahun sebenarnya tertarik pada tema politik. Tapi mereka lebih ingin terlibat dalam aksi-aksi yang cepat dan hanya fokus pada tema tertentu. Mereka tidak tertarik ikut dalam rapat-rapat panjang dan melelahkan seperti yang biasa terjadi dalam partai politik. Apalagi, aturan organisasi dan birokrasi dianggap terlalu rumit dan bertele-tele.
Jörg Haselir yang berusia 45 tahun mengatakan, banyak juga politisi senior yang segan membagi tanggung jawab dan tidak mau memberi kesempatan pada yang muda. "Orang yang sudah tua ingin tetap merasa dibutuhkan, jadi mereka tidak mau melepaskan posisinya. Akibatnya, tidak ada regenerasi ".
Membangkitkan Minat Kaum Muda
Menurut penelitian di Jerman, minat politik terutama muncul dan berkembang selama masa sekolah. Pengaruh lingkungan sekolah jauh lebih kuat daripada pengaruh keluarga atau teman.
"Sayangnya, pendidikan sosial dan politik justru makin tidak penting di banyak sekolah", kata Matthias Ruschke dari SPD. "Padahal minat untuk partisipasi politik harus dibangkitkan sejak usia muda", tandasnya.
Ruschke sekarang membentuk "Forum Remaja dan Politik". Timnya menggagas program-program untuk murid sekolah agar tertarik mengikuti isu politik. Para murid sekolah diajak menghadiri rapat-rapat parlemen lokal. Mereka juga melakukan acara diskusi dengan politisi dan pejabat di kotanya.
Sekarang, makin banyak partai politik yang menawarkan program "magang" bagi anak sekolah. Beberapa kota juga membentuk apa yang disebut "parlemen remaja". Wakil-wakil kelompok remaja berusia antara 13 sampai 20 tahun melakukan pertemuan rutin untuk membahas berbagai masalah di kotanya.
Pola-pola seperti ini merupakan upaya membangkitkan minat kaum muda untuk ikut berpolitik. Di 6 negara bagian Jerman, kini sudah diterapkan hak pilih mulai usia 16 tahun untuk pemilihan tingkat komunal.