Gereja Makam Kudus di Yerusalem yang diyakini sebagai makam Yesus dipugar. Ada beberapa golongan Kristen saling berbagi gereja ini, namun penjaga gereja ini adalah keluarga Muslim.
Iklan
Cukup lama waktu yang diperlukan dalam mengambil keputusan untuk memugar kembali Gereja Makam Kudus atau Church of the Holy Sepulchre. Hal ini disebabkan adanya persaingan denominasi utama yang bertanggung jawab atas bangunan itu. Akhirnya, gereja Ortodoks Yunani, Katolik Roma, dan Gereja Armenia berhasil mengesampingkan perbedaan pandangan dan bersama-sama mendukung upaya renovasi gereja ini.
Perbaikan gereja terutama dilakukan di Edicule, yakni sebuah ruang kuno yang dipercaya sebagai tempat dimana Yesus pernah dibaringkan, diurapi, dibungkus dan dimakamkan sebelum kebangkitan-Nya.
Koordinator Ilmiah untuk Pemulihan Makam Suci dari Universitas Teknik Athena. Antonia Moropolou menjelaskan, kondisi makam sebetulnya dalam keadaan stabil. Namun, makam ini membutuhkan perawatan, sebab sudah berabad-abad lamanya dalam kondisi lembab dan menelan dampak asap lilin peziarah.
Makam Yesus di Yerusalem Dipugar
02:54
Diperkirakan perbaikan makam tersebut akan memakan waktu selama sekitar satu tahun. Perbaikan Gereja Makam Kudus atau Church of the Holy Sepulchre terakhir kali dilakukan pada tahun 1810 ketika mengalami kebakaran.
Ditandai dengan tangga batu, ruang gelap dan dekorasi emas, Katolik Roma, Ortodoks Yunani dan Armenia berbagi kepemilikan kuil.
Layanan doa diadakan pada waktu yang berbeda dengan pengerjaan perbaikan makam, sehingga suasana yang tenang memudahkan para ahli untuk berkonsentrasi pada tugasnya dan menghindari gangguan teknis ribuan peziarah dan wisatawan yang berkunjung setiap hari.
Proyek ini akan menelan biaya sekitar 3,3 juta dollar AS. Setiap gereja yang bertanggung jawab atas makam suci berkontribusi dana. Restorasi ini diharapkan menjembatani perpecahan gereja-gereja, terutama ketiga denominasi utama yang berbagi kepemilikan.
Yang unik dari Gereja Makam Kudus ini adalah penjaga makamnya merupakan keluarga Muslim yang turun-menurun menjadi juru kunci gereja ini. Ikuti kisahnya dalam galeri gambar berikut:
Keluarga Muslim Jaga Gereja Makam Suci
Meski terdapat enam golongan Kristen saling berbagi Gereja Makam Suci di Yerusalem, kunci gereja dipercayakan pada keluarga Muslim, yang selama ratusan tahun menjaga gereja itu.
Foto: picture-alliance/dpa
Gereja Makam Kudus
Inilah Gereja Makam Kudus atau gereja makam Suci di Yerusalem (The Holy Sepulchre). Ini merupakan sebuah gereja Kristen di Kota Tua Yerusalem, yang dipercaya orang Kristen sebagai tempat Yesus disalib, dimakamkan dan dan mengalami kebangkitan.
Foto: Reuters/Cohen
Enam Golongan Kristen
Gereja ini terbagi dalam enam golongan Kristen, yakni Ortodoks Yunani, Ortodoks Armenia, Katholik, Ortodoks Siria, Ortodoks Koptik Aleksandria-Mesir, dan Ortodoks Ethiopia Tewahedo. Katholik Roma, Yunani, dan Armenia -- memegang 70 persen kepemilikan gereja. Tak jarang terjadi percekcokan di antara mereka.
Foto: Reuters/Cohen
Alasan manajemen
Ke-6 golongan Kristen yang berbagi gereja ini sulit menyepakati banyak masalah praktis seperti perbaikan, bahkan pembersihan gereja. Ada kekuatiran bahwa jika salah satu dari mereka memegang kunci, mereka bisa saja mengunci agar yang lain tak bisa masuk. Maka salah satu alasan ini diyakini sebagai alasan kunci diserahkan pada keluarga Muslim.
Foto: G.Tibbon/AFP/Getty Images
Tradisi Nenek Moyang
Nusseibeh adalah keluarga Muslim Yerusalem kuno -- yang turun-temurun dari zaman Nabi Muhammad. Mereka memegang kunci Gereja Makam Suci di Yerusalem. Dua jam setelah matahari terbenam, mereka mengunci gereja dan membukanya sebelum fajar, setiap pagi. Ini tradisi sejak zaman nenek moyang mereka selama ratusan tahun. Keluarga Nusseibeh sendiri tinggal di luar Kota Tua.
Foto: picture-alliance/Marius Becker
Sang Penjaga
Wajeeh Nusseibeh adalah penjaga pintu saat ini. Keluarganya telah melakukannya lebih dari 1.300 tahun, meskipun ada satu celah selama 88 tahun, ketika Tentara Salib Kristen memerintah Yerusalem pada abad ke-12. Kisah tetntang ini pernah difilmkan dengan judul: Im Haus Meines Vaters Sind Viele Wohnungen (Di Rumah Bapakku Banyak Apartemen).
Foto: X-Verleih
Harus Pulang tepat Waktu
Para biarawan yang tinggal di dalam harus tepat waktu untuk pulang. Jika tidak, terpaksa bermalam di tempat lain. Ini ritual terperinci. Ritualnya, begitu pintu dari kayu tebal ditutup, seorang biarawan di dalam mendorong tangga lewat lubang yang sengaja dibangun, sehingga orang dari luar hanya bisa memanjat untuk mencapai kunci paling atas.
Foto: picture alliance/Bildagentur huber
Peziarah datang dari Segala Penjuru
Peziarah datang dari berbagai penjuru dunia. Banyak di antara mereka yang terharu saat menyentuh batu di pintu masuk, dimana tubuh Yesus dibaringkan setelah diturunkan dari kayu salib. Setiap masa prosesei keagamaan, gereja ini dipadati peziarah.
Foto: Reuters/Cohen
Di Bawah Satu Atap
Biarawan dari gereja Armenia memulai prosesi di sekitar makam, sementara para biarawan Katholik berjarak tak jauh di depan mereka. Ibarat kompetisi bagi telinga Tuhan. Ini satu-satunya gereja di dunia dimana gereja timur dan barat memuji Tuhan, di bawah atap yang sama, pada saat bersamaan.Tentu saja terkadang ada beberapa perbedaan pendapat.
Foto: Tibbon/AFP/Getty Images
Dari Perselisihan Hingga Kekerasan
Terkadang, perbedaan pandangan berujung pada kekerasan, seperti pada perayaan Paskah Ortodoks tahun 1995. Tampak polisi Israel baku hantam dengan pemuda Kristen yang ambil bagain dalam perayaan itu. Pada umumnya konflik terjadi karena sengketa batas wilayah. Pihak yang satu cemas jika pihak yang lain mencoba melanggar batas wilayah yang bukan miliknya.