1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sabra: "Kami Tetap Percaya Solusi Politik"

Najima El Moussaoui26 Oktober 2013

Ketua Dewan Nasional Suriah dalam wawancara dengan Deutsche Welle menerangkan, ia tidak percaya konsultasi dengan Bashar al Assad bisa menyelesaikan konflik di Suriah.

Foto: Getty Images/Afp

Deutsche Welle: Apakah benar, Dewan Nasional Suriah hanya mau ikut dalam sebuah konferensi perdamaian, jika Presiden Bashar al Assad mengundurkan diri?

George Sabra: Ya, itu benar. Tidak ada yang bisa berharap akan terjadi perubahan sistem politik di Suriah, jika Assad tetap berkuasa. Sekretaris Jendral PBB sudah mengatakan, bahwa Assad melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Bagaimana orang bisa percaya, bahwa seorang pembunuh bisa tetap menjadi presiden?

Anda percaya, Assad serius ingin perundingan, atau ia hanya berada di bawah tekanan?

Saya sama sekali tidak percaya. Di kota-kota dekat Damaskus, misalnya di Duma, orang-orang kelaparan. Assad menyerang rakyatnya sendiri dengan senjata kimia dan membunuh ribuan orang. Siapa yang bertindak seperti itu, tidak serius mencari solusi damai.

Bagaimana sikap Dewan Nasional Suriah tentang rencana konferensi perdamaian internasional yang akan digelar di Jenewa?

Kami di Dewan Nasional sudah memutuskan, dalam kondisi sekarang ini kami tidak akan berangkat ke Jenewa. Kami menuntut agar ada perubahan, ada situasi baru. Tapi Koalisi Nasional Suriah, SNC, akan mengadakan rapat tanggal 1 dan 2 November mendatang. Kami juga anggota SNC. Disana akan diputuskan, apakah SNC ikut ke Jenewa atau tidak.

Anda mengatakan, harus ada perubahan situasi di Suriah. Apa maksudnya?

Pertama-tama, rejim di Suriah harus berhenti membunuh rakyatnya sendiri. Sejak dua tahun, orang-orang mati setiap hari, bahkan setiap jam. Tuntutan kami yang kedua, milisi Hizbullah dari Libanon harus ditarik keluar dari Suriah. Ketiga, kami menuntut jaminan dari PBB, bahwa Bashar al Assad tidak mendapat jabatan lagi dalam pemerintahan transisi, dan selanjutnya tidak akan memegang kekuasaan lagi.

Apa Anda menganggap ini tuntutan yang realistis?

Tidak. Sebab Bashar al Assad sudah memutuskan untuk mempertahankan kekuasaan dengan kekerasan. Dia ingin menang hanya dengan peperangan. Dia tidak mau solusi damai.

Apa Anda masih percaya ada jalan mencapai penyelesaian diplomatik?

Saya yakin itu. Kami harus tetap percaya pada sebuah solusi politik. Tapi kami minta masyarakat internasional untuk membantu menciptakan kondisi ke arah itu. Dunia harus menjelaskan kepada Assad, bahwa dia tidak mungkin memenangkan peperangan. Satu-satunya cara adalah, membantu Tentara Pembebasan Suriah dan membantu rakyat Suriah mempertahankan diri.

Anda ingin agar Tentara Pembebasan Suriah mendapat bantuan senjata. Ini bukan solusi politik, melainkan solusi militer.

Ya, saya tahu. Tapi kadang-kadang kita harus menempuh cara militer lebih dulu, untuk mencapai solusi politik.

Dalam wawancara dengan TV Libanon, Presiden Assad mengatakan ia tidak percaya, oposisi bisa memerintah di Suriah, karena para pemimpin oposisi lama hidup di luar negeri. Bagaimana tangapan Anda?

Itu cerita bohong. Saya misalnya sudah berjuang selama lebih 40 tahun untuk demokrasi di Suriah. Sejak tahun 1970 saya beroposisi menentang Bashar al Assad dan ayahnya. Saya beberapa kali dijebloskan ke penjara. Saya pernah dipenjara selama delapan tahun. Saya baru meninggalkan Suriah tahun 2012. Jadi saya bukan politisi yang lama hidup di pengasingan.

Apa Anda percaya, suatu kali akan terjadi perundingan perdamaian antara oposisi dan rejim Assad, atau ini hanya impian masyarakat barat?

Itu hanya pemborosan waktu dan memberi Assad lebih banyak kesempatan untuk memenangkan pertempuran dengan menggunakan kekerasan terhadap rakyatnya sendiri. Masyarakat internasional harus melihat bahwa masalah di Timur Tengah akan makin besar, selama Assad berkuasa. Dia mencoba memperluas konflik Suriah ke Libanon, Turki dan Irak. Ini berbahaya untuk seluruh kawasan.

Goerges Sobra dalam pertemuan tahun 2012 di Doha terpilih sebagai Ketua Dewan Nasional Suriah. Ini adalah kelompok oposisi terbesar dalam Koalisi Nasional Suriah, SNC. Ia aktif dalam kelompok oposisi sejak 1970. Wawancara untuk DW dilakukan oleh Najima El Moussaoui.

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait