Gereja Katolik Jerman terpaksa menggabungkan beberapa paroki menjadi paroki yang lebih besar, karena kekurangan pastor dan pegawai. Tapi masalahnya jauh lebih mendasar, kata pengeritik yang menuntut reformasi.
Iklan
Sebagai kepala Gereja Katolik Bonn, salah satu gereja tertua di Jerman, Wolfgang Picken adalah wajah Katolik yang paling dikenal di bekas ibu kota Jerman itu. Nantinya, lebih banyak gereja akan berada di bawah pengawasannya, demikian menurut rencana baru Keuskupan Agung di kota tetangga, Köln. "Ini adalah perubahan besar," katanya kepada DW.
Restrukturisasi adalah kata kunci baru organisasi Gereja Katolik Jerman. Alasannya: jumlah pengunjung gereja yang terus menurun. Hal ini dibarengi turunnya pendapatan dari iuran gereja, yang di Jerman dipungut langsung bersama pajak, sehingga umum disebut "pajak gereja".
Keuskupan Agung Köln adalah yang terbesar di Jerman, dan salah satu yang terkaya di dunia. Sekalipun begitu, restrukturisasi harus dilakukan untuk mengurangi jumlah parokinya, dari sekitar 500 saat ini, menjadi 50 pada tahun 2030. Sebuah pengurangan drastis. Seorang pastor nantinya akan membawahi komunitas yang jauh lebih besar, dia tidak hanya memimpin satu gereja, tetapi banyak gereja.
"Kami tidak bisa bertindak seperti dulu lagi, ketika kami masih bersifat gereja yang merakyat," kata Wolfgang Picken. "Hari-hari itu sudah berakhir," ujarnya sambil mengingatkan, bahwa restrukturisasi perlu dilaksanakan "tidak sebagai beban, melainkan sesuatu yang bermanfaat."
Dicari: Calon pastor dan pembantu gereja baru
Restrukturisasi yang dilakukan Gereja Katolik Jerman juga merupakan konsekuensi logis dari kurangnya tenaga pastor dan pekerja gereja, masalah serius yang dihadapi kalangan gereja di Jerman selama beberapa tahun belakangan. Terutama bagi Gereja Katolik yang menghadapi tantangan dan krisis besar di tengah skandal pelecehan seksual oleh para pekerja gereja sendiri.
Iklan
Tapi rencana restrukturisasi Gereja Katolik Jerman ternyata menghadapi penentangan juga dari Vatikan, yang menyatakan bahwa setiap gereja harus dipimpin oleh seorang pendeta. Pernyataan itu membuat frustrasi para pejabat gereja Jerman, yang sedang berusaha melibatkan lebih banyak kalangan awam dalam tugas-tugas gereja, baik dalam administrasi maupun dalam pekerjaan pastoral.
"Saya harus menelan ludah, membaca (pernyataan) itu," kata Thomas Sternberg, presiden Komite Sentral Katolik Jerman ZdK, yakni asosiasi pegawai gereja dan organisasi gereja dari kalangan awam. "Saya berkata pada diri saya sendiri, beberapa hal yang disampaikan itu sangat jauh dari kenyataan dan tidak masuk akal." Faktanya adalah, minat warga untuk menjadi pekerja gereja makin surut, sekalipun setiap pastor dan pegawai organisasi gereja mendapat gaji bulanan yang memadai sesuai skema tarif gereja.
Konsekuensi struktur Gereja Katolik yang tersentralisasi
Pembentukan paroki yang lebih besar memang bisa mengurangi biaya operasional, namun juga memperbesar jarak antara gereja dan umat, kata para pengeritik. Yang dibutuhkan bukan restrukturisasi, melainkan reformasi.
Gerd Landsberg, yang memimpin Asosiasi Kota dan Distrik Jerman, mengingatkan peran besar gereja di bidang program prasekolah, pendidikan kaum muda dan perawatan manusia lanjut usia. Selama ini organisasi bantuan gereja, baik Gereja Protestan maupun Gereja Katolik, memenuhi banyak kebutuhan komunitas di tingkat lokal. Jika gereja mulai menarik diri dari sektor ini, beban akan bertambah bagi pemerintahan komunal. “Jika perubahan ini benar-benar terjadi, kami membutuhkan struktur sosial yang sangat berbeda dalam beberapa tahun ke depan,” kata Landsberg kepada DW.
Di tingkat akar rumput umat Katolik, banyak yang melihat rencana restrukturisasi dengan sangat kritis. Banyak perwakilan kelompok gereja mengaku frustasi dan kehilangan banyak anggota, karena menilai Gereja Katolik Jerman terlalu ketat didikte dari Roma dan tidak mampu melakukan perubahan.
"Gereja jangan disesuaikan dengan kebutuhan (organisasi) gereja," kata Susanne Ludewig dari organisasi We Are Church. Justru gereja harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan umat dan masyarakat. Banyak umat Katolik yang tumbuh dengan kegiatan gereja dan komunitas gereja di tingkat lokal. "Tidak ada masa depan (bagi gereja), kalau orang harus mengemudi sejauh 50 kilometer untuk mencapai gereja terdekat," pungkasnya.
Katedral 1000 Tahun di Jerman
Sebuah katedral jauh lebih besar dan lebih megah dibanding gereja biasa, karena biasanya menjadi pusat tata usaha dan kedudukan Uskup Katolik. Banyak katedral di Jerman dibangun lebih 1000 tahun lalu.
Foto: Wolfgang Kubak
Katedral Trier
Katedral tertua di Jerman, ada di kota Trier. Tahun 313, Trier menjadi pusat keuskupan Katolik Romawi. Pada abad ke-19 dibangun Katedral Trier, nama aslinya dalam bahasa Jerman Katedral St. Peter. Kebanyakan katedral punya nama asli, tetapi lebih dikenal dengan nama kotanya.
Foto: picture-alliance/Bildagentur Huber
Relik Jubah Suci
Setiap katedral menyimpan barang-barang yang dianggap sebagai harta paling berharga dan suci. Harta suci paling berharga di Trier adalah Jubah Suci yng disebut-sebut milik Yesus. Menurut legendanya, relik itu dibawa ke Trier pada abad ke-4 oleh Helena, ibu Kaisar Konstantin dari Kekaisaran Romawi.
Foto: picture-alliance/dpa/O. Dietze
Katedral Aachen
Kaisar Karl Agung (Charles le Magne) pada masa kekuasaannya ingin mendirikan kota Roma yang baru, dengan lokasi di tengah-tengah wilayah kekuasaannya. Dipilihlah kota Aachen. Peletakkan batu pertama dilakukan tahun 790. Tahun 1978 Katedral Aachen masuk daftar warisan budaya dunia UNESCO.
Foto: Fotolia/davis
Persemayaman Karl Agung
Kaisar Karl Agung meninggal pada tahun 814 dan disemayamkan di Katedral Aachen. Tulang-belulangnya disimpan di dalam peti emas ini. Peti ini terakhir kali dibuka tahun 1988 untuk keperluan penelitian. Menurut temuan para peneliti, perawakan kaisar besar, dengan tinggi badan sekitar 1,84 meter. Untuk pria pada masa itu, dia termasuk cukup tinggi.
Foto: picture-alliance/dpa/O. Berg
Katedral Mainz
Katedral Mainz sudah menjalani perayaan 1000 tahun dua kali. Pertama tahun 1975, ketika dirayakan 1000 tahun pendiriannya. Yang kedua tahun 2009, ketika dirayakan 1000 tahun peresmiannya. Katedral tua itu memang dibangun tahun 975 dan selesai tahun 1009.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Dedert
Katedral Mainz
Kota Mainz setiap tahun merayakan karnaval dengan pawai keliling pusat kota dimana pesertanya mengenakan berbagai macam kostum. Pusat keramaian ada di sekitar katedral. Jadi banyak foto karneval berlatar belakang katedral tua ini.
Foto: picture alliance/dpa/A. Arnold
Katedral Bamberg
Katedral Bamberg yang paling lengkap dokumentasinya. Diresmikan dengan perayaan besar-besaran tanggal 6. Mei 1012, tepat pada hari ulang tahun Raja Heinrich II. Raja Heinrich II disemayamkan di katedral ini, bersama permaisurinya Kunigunde.
Foto: DW/Maksim Nelioubin
Penunggang Kuda Bamberg
Patung penunggang kuda di katedral Bamberg ini sangat terkenal, tapi masih misteri. Para ahli belum tau sosok siapa ini. Apakah seorang raja, atau bangsawan, atau orang biasa? Lalu mengapa dia menjadi figur patung di katedral ini. Tapi wisatawan selalu mencari motif ini untuk difoto.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Ebener
Katedral Merseburg
Katedral Merseburg merayakan ulang tahun ke-100 pada tahun 2015 lalu. Didirikan tahun 1015, katedral ini menjadi salah satu lokasi film Hollywodd "Monuments Men" dari tahun 2013 dengan bintang terkenal George Clooney.
Foto: Wolfgang Kubak
Buku sihir Merseburg
Atraksi utama di Katedral Merseburg adalah dua buku yang disimpan di perpustakaan katedral. Kedua buku ini baru ditemukan tahun 1841, tertulis dalam bahasa Jerman kuno. Isinya manteraa untuk dewa-dewa Germania, termasuk mantera pembebasan tahanan dan penyembuhan kuda yang sakit. Buku ini diiperkirakan berasal dari abad ke-10 dan merupakan bahan tertulis tertua yang mengisahkan mitologi Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/t. Schulze
Katedral Hildesheim
Katedral Hildesheim sudah tua, tapi konon yang lebih tua lagi adalah pohon mawar yang merambat di salah satu sisi dindingnya dan dinamakan Mawar Seribu Tahun. Menurut legendanya, di tempat ini dulu ada pohon mawar liar yang tumbuh dan menutupi sebuah harta suci. Karena itu, Kaisar Ludwig tahun 815 memerintahkan pendirian sebuah gereja di tempat ini, yang kemudian diperluas menjadi sebuah katedral.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Stratenschulte
Mawar seribu tahun
Para peneliti menemukan, pohon mawar ini belum berusia 1000 tahun, melainkan sekitar 700 tahun. Setiap tahun pada bulan Mei, saat mawar merekah, banyak pengunjung berdatangan ke Hildesheim untuk mengaguminya. Pada Perang Dunia II, Katedral sempat hancur terkena bom dan pohon mawar terbakar. Namun delapan minggu kemudian, tunas-tumas baru mulai tumbuh dari akar yang tertimbun puing-puing bangunan.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Stratenschulte
Katedral Worms tepat berusia 1000 tahun
Tahun 2018 Katedral Worms merayakan 1000 tahun peresmiannya. Katedral itu diresmikan tahun 1018 oleh Uskup Worms, Burchard.
Foto: Dompfarramt St. Peter, Worms
Renovasi Tak Pernah Berakhir
Dua tahun setelah diresmikan, sayap barat katedral runtuh. Itulah awal dari berbagai pekerjaan perbaikan dan peluasan katedral. Seperti juga di katedral-katedral tua lain di Jerman, pekerjaan perbaikan tidak pernah berakhir. (Teks: Kerstin Schmidt/hp/as)